Danasyariah Gencar Perkenalkan Program Pembiayaan Dana Smartfast, Properti Jadi Agunan

Uli Febriarni
Jumat 27 September 2024, 05:16 WIB
Keluku logo aplikasi Danasyariah di AppStore (Sumber: Danasyariah)

Keluku logo aplikasi Danasyariah di AppStore (Sumber: Danasyariah)

Startup fintech syariah Danasyariah Indonesia cukup gencar memperkenalkan program baru pembiayaan Dana Smartfast.

Terbaru, Danasyariah melakukan pertemuan dengan anggota Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI), Koordinator Wilayah (Korwil) Bogor Raya & Depok, yang dihadiri oleh pengurus dan anggota APERSI.

Dalam pertemuan itu, Manager Marketing Danasyariah, Salman Alfarisie, memaparkan berbagai layanan pembiayaan properti yang ditawarkan Danasyariah. Sekaligus memperkenalkan Dana Smartfast sebagai solusi pembiayaan produktif yang cepat dan mudah.

Produk Dana Smartfast dirancang untuk memenuhi kebutuhan modal kerja atau usaha, dengan menggunakan aset properti sebagai agunan, tanpa memerlukan analisis mendalam terkait kapasitas pembayaran (repayment capacity) atau karakter pemohon.

"Dana Smartfast menawarkan kemudahan dalam proses pengajuan pembiayaan dengan lebih sedikit persyaratan. Pembiayaan ini hanya mengandalkan agunan, tanpa perlu analisis kapasitas pembayaran, sehingga prosesnya lebih cepat," ujar Salman, seperti dikutip Jumat (27/9/2024).

Baca Juga: Hore! The Script Bakal Gelar Konser di Jakarta dan Surabaya pada 2025

Baca Juga: Movetix x Ticketmelon: Tingkatkan Pengalaman Pemesanan Tiket Event

Ketua APERSI Korwil Bogor Raya & Depok, Mahfudz Akbar, menyambut baik kehadiran produk pembiayaan Dana Smartfast ini.

Menurut dia, program pembiayaan Dana Smartfast merupakan inovasi yang sangat membantu para pengembang dan pengusaha lainnya.

"Dengan kemudahan yang ditawarkan, saya optimistis produk ini dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan usaha di sektor properti dan non-properti di wilayah kami," ujarnya.

Dengan hadirnya Dana Smartfast, Danasyariah terus berkomitmen mendukung kebutuhan pembiayaan yang cepat dan efisien bagi para pengusaha, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor properti di Indonesia.

Sebagai solusi cepat pembiayaan syariah dalam membantu memenuhi kebutuhan konsumennya, Dana Smartfast menghadirkan sejumlah fitur unggulan, meliputi:

  • Pencairan dana dapat dilakukan dengan cepat dan mudah,

  • Plafon pembiayaan yang dilayani mulai dari Rp100 juta sampai Rp2 miliar,

  • Jangka waktu 1-6 bulan

  • Pengajuan pembiayaan dapat disetujui dalam waktu sekitar empat hari kerja setelah dokumen lengkap dan agunan disurvei.

  • Program ini terbuka untuk perorangan maupun Badan Hukum (PT/CV)

Baca Juga: Vivo V40 Lite Resmi Hadir di Indonesia, Ada Varian 5G dan 4G

Danasyariah.id merupakan fintech peer to peer financing atau pinjaman online (pinjol) berbasis Syariah di Indonesia, yang telah berizin & diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Berkantor pusat di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Dana Syariah Indonesia berfokus pada pembiayaan properti.

Poster iklan layanan Dana Smartfast dari Danasyariah (sumber: Danasyariah)

Baca Juga: Pemeran Crocodile dan Nico Robin dalam One Piece Live Action Season 2

Menggunakan layanan platfrom pinjol terkadang sangat membantu kita saat membutuhkan dana dalam kondisi mendesak. Meski demikian, kita tetap harus berhati-hati, agar tidak terjebak oleh pinjol ilegal atau bahkan penipuan.

Akan lebih baik lagi jika kita memutuskan untuk benar-benar tidak menggunakan platform pinjol, dan memilih untuk mengatur keuangan dengan tepat, sebelum mendapatkan yang diinginkan.

Berikut ini tips dari Kementerian Keuangan RI agar tidak terjebak jerat pinjol:

  1. Buatlah perencanaan keuangan

Dengan perencanaan keuangan yang baik, kita bisa memetakan secara tepat dan rinci jumlah penerimaan dan kebutuhan kita, sehingga pengeluaran lebih terkendali.

Perencanaan keuangan dapat dimulai dari membuat rencana anggaran, membuat catatan keuangan, menyisihkan dana untuk dana darurat, menabung, dan investasi.

Sayonara 'besar pasak daripada tiang'!

  1. Tingkatkan literasi keuangan

Pahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan, sehingga mampu memilih dan memilah mana prioritas bagi diri kita sendiri.

Dengan memahami perbedaan di antara keduanya, kita bisa menentukan pengeluaran dana berdasarkan skala prioritas. Termasuk di dalamnya berapa persen dana yang perlu disimpan, untuk selanjutnya digunakan dalam membiayai pos-pos penting.

  1. Tidak perlu FOMO

Fear of missing out (FOMO) atau perasaan takut tertinggal tren kekinian hanya akan menimbulkan masalah, yang disebabkan oleh pengeluaran benda atau pembiayaan aktivitas yang tidak mendesak/bernilai.

Nah, jika memang terpaksa harus meminjam dana lewat pinjol, gunakan dana tersebut untuk kebutuhan produktif ya, bukan konsumtif.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno08 April 2025, 22:02 WIB

ASUS Umumkan 4 Laptop Zenbook Baru, Warna-warnanya Terinspirasi Bumi

Rilisan eksklusif ini mengubah Zenbook menjadi narasi kemegahan Bumi melalui empat sentuhan akhir yang berbeda dan terinspirasi dari alam.
ASUS Zenbook S Ceralumunium Signature Edition. (Sumber: ASUS)
Startup08 April 2025, 21:26 WIB

Carsome Jalin Kemitraan dengan Searce dan Google Cloud, Dukung Ekspansi dan Pertumbuhan

Carsome akan menggunakan infrastruktur komputasi awan milik Google Cloud.
Carsome. (Sumber: istimewa)
Startup08 April 2025, 20:49 WIB

Nafas Dilaporkan Dapat Pendanaan Sebesar Rp50 Miliar

Putaran pendanaan ini kini sedang dalam tahap akhir untuk difinalisasi.
Logo startup Nafas. (Sumber: nafas)
Techno08 April 2025, 18:00 WIB

TikTok Notes, Aplikasi yang Mirip dengan Instagram Resmi Ditutup

Pengguna TikTok Notes disarankan untuk beralih ke aplikasi Lemon8.
Ilustrasi TikTok Notes. (Sumber: istimewa)
Techno08 April 2025, 17:46 WIB

Pasar Kripto Menghijau di Tengah Goncangan Kenaikan Tarif Trump, Ada Apa?

Ada beberapa faktor yang membuat pasar kripto kembali menghijau.
ilustrasi kripto (Sumber: freepik)
Lifestyle08 April 2025, 17:06 WIB

Trailer Mission Impossible The Final Reckoning: Tom Cruise Bergelantungan di Pesawat

Film ini akan tayang pada 23 Mei 2025.
Poster Mission: Impossible - The Final Reckoning. (Sumber: null)
Lifestyle08 April 2025, 16:24 WIB

Film Animasi Indonesia Jumbo Tembus 1 Juta Penonton, Begini Sinopsisnya

Ini adalah film garapan animator Ryan Andriandhy yang diproduksi oleh Visinema Studios.
Poster film Jumbo. (Sumber: Visinema Studios)
Techno08 April 2025, 12:41 WIB

Acer Rilis 2 Monitor Gaming QD-OLED Baru: Predator X32 X2 dan X27U X1

Kedua monitor ini menghadirkan visual gaming yang tajam dengan resolusi hingga 4K dan waktu respons 0,03 milidetik.
Acer Predator X32 X2. (Sumber: Acer)
Techno07 April 2025, 19:48 WIB

Meta Perkenalkan Llama 4 dengan 2 Model AI Anyar yang Tersedia Sekarang

Meta mengklaim model barunya lebih unggul dibandingkan model dari OpenAI dan Google dalam ‘berbagai macam’ tolok ukur.
Meta Llama 4 terbaru.
Techno07 April 2025, 19:24 WIB

Youtube Shorts Menambahkan Alat Kreasi Baru dan Mengubah Cara Penghitungan Penayangan

Dua fitur baru ini sekarang sudah resmi hadir di Shorts.
Youtube Shorts.