Privy memfasilitasi penandatangan dokumen perjanjian lintas negara (cross border) perusahaan di Indonesia dan Australia secara daring di Trade Expo Indonesia (TEI) 2024, akhir pekan lalu.
Dua entitas yang difasilitasi urusan tanda tangan elektronik (TTE) mereka oleh startup tersertifikasi ini adalah PT Doa Bangsa Agrobisnis di Jakarta, yang menunjuk Expert Trading Consulting Australia Pty Ltd sebagai perwakilan pemasaran sekaligus mempromosikan dan mengembangkan pasar di Australia.
President Director PT Doa Bangsa Agrobisnis, Hikmat Taufik, mengungkapkan bahwa melalui aplikasi tanda tangan elektronik tersertifikasi milik Privy, keutuhan isi dari perjanjian sangat terjamin, dan tidak dapat diubah setelah ditandatangani.
"Integritas dari isi perjanjian bersifat nirsangkal dan terjamin keabsahannya," kata Hikmat, melalui keterangan resminya, dikutip Kamis (17/10/2024).
Penandatanganan kerjasama cross border Indonesia-Australia ini bernilai US$15 juta, disaksikan Atase Perdagangan Canberra, Agung Haris Setiawan dan dilakukan secara bersamaan tanpa menemui kendala berarti.
Baca Juga: AION V Dipamerkan di Tengah Paris Motor Show 2024
Baca Juga: Citroën Pamerkan C5 Aircross Concept dan Ami Buggy Vision di Paris Motor Show 2024
Sementara itu, Australia Pty Ltd., meyakini peranan teknologi digital sangat penting dalam mendorong pertumbuhan bisnis dan perdagangan saat ini, sehingga pemanfaatannya perlu ditingkatkan oleh banyak pihak di waktu yang akan datang. Mereka juga berterimakasih kepada Privy yang memfasilitasi perjanjian ini menjadi lebih mudah, efisien dan lebih terpercaya.
Sementara itu, CEO Privy, Marshall Pribadi, menyambut baik kerjasama kedua perusahaan berbeda negara tersebut dengan menggunakan TTE dari Privy.
Menurut Marshall, teknologi digital tidak hanya berperan dalam meningkatkan produktivitas di suatu perusahaan, tetapi juga mampu mendorong pertumbuhan perekonomian.
"Dengan pemafaatan teknologi yang tepat, institusi bisnis dan pengusaha mendapatkan keuntungan yang besar seperti dapat menekan biaya produksi, meningkatkan daya saing serta pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa," tuturnya.
Baca Juga: Ada 2 Startup Indonesia Ikut AI Academy APAC, Pesertanya Se-Asia Pasifik
Selain perusahaan dari Australia, Privy memfasilitas penandatanganan kerjasama bisnis perusahaan Indonesia lainnya dengan Vietnam dan Korea di acara TEI 2024. Tercatat total nilai perjanjian sebesar US$19 juta.
Selain itu, Privy juga dipercaya perusahaan asing dari Australia, Vietnam dan Korea untuk menyediakan perjanjian kerjasama menggunakan TTE dengan total nilai US$119,1 juta.
Baca Juga: All New Hilux Rangga, Pikap Komersial dengan Tampilan Gagah
Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, mengaku gembira dengan suksesnya kegiatan TEI 2024.
Zulkifli juga berharap, banyak pihak dapat berkolaborasi dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan perdagangan serta ekspor melalui peningkatan kualitas dan daya saing produk-produk Indonesia.
Ia pun bersyukur dengan tingginya antusiasme eksportir, buyer, serta investor terhadap TEI tahun ini.
"Capaian ini lebih banyak, karena kami target transaksi US$15 miliar terlampaui menjadi US$22,73 miliar," sebut Zulkifli.
TEI 2024 yang dilaksanakan pada 9-12 Oktober ini, diikuti 1.460 peserta dan dihadiri 41.488 visitor dari 140 negara. Privy menjadi mitra tangan resmi atau digital signature partner pada acara tersebut.
Privy juga menjadi salah satu pemenang booth terbaik di kategori 100 meter persegi mengalahkan lebih dari 100 exhibitor lain.
Berikutnya, Privy menerima penghargaan dari Presiden RI Joko Widodo dan Kementrian Perdagangan, atas peranan sebagai penyelenggara tanda tangan digital asli Indonesia, yang sudah berkontribusi sejak 9 tahun terakhir memfasilitasi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Termasuk juga menjadi piranti lunak korporasi Indonesia pertama yang beroperasi di negara maju.