Techverse.asia - PT Bahana Artha Ventura (BAV) dan PT Fairbanc Technologies Indonesia (Fairbanc) secara resmi mengumumkan kerja sama strategis guna memperluas akses pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Baca Juga: Ekosistem Startup Indonesia Tumbuh Positif, Endeavor Tambah 9 Endeavor Entrepreneurs
Kolaborasi tersebut bertujuan untuk memberikan akses pinjaman modal produkitf kepada para mitra Fairbanc lewat rekomendasi pengguna layanan Enterprise Resource Planning (ERP) milik startup teknologi finansial ini.
Realisasinya yakni BAV memberikan pinjaman dana debt sebesar US$3,13 juta atau setara dengan Rp50 miliar. Dengan demikian, pinjaman dana debt ini merupakan pemberian kedua untuk Fairbanc usai mendapat suntikan dana dari Pegadaian senilai Rp209 miliar pada 2023.
Pendanaan tersebut diharapkan agar Fairbanc dapat menyalurkan pembiayaan pada kuartal pertama di tahun baru ini. Fokus utamanya yaitu mitra usaha Fairbanc yang bergerak di bidang Fast Moving Consumer Goods (FMCG), farmasi, alat kesehatan, dan industri sejenis lainnya.
Baca Juga: Funding Societies Raup 25 Juta Dolar, Tingkatkan Modal bagi UMKM
Chief Executive Officer (CEO) sekaligus Co-founder Fairbanc Mir Haque menyampaikan bahwa kolaborasinya bersama BAV ini adalah langkah yang strategis dalam menjangkau jutaan pelaku UMKM yang memerlukan akses biaya jangka pendek.
"Kami melihat ini sebagai peluang yang luar biasa untuk menaikkan UMKM sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi," paparnya.
Direktur Utama BAV Agus Wicaksono menambahkan, kerja sama tersebut diharapkan dapat mempermudah mitra UMKM dan Fairbanc dalam mengakses modal usaha yang produktif.
"Kemitraan bersama Fairbanc ini kami harapkan tidak cuma memberikan dampak langsung bagi kami dan mereka, namun juga ikut mendukung pengembangan UMKM secara lebih luas lagi," katanya.
Baca Juga: Lifepack x Bank Mandiri: Beri Kemudahan Akses Pinjaman untuk Klinik dan Apotek
Dengan akses permodalan yang lebih inklusif, pelaku UMKM di Indonesia pun diharapkan bisa berkembang lebih pesat dan memperkuat posisinya dalam perekonomian nasional.
Informasi, Fairbanc merupakan pengembang layanan embedded finance yang menyediakan solusi tempo pembayaran terintegrasi untuk pelanggan UMKM yang sudah terintegrasi dengan kecerdasan buatan (AI) atau pembelajaran mesin (ML).
Platform mereka juga sudah terintegrasi dengan sistem ERP merek konsumen global dengan ekosistem pedagang besar seperti Nestle, dan telah melibatkan lebih dari 550 ribu pedagang di platform Fairbanc dan 200 ribu lebih pedagang sudah memperoleh pendanaan.
Baca Juga: 83% Pemberi Pinjaman untuk UMKM Mitra KoinWorks Adalah Anak Muda
Berkat kemitraan Fairbanc dengan sejumlah merek besar, maka mereka mampu memberikan pinjaman Buy Now Pay Later (BNPL) ke pedagang tanpa harus mengajukan melalui ponsel pintar. Fairbanc memakai credit scoring berbasis kecerdasan buatan yang bisa membantu proses pinjaman microcredit secara instan.
PT BAV ialah anak perusahaan dari Indonesia Financial Group (IFG) yang berdiri sejak 1991 silam. BAV punya misi dalam emndukung sektor riil dengan menyediakan pembiayaan modal ventura dan pendampingan manajemen bagi UMKM.
PT Pegadaian menjalin kerjasama dengan Fairbanc (PT Fairbanc Technologies Indonesia), startup yang menyediakan platform bertenaga kecerdasan buatan (AI).
Teknologi yang disediakan itu, akan memberikan rekomendasi pengguna layanan ERP (Enterprise Resource Planning) Fairbanc untuk menggunakan produk Pinjaman Modal Produktif (Invoice Financing) Pegadaian.
Baca Juga: Startup Singapura Utang US$50 juta dari HSBC untuk Danai UMKM di Indonesia
Kerja sama mencakup tentang penggunaan jasa layanan ERP platform Digital Fairbanc untuk rekomendasi sebagai calon nasabah Produk Pinjaman Modal Produktif yang dilakukan.
Chief of Transformation Office PT Pegadaian, Mulyono, mengatakan bahwa kerjasama ini merupakan bentuk transformasi Pegadaian pada sektor digital lending, yakni produk pendanaan bagi pelaku usaha kecil dan menengah dengan jaminan surat tagihan (invoice).
"Melalui kerjasama ini, kami berharap membantu mendapatkan nasabah yang terpercaya untuk meminimalisir terjadinya gagal bayar," katanya.