Techverse.asia - Mantan Chief Technology Officer (CTO) OpenAI yaitu Mira Murati telah resmi mengumumkan perusahaan rintisannya atau startup yang baru. Startup ini berfokus pada Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Disebut Thinking Machines Lab, startup yangbermaksud untuk membangun perkakas guna membuat AI bekerja untuk kebutuhan dan tujuan unik (orang-orang), dan untuk menciptakan sistem AI yang lebih dipahami secara luas, dapat disesuaikan, dan secara umum berkemampuan daripada yang tersedia saat ini.
Murati mengepalai Thinking Machines Lab sebagai Chief Executive Officer (CEO). Salah satu pendiri OpenAI, John Schulman, adalah kepala ilmuwan Thinking Machines Lab, dan Barret Zoph, mantan kepala peneliti OpenAI, kini menjabat CTO di startup baru ini.
Baca Juga: East Ventures dan Temasek Foundation Kembali Selenggarakan CIIC 2025
Dalam sebuah posting blognya, Thinking Machines Lab menulis bahwa meskipun kemampuan AI telah maju secara dramatis, tapi kesenjangan utama tetap ada. Pemahaman komunitas ilmiah tentang sistem AI yang belum berkembang jauh tertinggal dari kemampuan yang berkembang pesat.
"Pengetahuan tentang cara melatih sistem ini terpusat di dalam lab riset teratas, yang membatasi wacana publik tentang AI dan kemampuan orang untuk menggunakan AI secara efektif. Dan, terlepas dari potensinya, sistem ini tetap sulit disesuaikan dengan kebutuhan dan nilai spesifik mereka," tulis posting blog tersebut.
Thinking Machines Lab berencana untuk fokus membangun sistem multimoda yang 'bekerja sama dengan orang' dan yang dapat beradaptasi dengan spektrum penuh keahlian manusia dan memungkinkan spektrum aplikasi yang lebih luas.
Baca Juga: OpenAI Umumkan GPT-4.5: Model Bahasa AI Terbesarnya Sejauh Ini
"Kami membangun model di garis depan kemampuan dalam domain seperti sains dan pemrograman. Pada akhirnya, model yang paling canggih akan membuka aplikasi dan manfaat yang paling transformatif, seperti memungkinkan penemuan ilmiah baru dan terobosan teknik," lanjut posting blog tersebut.
Keamanan AI akan menjadi prinsip inti lain dari pekerjaan Thinking Machines Lab. Perusahaan tersebut menyatakan bahwa mereka berencana untuk berkontribusi pada keamanan dengan mencegah penyalahgunaan model yang dirilisnya.
Berbagi praktik terbaik dan resep tentang cara membangun sistem kecerdasan buatan yang aman dengan industri, dan mendukung penelitian eksternal tentang penyelarasan dengan berbagi kode, kumpulan data, dan spesifikasi model.
"Kami akan fokus pada pemahaman bagaimana sistem kami menciptakan nilai asli di dunia nyata. Terobosan terpenting sering kali datang dari pemikiran ulang tujuan kami, bukan sekadar mengoptimalkan metrik yang ada," tulis startup ini.
Baca Juga: Saham Mayoritas Startup Kartini Kini Dimiliki Libera Global AI
Mira Murati meninggalkan OpenAI pada Oktober lalu setelah enam tahun bekerja di perusahaan tersebut. Saat itu, ia mengatakan bahwa ia mengundurkan diri untuk melakukan 'eksplorasi' sendiri. Murati bergabung dengan OpenAI pada 2018 sebagai Vice President (VP) AI terapan dan kemitraan.
Setelah dipromosikan menjadi CTO tiga tahun yang lalu, ia memimpin pekerjaan perusahaan pada ChatGPT, AI DALL-E teks-ke-gambar, dan sistem pembuat kode Codex, yang mendukung versi awal asisten pemrograman Copilot GitHub.
Mirati juga sempat menjadi CEO sementara OpenAI setelah pemecatan mendadak CEO Sam Altman. Altman menggambarkannya sebagai sekutu dekat.
Selama berbulan-bulan, rumor telah beredar tentang Mira Murati yang mempekerjakan peneliti dan staf AI terkemuka untuk usaha AI. Blog Thinking Machines Lab mencantumkan 29 karyawan dari OpenAI, Character AI, dan Google DeepMind, di antara perusahaan-perusahaan papan atas lainnya.
Baca Juga: DeepMind Kembangkan Chatbot Pesaing ChatGPT, Namanya Gemini
Thinking Machines Lab secara aktif merekrut ilmuwan dan teknisi pembelajaran mesin, serta seorang manajer program penelitian, menurut postingan perusahaan tersebut.
Pada satu titik, Murati disebut-sebut tengah dalam pembicaraan untuk mengumpulkan lebih dari US$100 juta dari perusahaan VC yang tidak disebutkan namanya. Tapi, blog tersebut tidak mengonfirmasi atau membantah hal ini.