Techverse.asia - Perusahaan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) milik Elon Musk yakni xAI telah resmi mengumumkan akuisisi terhadap Hotshot, sebuah perusahaan rintisan (startup) yang mengembangkan perangkat pembuatan video bertenaga AI seperti Sora milik OpenAI.
Chief Executive Officer (CEO) dan salah satu co-founder Hotshot Aakash Sastry mengumumkan berita tersebut dalam sebuah posting di media sosial X/Twitter belum lama ini. "Selama dua tahun terakhir, kami telah membangun tiga model dasar video sebagai tim kecil yang mencakup Hotshot-XL, Hotshot Act One, dan Hotshot," tulis Sastry kami lansir pada Jumat (21/3/2025).
Baca Juga: xAI: Startup Milik Elon Musk, Rekrut Alumni Tesla, Microsoft, OpenAI Sampai Google
Aakash menyatakan bahwa melatih model-model ini telah memberinya gambaran tentang bagaimana pendidikan, hiburan, komunikasi, dan produktivitas global akan berubah dalam beberapa tahun mendatang.
"Kami sangat bersemangat untuk terus meningkatkan upaya ini di klaster terbesar di dunia, Colossus, sebagai bagian dari xAI," ujar dia.
Hotshot, yang berkantor pusat di San Francisco, Amerika Serikat (AS) didirikan beberapa tahun lalu oleh Sastry dan John Mullan. Startup ini awalnya berfokus pada pengembangan perangkat pembuatan dan penyuntingan foto bertenaga kecerdasan buatan, tetapi akhirnya beralih ke model AI teks-ke-video.
Baca Juga: 2 Startup Pemenang Program IndoBuild AI, Dapat Hadiah Rp15 Juta
Hotshot juga telah berhasil menarik investasi dari VC termasuk Lachy Groom, salah satu pendiri Reddit Alexis Ohanian, dan SV Angel sebelum keluar. Tapi, perrusahaan tidak pernah mengungkapkan kepada publik besaran putaran pendanaannya.
Hotshot mengumumkan di situs webnya bahwa mereka telah berhenti memproduksi video baru di platform mereka mulai 14 Maret 2025. Pelanggan yang sudah ada akan memiliki waktu hingga 30 Maret 2025 untuk mengunduh (download) video yang telah mereka buat menggunakan platform tersebut.
Dengan demikian, akuisisi Hotshot oleh xAI ini dapat mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut berencana untuk membangun model pembuatan videonya sendiri untuk bersaing dengan perusahaan seperti Sora, Google Veo 2, dan lainnya.
Baca Juga: LiveIn Akuisisi KoolKost Milik RedDoorz, Sediakan Hunian Indekos Terjangkau
Musk sebelumnya pun telah mengisyaratkan bahwa xAI sedang mengembangkan model pembuatan video untuk ditambahkan ke platform chatbot Grok-nya. Selama siaran langsung pada Januari 2025, Musk mengatakan bahwa ia mengharapkan model Grok Video akan dirilis dalam beberapa bulan.
Di sisi lain, pada tahun lalu, xAI sukses membukukan putaran pendaaan senilai US$6 miliar. Perusahaan modal ventura yang terlibat antara lain Valor Equity Partners, Vy Capital, Andreessen Horowitz, Sequoia Capital, Fidelity, Prince Alwaleed Bin Talal dan Kingdom Holding termasuk di antara para pendukung yang telah berinvestasi dalam pendanaan seri B.
Baca Juga: Elon Musk Mau Beli OpenAI, Beri Tawaran Sebesar Rp1.595 Triliun
Elon Musk sendiri adalah salah satu pengusaha paling awal dan paling terkenal di bidang kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI). Seperti Tesla, perusahaan mobil yang dipimpinnya, adalah produsen mobil listrik terkemuka dengan teknologi self-driving. Dia juga salah satu pendiri OpenAI, sebuah startup di mana dia telah menginvestasikan puluhan juta dolar.
Kecintaan Musk terhadap OpenAI telah berkurang sejak Maret 2024, lantaran dia menggugat OpenAI dan salah satu pendirinya Sam Altman karena diduga mengkhianati pernyataan misinya dan menjadi 'anak perusahaan de facto sumber tertutup' dari Microsoft. Dia juga menuduh Google melakukan pengkodean bias ke dalam produk kecerdasan buatannya.
Startup xAI berencana untuk menggunakan dana dari putaran pembiayaan baru ini untuk meluncurkan rangkaian produk pertamanya ke pasar, membangun infrastruktur canggih dan mempercepat penelitian dan pengembangan teknologi masa depan.
Baca Juga: Thinking Machine Labs: Startup yang Didirikan Mira Murati Eks CTO OpenAI