Techverse.asia - PT Fore Kopi Indonesia Tbk (Fore Coffee) baru-baru ini mengumumkan rencananya untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) di BEI (Bursa Efek Indonesia). Langkah ini akan mendukung rencana ekspansi perusahaan yang ambisius dan memperkuat posisinya di pasar kopi premium yang sedang berkembang pesat.
Fore Coffee, yang diperdagangkan dengan kode saham 'FORE', akan menawarkan 1.880.000.000 saham, yang mewakili 21,08% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh. Kisaran harga penawaran ditetapkan antara Rp160 dan Rp202 per saham, dengan target penggalangan dana potensial hingga Rp379,8 miliar.
Baca Juga: Startup xAI Resmi Akuisisi Hotshot: Pembuat Video AI Generatif
Periode penawaran umum perdana telah berlangsung dari 19-21 Maret kemarin, lalu diikuti oleh periode penawaran umum (indikatif) dari 26 Maret hingga 9 April 2025. “Kami melihat peluang besar di pasar kopi premium Indonesia, dan IPO ini akan memberi kami sumber daya yang kami butuhkan untuk memanfaatkan peluang itu,” ujar CEO Fore Coffee Vico Lomar.
Perusahaan berencana untuk mengalokasikan 76% dari hasil IPO untuk memperluas jaringan gerainya di seluruh Indonesia, dengan target membuka sekitar 140 gerai kopi baru dalam dua tahun ke depan.
Ekspansi ini akan memperkuat kepemimpinan Fore Coffee di pasar kopi premium dengan memberikan layanan yang optimal, produk berkualitas tinggi, dan pilihan menu inovatif yang memenuhi preferensi pelanggan yang terus berkembang.
Baca Juga: Ekspansi Pasar, Fore Coffee Akan Buka Gerai Kopi di Singapura
Sebesar 18% tambahan dari hasil akan digunakan untuk membuka gerai donat baru melalui anak perusahaannya, dan 6% akan dialokasikan untuk modal kerja.
Selama tujuh tahun perjalanannya, Fore Coffee berkembang pesat hingga memiliki 217 gerai di 43 kota di Indonesia dan Singapura hingga September 2024. Pertumbuhan ini mencakup pembukaan 61 gerai baru pada tahun lalu.
Fore Coffee mengalami pertumbuhan keuangan yang melonjak, dengan penjualan bersih melonjak Rp418 miliar (135% YoY) menjadi Rp727 miliar per September 2024, dibandingkan dengan Rp309 miliar pada September 2023.
Laba kotor juga mengalami pertumbuhan signifikan, meningkat sebesar Rp252 miliar (128% YoY) menjadi Rp447 miliar pada September 2024. Pertumbuhan EBITDA perusahaan naik sebesar 187% YoY menjadi Rp135 miliar pada September 2024.
Baca Juga: Gerai Fore di Singapura, Dibangun Pakai 430 Kg Gelas Plastik Bekas Daur Ulang
Berdasarkan laporan Analisis Redseer pada Desember 2024, pasar kopi Indonesia diproyeksikan tumbuh pada CAGR (compound annual growth rate) sebesar 11% selama lima tahun ke depan, dengan potensi pasar sebesar US$12,6 miliar atau setara dengan Rp206 triliun.
Fore Coffee memahami bahwa kopi bukan sekadar minuman, tetapi bagian dari gaya hidup modern. Dengan tiga jenis gerai - flagship, medium, dan satellite - Fore Coffee memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan yang beragam, mulai dari tempat bersosialisasi hingga layanan grab-and-go bagi mereka yang aktif dan dinamis.
Keunggulan kompetitif Fore Coffee didukung oleh keunggulan operasional, inovasi produk premium yang terjangkau, pemantauan kinerja gerai yang disiplin, serta kontribusi terhadap perekonomian dan masyarakat Indonesia melalui bisnis yang berkelanjutan.
Baca Juga: Perluas Jangkauan Pasar, Kopi Kenangan akan Buka Gerai di Filipina dan India
Selain itu, optimalisasi interaksi digital melalui aplikasi seluler meningkatkan efisiensi operasional, pengelolaan keuangan yang lebih baik, dan pemahaman pelanggan untuk respons pasar yang lebih cepat.
Di balik kesuksesan Fore Coffee terdapat tim kepemimpinan yang terdiri dari para profesional berpengalaman dengan pemahaman mendalam tentang industri F&B (makanan dan minuman). Tim ini memastikan pelaksanaan strategi bisnis yang telah ditetapkan secara efektif.
“Kami berinvestasi pada kualitas produk, inovasi, efisiensi, dan yang terpenting, komitmen kami untuk memberdayakan tim dan Barista kami dengan pelatihan, pengembangan, dan peluang untuk tumbuh sebagai bagian dari keberlanjutan operasional perusahaan,” katanya.
Baca Juga: Tomoro Coffee Buka Gerai Pertamanya di Singapura, Saingi Fore?