Techverse.asia - Grab Holdings Ltd kini dilaporkan dalam tahap pembicaraan guna mendapat pinjaman dana mencapai US$2 juta atau setara dengan Rp33 triliun untuk mendukung proses akuisisi GoTo Gojek Tokopedia, demikian dinukil dari Bloomberg.
Baca Juga: Resmi! Fore Coffee Umumkan Penawaran Umum Perdana Saham di BEI
Menurut salah seorang sumber yang mengetahui hal itu, pinjaman tersebut dikabarkan bakal berupa business bridge loan yang mempunyai tenor hingga 12 bulan. Diskusi dengan pihak perbankan masih ada di tahap awal serta rincian kesepakatan dapat berubah sewaktu-waktu.
"Pembicaraan masih di fase tahap awal," tulis Reuters kami sadur, Kamis (4/4/2025).
Sebagai informasi, business bridge loan sendiri adalah salah satu jenis pinjaman komersial, solusi keuangan jangka pendek untuk bisnis dalam beragam skala. Grab juga disebut-sebut tengah mempertimbangkan untuk mengambil obligasi atau ekuitas usai mendapatkan pinjaman.
Baca Juga: Banyak Pemudik Naik Mobil, Pemberlakuan One Way atau Contra Flow Cuma di Jalan Tol Pendek
Selain pinjaman jangka pendek, Grab juga dikabarkan akan mempertimbangkan opsi pembiayaan lanjutan lewat penerbitan obligasi atau saham usai memperoleh bridge loan, tetapi semua rencana ini masih tergantung terhadap keberhasilan akuisisi pada GoTo.
Langkah tersebut pun semakin menegaskan keseriusan Grab untuk membeli GoTo setelah sempat tertahan dalam beberapa waktu terakhir. Sebelumnya juga telah dilaporkan bahwa Grab sudah memulai uji tuntas atau due dilligance atas akuisisi tersebut.
Meskia begitu, pihak GoTo Gojek Tokopedia sempat menampik kabar akuisisi ini - juga regulator yang belum memperoleh laporan tentang rencana akuisisi yang berpotensi menimbulkan monopoli atas layanan ride hailing di Indonesia.
Baca Juga: GoTo x Indosat Kembangkan Sahabat-AI: LLM Sumber Terbuka Berbasis Bahasa Indonesia
Due diligance merupakan proses investigasi, audit, hingga peninjauan yang dilakukan secara menyeluruh terhadap sebuah perusahaan atau individu guna mengonfirmasi fakta serta detail yang terkait dengan sebelum membuat keputusan bisnis atau investasi.
Proses itu pada umumnya dilaksanakan dalam beragam situasi bisnis, termasuk investasi skala besar, merger, akuisisi, atau restrukturisasi perusahaan. Upaya ini akan membantu dalam mengindentifikasi potensi risiko dan peluang yang mungkin tak tampak pada penilaian awal, sehingga para pihak yang terlibat bisa membuat keputusan yang lebih tepat.
"Grab telah melakukan evaluasi akun, kontrak, dan opersional GoTo Gojek Tokopedia. Mereka semua dan para pemegang saham telah menilai potensi struktur dan nilai kesepakatan," tulis Bloomberg.
Baca Juga: GoTo Engineering Bootcamp 2024: Asah Talenta Digital Indonesia
Pembicaraan tersebut tengah berlangsung saat ini dan kemungkinan tak menghasilkan transaksi. Sumber menyebutkan jika Grab yang mendapat sokongan dari Uber Technologies, telah melakukan pembicaraan dengan GoTo Gojek Tokopedia selama beberapa kali, namun realisasi penggabungan belum pernah terjadi.
Apabila akusisi ini benar-benar terwujud, maka Grab dan GoTo Gojek Tokopedia akan menguasai pangsa pasar transportasi daring hampir 90 persen di Singapura dan lebih dari 91 persen di Indonesia, berdasarkan data Euromonitor International.
Di samping itu, Grab Indonesia belum lama ini meluncurkan fitur Bayarin, suatu inovasi baru yang memungkinkan pengguna untuk membayar beragam tagihan digital milik orang lain cuma lewat satu tautan atau link.
Baca Juga: Grab Akuisisi Platform Chope, Peluang Perluasan Layanan GrabFood Dine-in?
Fitur tersebut jadi yang pertama di Tanah Air dan membawa sistem Request to Pay (RTP), memudahkan proses pembayaran tanpa harus berbagi informasi pribadi atau berpindah ke aplikasi pihak ketiga. Dengan demikian, pengguna bisa mengelola dan membayar tagihan seperti isi ulang pulsa, listrik prabayar dan pascabayar, internet, TV kabel, BPJS, dan lain-lain.
Pengguna juga dapat mengirim permintaan pembayaran kepada orang terdekat secara langsung lewat link yang dapat dibagikan lewat WhatsApp atau saluran lainnya.