Bisnis Melek HAM: Startup Perikanan Terintegrasi Aruna Terpilih Mengikuti Pelatihan UNDP

ilustrasi nelayan binaan Aruna (Sumber : Aruna)

Startup yang bergerak di bidang integrated fisheries commerce asal Indonesia, Aruna, terpilih untuk mengikuti pelatihan yang diadakan oleh United Nations Development Programme (UNDP).

Pelatihan itu bertajuk B+HR Academy: Regional Human Rights Due Diligence (HRDD) Training, telah terselenggera di Bali, 18-20 September 2023.

Kegiatan ini merupakan rangkaian dari program kemitraan UNDP dengan pemerintah Jepang, dalam promosi penerapan praktik bisnis yang bertanggung jawab dan fokus pada Hak Asasi Manusia (HAM) dalam rantai pasok global.

Ini menjadi pelatihan regional pertama akademi B+HR UNDP, mengenai uji tuntas hak asasi manusia (HRDD) untuk dunia usaha di Asia Tenggara.

Co-Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna, Utari Octavianty, mengatakan bahwa Aruna adalah satu dari 40 perusahaan lainnya se-Asia Tenggara yang dapat mengikuti pelatihan bergengsi tersebut.

Pelatihan ini bertujuan untuk membantu perusahaan-perusahaan, dalam memastikan keselarasan praktik bisnis dengan prinsip-prinsip panduan PBB, mengenai bisnis dan HAM serta kebijakan-kebijakan lain yang muncul.

Baca Juga: Amerika Serikat dan Vietnam Makin Akrab Karena Chip dan AI?

Utari mengaku senang bisa terpilih untuk mengikuti training ini, karena pelatihan ini terbatas untuk diikuti dan disertai seleksi terlebih dahulu.

"Kami mengirim perwakilan tim Aruna yang berfokus pada bidang Environmental Social Governance (ESG) untuk mengikuti pelatihan ini," kata dia dalam keterangan pers, dilansir Rabu (20/9/2023).

Pihaknya berharap, melalui pelatihan ini, mereka banyak mendapatkan insight-insight bagus yang dapat diterapkan di Aruna, agar bisnis dapat berjalan secara bertanggung jawab dan juga mengedepankan HAM.

Utari menjelaskan, melalui pelatihan ini, Aruna menggali ilmu dan pengalaman dari berbagai best practice yang ada dalam melaksanakan bisnis yang bertanggung jawab, serta berfokus pada hak asasi manusia.

"Selain itu, ini menjadi kesempatan bagus untuk Aruna dapat menjalin relasi dengan perusahaan lain yang sejalan dengan Aruna, yakni fokus pada keberlanjutan dan menjunjung etika kemanusiaan," tutur Utari.

Baca Juga: Ada-Ada Saja, Perempuan Ini Tak Sengaja Menelan AirPods Pro

Baca Juga: Trailer Perdana Dokumenter BECKHAM: Merekam Sisi Tangguh, Rentan, dan Romantika Seorang David Beckham

Aruna adalah startup di bidang perikanan terintegrasi dengan teknologi. Aruna didirikan kali pertama pada 2016 oleh Farid Naufal Aslam, Utari Octavianty dan Indraka Fadhlillah.

Utari yang merupakan alumni Telkom University itu, lahir dari keluarga nelayan yang juga warga Balikpapan, Kampung Baru.

Ide startup ini, mereka ingin masyarakat memperoleh ikan segar langsung dari nelayan dan memotong para ijon dan tengkulak.

Sebagai startup di bawah bendera PT Aruna Jaya Nuswantara, Aruna tidak hanya menciptakan inovasi pengelolaan hasil laut dalam bentuk teknologi, tetapi juga ekosistem. Dengan menciptakan ekosistem, Aruna bisa meningkatkan permintaan pasar akan makanan laut, yang berujung pada kenaikan harga jual bagi nelayan sehingga meningkatkan pendapatan mereka.

Aruna memanfaatkan teknologi dengan menggunakan internet, aplikasi seluler, dan pendekatan data yang lebih baik untuk membantu perdagangan perikananan lebih efisien. Cara ini memperpendek supply chain, karena transaksi terjadi secara langsung antara produsen (nelayan dan pembudidaya ikan) dengan pelanggan melalui platform Aruna.

Baca Juga: Shaquille O'Neal, Jadi Investor Startup Edtech Setelah Dengar Pidato Jeff Bezos

Baca Juga: Levi’s dan Crocs Meluncurkan Koleksi Alas Kaki Terbaru

Terdapat dua aplikasi utama: Aplikasi Pemasok (digunakan oleh kelompok nelayan dalam menginput data saat melakukan transaksi) dan Aplikasi Pembeli (digunakan oleh perusahaan atau pelanggan B2B untuk mencari dan membeli ikan dari kelompok nelayan).

Dalam menjalankan usaha, Aruna menjalin kerja sama dengan bank. Sehingga, para nelayan yang bekerja pada sektor informal ini bisa mendapat akses pemodalan dan juga asuransi yang menunjang produktivitas mereka dalam melaut.

Aruna juga memiliki sejumlah program untuk nelayan yang bernaung di dalamnya, mulai dari insentif peralatan rumah tangga jika bisa mencapai target tertentu, pembagian sembako, hingga capacity building.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI