Yakin Capai Profitabilitas, Bababos Atur Strategi Ekspansi di Kawasan Pulau Jawa

pendiri Bababos (Sumber: Bababos)

Startup manufaktur Bababos telah fokus meningkatkan fundamental bisnis mereka melalui perbaikan signifikan sepanjang 2023. Kini, mereka meyakini bahwa perusahaan startup itu telah berada di jalur menuju profitabilitas (path-to-profitability) yang kuat.

Co-Founder dan CEO Bababos, Fajar Adiwidodo, mengatakan perbaikan ini mencakup strategi perusahaan dalam mengakses pasar, mendorong produktivitas, mengembangkan platform, hingga pengelolaan risiko.

Dengan fokus ini, pihaknya dapat konsisten memberikan harga murah dengan kualitas dan pengiriman lebih baik, yang tidak didapatkan sebelumnya.

Berkat usaha itu, Bababos kini telah menjangkau lebih dari 400 manufaktur Industri Kecil Menengah dan memproses ratusan transaksi per bulan, dengan pertumbuhan 30% setiap bulannya.

Baca Juga: Tecno Phantom V Flip 5G Bakal Jadi Ponsel Lipat Termurah di Pasaran

Baca Juga: Bocoran Spesifikasi OnePlus 12: Akan Hadir dalam 3 Warna

Startup tersebut juga mengklaim, telah ikut mendorong utilisasi mesin, dari volume produksi yang awalnya awalnya di bawah 50% hingga naik tiga kali lipat.

"Kami telah memiliki path-to-profitability yang kuat. Ini justru menjadi keypoint kami mendapat pendanaan. Setiap transaksi kami menghasilkan keuntungan, yang mana sudah bisa mengkaver sales, operation, dan salary. Our direct cost is so low, jadi sudah sustaining. Kami tinggal mendorong margin, the more we scale, and more productivity," kata dia, dilansir dari laman East Ventures, Senin (27/11/2023).

Bababos mempertimbangkan ekspansi untuk memperkuat pasar mereka di Pulau Jawa. Saat ini, layanan Bababos baru menjangkau kawasan Jabodetabek dan Surabaya.

"Kami sedang mencoba eksplorasi ke Jawa Tengah, karena kota-kota industri masih banyak di Jawa," ungkapnya lebih jauh.

Mengacu data Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, sebanyak 61,7% kawasan industri yang sudah terisi dan beroperasi masih terpusat di Pulau Jawa. Namun, kawasan industri di luar Jawa tengah didorong agar menjadi salah satu pendorong berkembangnya pusat ekonomi baru.

Baca Juga: Warung dan Kelontong Kecil Bisa Lebih Produktif Pakai Aplikasi WarungKu, Cek Kelebihannya

Selain itu, Bababos juga tengah memperkuat layanan pembiayaannya dengan membangun pricing engine (rekomendasi harga) dan credit engine (underwriting hingga collection).

Fajar menyebut, saat ini Bababos melakukan underwriting sendiri, tetapi fasilitas pinjamannya disalurkan dari lembaga keuangan lokal dan global.

"Kami juga kembangkan fitur untuk suplai dan pengiriman. Sama seperti Google di mana tampilan depannya hanya terlihat search bar, tetapi di dalamnya ada mesin yang sangat kompleks. Begitu juga dengan Bababos, kami memastikan seluruh fitur-fitur tersebut semuanya dapat diskalakan," imbuhnya.

Bababos merupakan platform yang mempertemukan manufaktur Industri Kecil dan Menengah (IKM) dengan para pemasok bahan baku. Ada tiga solusi yang ditawarkan, yaitu penyediaan bahan baku manufaktur, agregasi permintaan, dan fasilitas tempo.

Selain itu, Bababos juga berupaya untuk memperkuat posisi perusahaan sebagai supply chain platform, dengan fokus pada kapabilitasnya di demand aggregation dan pembayaran. Bababos tidak terlibat dalam penyetokan barang, demi menghindari spekulasi harga dan memudahkannya meningkatkan skala bisnis.

"Conversion rate kami naik secara drastis. Jadi setiap transaksi, kami tahu tingkat konversinya. Bagi kami, tahun 2023 adalah tahun fundamental. Jadi, segala hal yang dibutuhkan untuk bisnis berjalan dengan kuat di 2023," lanjut Fajar.

Baca Juga: Mau Buat UMKM Jajanan? Pilih Polytron Chest Freezer PCF 318 untuk Simpan Bahan Makananmu

Bababos baru saja menutup putaran pendanaan awal senilai $3 juta (sekitar Rp46 miliar) pada September 2023. Pendanaan itu dipimpin oleh East Ventures, serta partisipasi Patamar Capital dan Accion Venture Lab.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI