Masa Depan Infrastruktur Mobilitas Ramah Lingkungan Menurut Soul Parking

(ilustrasi) Soul Parking ungkap masa depan mobilitas ramah lingkungan di Indonesia (Sumber: Soul Parking)

Sektor transportasi bertanggung jawab atas 15% emisi gas rumah kaca di Indonesia. Setengahnya disebabkan oleh angkutan penumpang jalan raya, mobil dan sepeda motor.

Tercatat, terdapat lebih dari 120 juta sepeda motor di jalanan di Indonesia saat ini. Itu sebagian besar disebabkan oleh pesatnya laju urbanisasi di seluruh Indonesia, yang akan meningkat seiring dengan kemajuan negara.

Ada Keseriusan Menuju Transisi Energi

CEO Soul Parking, Kenneth Darmansjah, menjelaskan sasaran transisi energi yang ambisius telah ditetapkan oleh Indonesia, untuk mentransformasi negara dengan jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara.

Para pemangku kepentingan dari sektor publik dan swasta menyadari tantangan lingkungan hidup yang dihadapi negara ini.

Dekarbonisasi industri selanjutnya merupakan faktor penting dalam mendorong Indonesia menuju tujuan net-zero pada 2060.

Baca Juga: Untukmu.AI: Platform Kecerdasan Buatan yang Bantu Temukan Rekomendasi Hadiah untuk Momen Istimewa

"Fondasi yang kuat untuk mendorong transisi ke kendaraan listrik (EV) sudah berjalan. Pemerintah Republik Indonesia telah menetapkan insentif bagi konsumen dan dunia usaha, serta bentuk dukungan peraturan lainnya, untuk mendorong kemajuan," ungkapnya, dilansir dari kanal AC Ventures, Selasa (23/1/2024).

Menjelaskan lebih jauh, Kenneth menyebut pemerintah Indonesia berencana mengalokasikan Rp7 triliun (US$459 juta), untuk mendukung penjualan 800.000 sepeda motor listrik baru, dan konversi 200.000 sepeda motor bermesin pembakaran pada 2024.

Dari sisi bisnis, Indonesia memperpanjang batas waktu bagi produsen mobil, untuk memenuhi syarat mendapatkan insentif kendaraan listrik selama dua tahun ke depan.

Aturan investasi yang longgar ini, mengharuskan produsen mobil untuk memproduksi setidaknya 40% komponen kendaraan listrik di dalam negeri, agar dapat menikmati sejumlah insentif pajak.

Baca Juga: WhatsApp Kembangkan Fitur Mirip AirDrop

Rantai Mobilitas Ramah Lingkungan (Green Mobility) Bukan Hanya EV

Kenneth mendapati, tingkat penetrasi kendaraan listrik di Indonesia sebesar 0,2% atau sama dengan sepuluh tahun yang lalu di China.

Hal itu menunjukkan adanya potensi pertumbuhan yang sangat besar, seiring dengan transisi energi ramah lingkungan yang kita lakukan.

Meskipun demikian, kata Kenneth, elektrifikasi armada dan manufaktur kendaraan listrik untuk konsumen hanya mewakili sebagian dari rantai nilai mobilitas ramah lingkungan.

"Bagian lain yang sama pentingnya adalah infrastruktur yang dibangun untuk menopang penggunaan kendaraan listrik di jalan raya. Berikutnya, meningkatnya ketersediaan jaringan infrastruktur pengisian daya yang kuat memainkan peran penting dalam hal ini," kata dia.

Saat ini, terdapat 439 stasiun pengisian umum dan 961 stasiun penukaran baterai yang tersedia untuk kendaraan listrik di Indonesia. Namun angka-angka ini diperkirakan akan meningkat, seiring dengan berlanjutnya peralihan kendaraan listrik secara nasional.

Seiring dengan adopsi kendaraan listrik, Perusahaan Listrik Negara telah menetapkan target, yakni membangun 6.316 stasiun pengisian umum dan 14.000 stasiun penukaran baterai pada 2025.

"Target yang ditetapkan oleh PLN, menggambarkan bahwa negara ini bertekad mempercepat adopsi dan pertumbuhan kendaraan listrik," imbuhnya.

Ditambah lagi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan bakal mengubah 150.000 sepeda motor berbahan bakar minyak menjadi sepeda motor listrik, tahun ini. Maka, Indonesia diperkirakan akan memiliki 13 juta kendaraan roda dua listrik yang beredar di jalanan, setidaknya sampai akhir dekade ini.

Baca Juga: Prediksi Fasset Mengenai Tren Blockchain dan Aset Digital pada 2024

"Kami melihat ini sebagai peluang untuk menggandakan misi kami dalam mengurangi kemacetan di pinggir jalan, namun dengan sentuhan kendaraan listrik (EV). Beberapa bulan yang lalu, kami mulai memasang stasiun pengisian kendaraan listrik dan fasilitas penyimpanan kendaraan listrik roda dua dan empat, di tempat parkir yang kami layani," tuturnya.

Pasar kendaraan penumpang akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan kota-kota besar di Indonesia. Sehingga tantangan dalam menemukan tempat parkir dan infrastruktur pengisian daya tetap ada.

"Wajar saja jika kami beralih ke penyediaan stasiun pengisian daya di fasilitas parkir kami," imbuh Kenneth.

Soul Parking juga memutuskan untuk menerapkan mesin tiket otomatis bertenaga surya di tempat parkir. Karena mereka memahami penting dan relevansi pemanfaatan bentuk energi terbarukan lainnya.

Baca Juga: Memeriahkan Imlek Tahun Ini, Pemerintah China Adakan Festival Belanja Online

Optimalkan Transportasi Umum

Mengoptimalkan transportasi umum juga merupakan upaya pemerintah Indonesia untuk mengurangi kemacetan lalu-lintas dan emisi karbon.

Laporan Asian Development Bank baru-baru ini mengungkap, mobilitas rendah karbon dan energi ramah lingkungan berpotensi memberikan kontribusi pendapatan baru sebesar US$90 miliar hingga US$100 miliar di Asia Tenggara, pada 2030.

Indonesia sebagai negara terbesar di kawasan ini, tentu saja akan memperoleh manfaat, terutama ketika krisis ini terjadi.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI