Techverse.asia - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) resmi memulai program Startup Studio Indonesia (SSI) Batch 8. Kominfo setidaknya menggandeng 17 perusahaan startup dari beragam sektor industri.
Program ini dibuat untuk membina startup digital early-stage (tahap awal) yang tengah menjalani proses mencapai tahap product-market fit (PMF) dengan traction yang menjanjikan dan memiliki founder yang potensial.
Baca Juga: East Ventures Tunjuk Sang Han Sebagai Mitra Dana Perusahaan di Korea Selatan
Pada batch kali ini, rangkaian pelatihan di Batch 8 ditujukan guna menjawab pergesertan tren pendanaan dengan fokus investor yang beralih ke profitability serta sustainable investing.
"Antusiasme kami terhadap perkembangan SSI yang sudah mencapai batch ke-8 mencerminkan optimisme kami akan masa depan industri startup di Tanah Air. Berkembangnya berbagai tren sektor industri seperti kecerdasan buatan (AI), fintech, green tech, hingga ed-tech juga menjadi bagian dari peserta batch kali ini," ungkap Koordinator Startup Digital Kominfo Sonny Sudaryana pada Jumat (23/2/2024).
Sonny berharap supaya melalui dukungan yang tepat, SSI akan terus mendorong Indonesia menjadi pusat inovasi digital yang punya daya saing tinggi sekaligus menciptakan solusi yang relevan untuk para startup agar bisa memperluas jangkauan bisnis mereka di pasar nasional atau internasional.
Baca Juga: Kartu Kredit Mayapada Skorcard Dirilis, Berpotensi Menjadi Startup Unicorn Indonesia Berikutnya
Rangkaian program yang dihadirkan oleh SSI mencakup sesi Founder's Camp selama tiga hari mulai dari 22-24 Februari 2024. Kemudian 1-on-1 coaching selama tiga bulan sampai Mei.
Di sesi Founder's Camp, 17 startup yang telah terpilih bisa memperoleh coaching serta brainstorming dengan para praktisi startup terkemuka yang sudah berpengalaman, guna mendapat transfer ilmu yang efisien dan praktis.
Praktisi startup terdiri dari para pendiri perusahaan rintisan, hingga pimpinan Venture Capital (VC). Selain itu, sesi 1-on-1 coaching memberikan kesempatan yang eksklusif untuk para startup, yaitu dengan memberikan insight yang sifatnya lebih praktik dan penerapan untuk peserta startup.
"Dengan demikian, masing-masing startup dapat berdiskusi dan berkonsultasi dengan para coach untuk menjawab tantangan serta kebutuhan bisnis mereka," paparnya.
Baca Juga: OYO Luncurkan 150 Properti Managed by OYO
Untuk tahun ini, praktisi startup ternama yang ikut terlibat sebagai Coach Startup Studio Indonesia Batch 8 diantaranya adalah: Benedicto Haryono (Co-Founder of KoinWorks), Ryan Manafe (Co-Founder & CEO of Dagangan) Adrianus Hitijahubessy (Founder of JULO), Winston Utomo (Co-Founder & CEO of IDN Media).
Lalu ada juga Dimas Harry Priawan (Co-Founder & CEO of Dekoruma), Indra Gunawan (CEO of Bobobox), Brian Marshal (Co-Founder & Chairman of SIRCLO), and Rama Notowidigdo (Co-Founder of AwanTunai and Sayurbox).
Setelah melewati rangkaian pembelajaran secara insentif selama kurang lebih lima bulan, rangkaian program SSI Batch 8 akan ditutup dengan acara puncak Milestone Day, di mana para 17 startup ini berkesempatan untuk menjelaskan model bisnis dan pencapaiannya dengan para stakeholders.
Baca Juga: Kominfo Siapkan Aturan Anti-monopoli Ekosistem Digital
Berikut ini adalah daftar 17 startup yang berhasil lolos ke Startup Studio Indonesia Batch: ArkoPay (Startup penyedia supply chain ekosistem untuk konstruksi industri), Atlas (Layanan bantuan towing, jump-start battery, flat tire, dan fuel delivery), Finskor (Solusi penyedia analisa rekening koran), FitHappy (Aplikasi penyedia diet personalisasi), InfluenceID (Influencer marketing platform), Ledgerowl (Solusi penyedia layanan akunting), Momofin (Layanan penyedia solusi bisnis), myECO (Solusi penyedia smart home technology).
Lebih lanjut, Nexmedis (Startup penyedia medical records berbasis AI), Pin J (working capital financing fintech company), Propertek, (Property management software), Prospero (Startup risk management), Scola (Aplikasi untuk semua solusi pendidikan), Sirka (Aplikasi layanan kesehatan), Smash (Aplikasi waste management terintegrasi), Stafbook (Aplikasi HR), Tenang.ai (Chatbot mental health berbasis AI).
"Tahun ini, saya melihat adanya peluang sekaligus tantangan baru yang harus dihadapi oleh para startup dalam menjawab pergeseran tren pendanaan yang berfokus pada profitability dan sustainable investing," imbuh Managing Partner Impactto dan Strategic Partner Startup Studio Indonesia Italo Gani.
Baca Juga: Kemenkominfo RI Resmi Terbitkan SE Etika Penggunaan dan Pemanfaatan AI