Techverse.asia - Pada akhir tahun lalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan laporan yang menyebutkan bahwa penetrasi asuransi di dalam negeri mengalami penurunan menjadi 2,75 persen yang tadinya ada di 3,18 persen.
Meskipun ada beragam faktor yang bisa mempengaruhi hal tersebut, tak dapat dipungkiri angka itu merupakan yang terendah di antara negara-negara yang ada di wilayah Asia Tenggara.
Salah satu faktor penurunan tersebut lantaran pandangan sebagian besar orang Indonesia mengenai asuransi itu sendiri, dan pengertian mereka bahwa produk asuransi hanya terbai menjadi empat jenis yang paling umum yakni kesehatan, jiwa, disabilitas, dan otomotif.
Sedangkan produk asuransi tradisional tak mudah untuk diterima oleh banyak orang karena aksesbilitas, keterjangkauan, dan relevasinya terhadap kebutuhan masyarakat.
Baca Juga: Gravel Bilang 3 Hal Pendorong Renovasi Rumah Jelang Hari Raya Lebaran
Namun begitu, terlepas dari relevansi yang kurang kuat, Igloo melihat kesadaran akan pentingnya asuransi semakin meningkat karena meningkatnya jumlah kelas menengah di Tanah Air serta perkembangan teknologi yang memungkinkan transaksi berbasis elektronik.
Perkembangan itu pun juga memungkinkan insurtech, seperti Igloo, guna menghadirkan asuransi mikro atau microinsurance yang bisa memenuhi kebutuhan gaya hidup modern masyarakat Indonesia. Sebagai contohnya ialah asuransi perjalanan hingga perlindungan elektronik dan bahkan perlindungan terhadap keracunan makanan, hewan peliharaan, dan kendaraan elektrik.
"Walaupun produk asuransi tradisional mungkin memiliki premi yang lebih tinggi dan cakupan yang luas, produk asuransi mikro dirancang untuk memberikan perlindungan yang ditargetkan terhadap risiko spesifik yang relevan dengan kehidupan kita sehari-hari," ungkap Country Manager Igloo Indonesia Henry Mixson pada Jumat (29/3/2024).
Baca Juga: Mengenal Aplikasi Motorku X Khusus Honda, Ada Asuransi Personal Accident
Dijelaskannya bahwa asuransi mikro juga dapat berfungsi sebagai perangkat pendidikan, memberikan pemahaman tentang mekanisme asuransi serta pentingnya asuransi dengan cara yang terjangkau. Hal ini juga akan memberikan peluang untuk meningkatkan penetrasi asuransi.
Salah satu produk tersukses dan unik yang diluncurkan oleh startup ini adalah bekerja sama dengan DANA yaitu Safe Dining Plan. Produk ini melindungi masyarakat Indonesia yang membeli makanan menggunakan dompet digital (e-wallet) DANA apabila mengalami kasus keracunan makanan.
"Mengingat kebiasaan masyarakat Indonesia yang hobi bepergian, produk kami ini pastinya tak cuma mampu melindungi orang-orang yang sedang membeli makanan untuk keluarga di rumah, tapi juga mereka yang suka bepergian dan suka mencoba makanan baru dalam perjalanan," katanya.
Pertumbuhan industri asuransi mikro menggarisbawahi bagaimana pendekatan terhadap kesadaran tak lagi bersifat universal - pendekatan ini harus berkembang seiring dengan gaya hidup digital.
Baca Juga: Prudential Punya Pilihan Asuransi yang Pas untuk Gen Milenial dan Z: PRUfuture
"Hal tersebut berarti memastikan bahwa produk asuransi harus bisa berada di tempat konsumen kami berada yakni secara daring (online), sehingga memastikan bahwa perjalanan konsumen mulai dari pertimbangan, pembelian, hingga proses klaim harus gampang diakses, dan kalau ada kesulitan, dapat mudah diatasi," imbuhnya.
Pendekatan asuransi mikro juga dibutuhkan guna memenuhi harapan para generasi muda. Sebab, menurut studi Barometer Asuransi Tahun 2023, ditemukan bahwa generasi muda lebih memilih membeli asuransi secara online ketimbang lewat agen.
Hal ini menunjukkan bahwa generasi muda semakin memilih dan mengadopsi kanal online untuk membeli produk asuransi. Di sinilah ketersediaan aplikasi asuransi tertanam mampu memperluas saluran distribusi, memberikan konsumen cara mudah untuk menemukan, mengevaluasi, dan membeli produk hanya dengan beberapa klik saja.
Baca Juga: Penetrasi Asuransi di Indonesia Masih Rendah, Qoala Plus Tingkatkan Produktivitas Mitra
Igloo melakukan hal tersebut melalui kemitraan dengan platform lokapasar besar seperti Lazada dan Shopee, platform pembayaran terkemuka seperti DANA di Indonesia dan GCash di Filipina, serta jaringan ritel seperti Circle K di Vietnam.
Melanjutkan penyediaan asuransi mikro yang dapat diakses oleh jutaan orang di Asia Tenggara dan Indonesia juga akan memungkinkan Igloo membantu meningkatkan penetrasi asuransi di negara ini.
Mengingat pemahaman pasar dan keahlian teknologinya, Igloo akan dapat memprioritaskan produk yang dapat meningkatkan kesadaran dan adopsi asuransi, serta mewujudkan relevansi, inovasi, dan berpusat pada pelanggan.
Baca Juga: Shinhan EZ's Masuk ke dalam Asuransi Indonesia, Kerja Sama dengan PasarPolis