Alibaba dilaporkan menambah modal untuk Lazada dengan jumlah sebesar US$230 juta (sekitar Rp3,7 triliun saat ini). Informasi mengenai suntikan modal terbaru Alibaba ke Lazada itu berdasarkan data Alternatives.pe.
Unggahan Marketing Interactive yang kami akses Kamis (23/5/2024), mengungkap bahwa tambahan modal tersebut dinilai akan meningkatkan daya saing Lazada dengan e-commerce lain yang ada di Asia Tenggara.
Setelah mengucurkan dana ke Lazada sejak 2016, maka diperkirakan Alibaba telah menginvestasikan dana total US$ 7,7 miliar (Rp123,3 triliun).
Merujuk kepada catatan yang dimiliki Tech In Asia, berikut ini rincian investasi Alibaba ke Lazada sejak 2016: April 2016 US$1 miliar, Juni 2017 US$1 miliar, Maret 2018 US$2 miliar, Mei 2022 US$378 juta, September 2022 US$912,5 juta, Desember 2022 US$342,5 juta, April 2023 US$353 juta, Juli 2023 US$845,4 juta, Desember 2023 US$634 juta, Mei 2024 US$230 juta.
Baca Juga: Indonesia Bakal Punya 'ChatGPT' Sendiri, Bisa Memahami Bahasa Daerah
Tahun lalu, Alibaba Group Holding Ltd telah menyuntikkan dana sebesar US$845 juta kepada Lazada. Bisnis ritel online Lazada di Asia Tenggara, saat itu sedang mengalami penurunan pendapatan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan Sea Ltd dan Amazon.com Inc.
Dan pada Agustus 2023, Lazada meluncurkan Choice; sebuah saluran yang bertujuan untuk 'membawa produk-produk bernilai terbaik di dunia kepada konsumen Asia Tenggara', menawarkan harga rendah dan kecepatan pengiriman yang tingi.
Ini menempatkan Lazada ke dalam persaingan dengan platform Temu dan Shein.
Baca Juga: Tugas dan Proyek Konten Selesai dengan Mudah Bersama ThinkPad T14s Gen 6
Baca Juga: Ducati x Van Orton: Hadirkan Model Scrambler dengan Cover Kit Limited Edition
Melansir dari Fortune, pada April 2024 saham Alibaba melonjak, setelah Jack Ma mulai lebih sering berkomentar mengenai arah bisnis Alibaba.
Sebagai contohnya, dalam salah satu unggahan, si pendiri Alibaba itu mengatakan Alibaba mulai menganut pola pikir startup yang lebih agresif.
“Kami mulai menangani penyakit perusahaan besar,” tulis Jack Ma.
Laporan Bloomberg menyebutkan, meski Alibaba pernah mengalami pengambilan keputusan yang lambat, kini Alibaba menjadi perusahaan yang mengutamakan efisiensi dan kepemimpinan pasar, menjadikan perusahaan lebih sederhana dan gesit.
Alibaba diketahui menyederhanakan struktur bisnis dan meningkatkan efisiensi.
Raksasa teknologi asal China ini membagi diri menjadi enam bagian untuk memacu pertumbuhan berbagai bisnisnya, termasuk e-commerce, logistik, dan cloud.
Baca Juga: Samsung Menggelar Event Esports untuk Mahasiswa di Asia Tenggara
Investor tampaknya senang dengan dukungan Ma. Saham perusahaan yang diperdagangkan di Hong Kong melonjak 4,9%. Indeks Hang Seng yang lebih luas, yang melacak perusahaan-perusahaan terbesar yang diperdagangkan di Hong Kong, naik 1,9%.
Perlu digarisbawahi bahwa Choice, layanan kurasi produk yang diterapkan AliExpress, menurut hasil kuartal Maret 2024 dan tahun fiskal 2024 Alibaba, memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan perusahaan.
Choice mewakili sekitar 70% dari total pesanan AliExpress pada April 2024.
Baca Juga: Kipas Angin Xiaomi Mijia DC Inverter Floor Fan Pro, Didukung HyperOS & Bisa Membuat Angin 'Alami'
Lazada bukan satu-satunya entitas yang menerima pendanaan dari raksasa China tersebut. Melainkan juga merek media Alibaba, Youku, Alibaba Pictures, dan bisnis lain di DBE Alibaba, yang akan mengalokasikan dana untuk drama TV, film, acara yang diproduksi secara lokal, dan melatih para kreatif muda di bidang tersebut.
Dana investasi tersebut juga akan menjadikan Hong Kong sebagai basis kedua bagi Alibaba Pictures.