Jangjo Sediakan Mesin Pengolahan Sampah Pintar, Warga Jakarta Bisa Mengaksesnya

Jangjo merupakan startup pengelolaan sampah zero waste. (Sumber: Jangjo)

Techverse.asia - Perusahaan rintisan atau startup yang berbasis di Kota Jakarta, Jangjo, dan fokusnya pada pengelolaan sampah yang terintegrasi di kawasan Jakarta Barat yang kini dapat dikunjungi oleh masyarakat luas. Jangjo mempunyai sistem yang bernama Jangjo Zero Wasted Integrated (JOWI).

JOWI mulai diperkenalkan ke masyarakat sejak bulan ini. Sistem JOWI diklaim lebih efektif guna mendukung sistem desentralisasi pengelolaan sampah di area perkotaan sebab memerlukan area yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan sistem konvensional di tempat pengelolaan sampah pada umumnya.

"Sistem ini cuma membutuhkan sekitar 3.000 meter persegi untuk mengelola 6.000 ton sampah per bulan menjadi habis. Pastinya sistem tersebut lebih efektif dibandingkan dengan sistem konvensional yang memerlukan area pengelolaan sampah seluas 10 ribu meter persegi," jelas Co-founder dan Chief Operation Officer (COO) Jangjo Eki Setijadi pada Senin (27/5/2024).

Baca Juga: Master Bagasi: Pionir Lintas Batas Lokapasar Pertama dengan Jangkauan Puluhan Negara

Dikatakan Eki, JOWI sepenuhnya mendukung sirkular ekonomi, di mana semua sampah bakal diproses menjadi barang yang punya nilai, baik itu Refuse Derived Fuel (RDF) atau Solid Recovered Fuel (SRF), dan energi lainnya.

"Kami juga memakai adaptive system di mana teknologi yang digunakan akan menyesuaikan dengan jenis sampah yang ada dan tentunya menyesuaikan juga dengan perilaku masyarakat di Indonesia," ujarnya.

Lebih lanjut, Jangjo mengklaim bahwa sistem JOWI ini membawa sejumlah keunggulan di antaranya adalah sistem compact sehingga bisa menghemat penggunaan lahan pengelolaan sampah hingga 70 persen. Dengan pendekatan penanganan sampah campur yang ramah dengan cara kerja sampah yang dikumpulkan cuma memerlukan pemisahan yang sederhana tetapi diolah secara efektif dan efisien.

"Dan juga dapat memberikan laporan hasil berbasis manfaat yang dihasilkan dari pengolahan sampah melalui impact report," kata dia.

Baca Juga: Pakar: Pemakaian Sampah Plastik Hasil Daur Ulang Dapat Berisiko Bagi Kesehatan

Co-founder dan Chief Executive Officer (CEO) Jangjo Joe Hansen menambahkan, sistem JOWI dapat diterapkan di berbagai daerah di Tanah Air dan secara efektif mampu mengubah sampah menjadi material yang lebih berguna. Sistem ini pun sudah dimanfaatkan oleh berbagai mall dan pusat perbelanjaan di Jakarta, seperti Plaza Indonesia (PI), SCBD Park, FX Mall, Hotel Aston Pluit, hingga beberapa komplek perumahan lainnya.

"Kami terus mengajak para pemilik gedung, komplek perumahan, dan lembaga pemerintahan untuk menjadikan bumi lebih baik. Kami percaya bahwa dengan teknologi, keseimbangan alam dan manusia bisa tercapai dengan baik," tambahnya.

Dengan hadirnya sistem serta fasilitas JOWI dari Jangjo ini, tepatnya ada di Jalan Daan Mogot No.47, Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat. Merespons hal ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto menerangkan, jajarannya mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Jangjo.

Baca Juga: Otomatisasi Ritel untuk Mengurangi Masalah Sampah dan Limbah Makanan di Indonesia

"Sebab telah berperan aktif dalam membantu pemerintah untuk merealisasikan Peraturan Gubernur (Pergub) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 102/2021 tentang Kewajiban Pengelolaan Sampah di Kawasan dan Perusahaan," katanya.

Menurut Asep, kontribusi Jangjo itu guna membantu tercapainya misi Indonesia Bersih Sampah 2025. Ini adalah suatu sinergi yang baik antara pemerintah dengan pihak swasta untuk menghasilkan tata kelola sampah yang tidak hanya sebatas kuantitatif saja, namun juga kualitatif.

Jangjo sendiri fokus terhadap pengolahan sampah sejak 2019, hadir untuk mengurangi permsalahan sampah dengan mengimplementasikan strategi dan teknik yang dirancang dengan teknologi canggih. Jangjo menyediakan kebutuhan yang menyeluruh buat persampahan mulai dari edukasi, pengangkutan sampah terpilah, pengolahan zero waste to landfill untuk sampah rumah tangga, hingga pelaporan yang komprehensif termasuk dampak pada lingkungan.

Baca Juga: Pakai Kotak Lipat Berkonsep Origami, Begini Cara Singapura Ajak Warganya Sadar Daur Ulang Sampah

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI