Techverse.asia - Bank HSBC Indonesia gelontorkan dana kurang lebih Rp487,6 miliar atau setara dengan US$30 juta kepada startup unicorn yang menggeluti bidang perikanan, eFishery. Dana ini merupakan bagian dari penyaluran kredit hijau alias green and social loan yang menargetkan potensi kredit berkelanjutan di Indonesia.
Selain itu, HSBC Indonesia juga diberi mandat sebagai sustainable finance coordinator untuk eFishery kaitannya dengan ambisi perusahaan guna meingtegrasikan aspek-aspek Enviromental Social Governance (ESG) dalam operasi bisnis mereka.
Baca Juga: Startup Teknologi Pendidikan Batas Dapat Investasi dari Mantan Pendiri Bukalapak
Chief Executive Officer (CEO) eFishery Gibran Huzaifah mengatakan, green and social loan tersebut adalah langkah penting dalam misi perusahaan untuk merevolusi potensi akuakultur di dalam negeri. Dengan begitu, hal ini memungkinkan perusahaan rintisan asal Bandung ini untuk memperluas eFeeder mereka.
"Kami juga tentunya akan memberdayakan para pembudidaya ikan dan petambak udang berskala kecil dengan teknologi serta sumber daya yang dibutuhkan, supaya lebih produktif dan berkelanjutan," ujarnya pada pekan kemarin.
Sebagai informasi, eFeeder ialah inovasi teknologi pertama eFishery berupa perangkat pemberi pakan otomatis yang ditenagai kecerdasan buatan (AI). Alat ini disewakan kepada ratusan pembudidaya ikan skala mikro dalam jaringan eFishery. Dengan menggunakan eFeeder diklaim bisa meningkatkan efisiensi pakan sampai 30 persen dan kapasitas produksi sampai 25 persen.
Dengan pinjaman modal senilai ratusan miliar rupiah dari bank HSBC Indonesia, dia berharap para pembudidaya ikan maupun udang skala mikro punya akses yang lebih luas untuk memasarkan hasil budidaya mereka dengan harga yang wajar sesuai pasar. Tak cuma itu, meningkatkan juga penjualan lantaran berat ikan akan lebih merata.
Baca Juga: PHRI Jawa Barat Gandeng eFishery, Sediakan Ikan dan Udang Terbaik
Gibran optimistis bahwa kemitraan dengan HSBC Indonesia akan membantu perusahaannya dalam mencapai tujuan pertumbuhan dan membangun sektor akuakultur di Indonesia. Ia memaparkan, kemitraan dengan HSBC juga dapat menghubungkan eFishery dengan jaringan global.
"Hal ini selaras dengan tujuan kami dalam memperluas pasar internasional dan menjadi pemimpin di industri dalam 10 tahun ke depan," terangnya.
Sebagai negara berbentuk kepulauan terbesar di dunia, Indonesia adalah salah satu penghasil ikan terbesar kedua di dunia setelah China. Pada 2022, tercatat sektor perikanan dan diperkirakan berkontribusi sebesar 2,6 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Meskipun demikian, sebagian besar konsumsi ikan di Tanah Air sumbernya berasal dari perikanan skala kecil, bukan industri perikanan yang menghasilkan sebagian ekspor.
Baca Juga: eFishery Bakal Perbesar Porsi Ekspor
Managing Director Head of Wholesale Banking HSBC Indonesia, Riko Tasmaya mengatakan, pinjaman green and social loan ini adalah bagian dari ambisi perusahaan mendukung pertumbuhan sektor ekonomi yang berbasis platform di dalam negeri. "HSBC Indonesia turut mendukung sektor akuakultur di dalam negeri untuk menerapkan praktik yang berkelanjutan di sepanjang rantai pasokan," ungkap Riko.
Startup ini didirkan di Bandung, Jawa Barat pada 2013 silam, sejauh ini sudah melayani lebih dari 70 ribu pembudidaya ikan dan udang di 280 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia. Memfasilitasi transaksi ikan air tawar hingga Rp1,1 triliun, transaksi udang mencapai Rp1,12 triliun, hingga memfasilitasi transaksi pakan mencapai Rp1,99 triliun.
Selain sistem pemberian makan otomatis yang mengandalkan Internet of Things (IoT), platform eFishery juga mencakup pasar untuk menjual pakan ikan dan udang ke pembudidaya, produk ikan dan udang segar ke konsumen B2B, dan produk keuangan untuk pembudidaya ikan.
Selain itu, dari sisi perekonomian, eFishery telah berkontribusi sebesar Rp3,4 triliun terhadap PDB di sektor akuakultur pada 2022. Dengan begitu, jumlah tersebut setara dengan 1,55 persen dari total PDB di sektor akuakultur.
Baca Juga: Fish Log Kerja Sama dengan Bank Mandiri, Ingin Salurkan Pinjaman Sebesar Rp50 Miliar