Techverse.asia - McEasy, perusahaan startup logistik yang menyediakan solusi transportasi dan rantai pasokan (supply chain) berbasis Internet of Things (IoT) serta Software-as-a-Service (SaaS) resmi mengumumkan pendanaan seri A+ yang totalnya mencapai sekitar Rp178 miliar atau setara dengan US$11 juta. Putaran pendanaan ini dipimpin oleh Granite Asia sebagai investor utama dan diikuti oleh East Venture.
Sebelumnya, McEasy telah memperoleh pendanaan seri A dua tahun yang lalu di mana East Ventures yang saat itu jadi pemimpin putaran pendanaan. Adapun nominal suntikan yang didapat sebesar US$6,5 juta, juga didukung oleh keterlibatan investor sebelumnya. Sedangkan suntikan dana pertamanya juga didapat dari East Ventures senilai US$1,5 juta pada September 2021.
Menurut Chief Executive Officer (CEO) McEasy Hendrik Ekowaluyo, pendanaan seri A+ tersebut membuktikan keberhasilan perusahaan rintisan ini di sektor logistik. Dana segar itu rencananya akan digunakan untuk mempercepat pengembangan solusi IoT yang baru, menerapkan video keselamatan transportasi berbasis kecerdasan buatan (AI) dan mengenalkan produk ekosistem rantai logistik yang berfokus pada konsumen.
"Kami berkomitmen untuk terus memberikan solusi yang inovatif yang bisa menjawab tantangan pada ekosistem logistik yang ada di Indonesia," ungkap Hendrik dalam siaran persnya kami kutip pada Jumat (7/6/2024).
Terpisah, perwakilan dari Granite Asia Dimitra Taslim menyampaikan, pada tahun lalu jumlah korporasi yang terintegrasi dengan startup McEasy mengalami peningkatan yang substansial. Hal ini menunjukkan bahwa solusi McEasy terbukti diperlukan oleh para pelaku industri.
Baca Juga: Hukumonline Selenggarakan IRCA 2024: Ajang Penghargaan Kepatuhan Hukum
Pendekatan berbasis customer centric serta market insight yang mendalam membuat mereka menghadirkan solusi terbaik untuk ekosistem logistik di dalam negeri. "Kami mendukung McEasy (guna) melakukan transformasi industri logistik dengan menetapkan standar baru dalam hal keunggulan operasional serta mendorong peningkatan efisiensi yang signifikan," ujarnya.
Partner East Venture Melisa Irene mengatakan bahwa jawatannya sudah mendukung startup McEasy sejak 2021 dan ia mengaku bangga dapat berkontribusi lagi secara investasi. "Kami meyakini bahwa inovasi yang ditawarkan oleh McEasy yang kuat (akan) memainkan peran krusial dalam merealisasikan solusi transportasi yang efisien di Indonesia," papar Irene.
Sebagai informasi, McEasy pertama kali didirikan pada 2017 silam di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, oleh dua orang yakni Raymond Sutijono dan Hendrik Ekowaluyo. Visi mereka adalah mengubah ekosistem transportasi dan rantai pasokan di dalam negeri.
Sedangkan misinya adalah membuat ekosistem digital menyeluruh yang mengintegrasikan serta menyederhanakan operasi logistik, membuatnya lebih kompetitif, efisien, dan tujuannya supaya lebih sukses.
Baca Juga: Lima Tahun Beroperasi, Shipper Konsisten dengan Strategi Inovasi Logistik dan Pergudangan Digital
Dalam waktu 18 bulan ke belakang, McEasy sukses mencatatkan kemitraan hingga enam kali lipat, sehingga sejauh ini terdapat lebih dari 1500 korporasi yang telah memanfaatkan solusinya. Sebab, platform McEasy menawarkan beragam solusi yang komprehensif guna mengatasi hambatan dalam ekosistem logistik negara, mencakup solusi mobilitas IoT yang diklaim terbaik di kelasnya untuk manajemen armada, solusi pengiriman logistik yang menyeluruh dan komprehensif, hingga solusi pemeliharaan suku cadang serta kendaraan.
McEasy percaya jika ruang pertumbuhan sektor logistik masih sangat masif. Sebab sektor ini memiliki dua masalah utama yakni inefisiensi dan fragmentasi, dengan lebih dari 85 persen pelaku logistik masih menggunakan metode manual, seperti kertas dan pena.
"Sehingga hal itu menyebabkan tiga tantangan utama, seperti perilaku pengemudi yang buruk, biaya pengiriman yang enggak efisien, dan rendahnya kepuasan pengiriman. Ketiga kendala ini harus diatasi untuk meningkatkan daya saing Indonesia dan keberhasilan bisnis logistik," tambahnya.
Sebenarnya bukan hanya McEasy saja yang menyediakan platform untuk layanan digitalisasi logistik, sebab juga ada Titip.io, Logee, Lodi, Trans Track, dan Mile App.
Baca Juga: Praktis Dapat Pendanaan Seri A, Bantu UMKM Indonesia Tangani Rantai Pasokan