JULO Optimistis Salurkan Dana Sampai Rp10,6 Triliun dan Bangun Neobank

Ankur Mehrotra, Presiden Grup, JULO (Sumber: null)

JULO Indonesia optimistis, tahun ini mereka akan membukukan dana sebesar US$650 juta (sekitar Rp10,6 triliun) dan meluncurkan neobank.

JULO merupakan platform layanan keuangan digital terkemuka, yang didedikasikan untuk inklusi keuangan bagi masyarakat yang tidak mempunyai rekening bank di Indonesia.

Saat ini, mereka mengumumkan telah mencapai pertumbuhan penyaluran pinjaman yang signifikan.

"Dalam empat bulan pertama 2024, total penyaluran pinjaman JULO melonjak 87,19% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, melebihi US$189 juta. Perusahaan kini berada di jalur yang tepat untuk mengucurkan lebih dari US$650 juta pada 2024," ungkap perusahaan, seperti diungkap lewat laporan AC Ventures, dikutip Senin (10/6/2024).

Sebagai gambaran, perusahaan ini telah berhasil menyalurkan dana sebesar lebih dari US$1 miliar sejak didirikan pada 2016, dengan pencapaian hampir US$500 juta yang dicairkan pada 2023—meningkat sebesar 50% dari tahun sebelumnya.

Perusahaan juga mengalami lonjakan basis penggunanya, menarik lebih dari 2 juta pengguna, menandai peningkatan sebesar 58% pada 2023.

Baca Juga: Komitmen Dimulai, Seluruh Perangkat Terbaru OPPO Bakal Bertenaga AI Generatif

Didukung oleh AC Ventures, JULO kini telah memperoleh laba sebelum pajak dan diperkirakan akan memperoleh keuntungan penuh pada akhir tahun ini.

"Memanfaatkan model bisnis yang telah terbukti dan pertumbuhan yang kuat, JULO siap untuk berkembang menjadi bank baru yang berfokus pada dampak, berdedikasi untuk melayani pasar Indonesia yang sebagian besar kurang terlayani dan memajukan inklusi keuangan di wilayah tersebut," lanjut laporan itu.

Inti dari kesuksesannya hingga saat ini, perusahaan telah memelopori produk pembiayaan konsumen inovatif yang memanfaatkan data perilaku komprehensif untuk penjaminan kredit mutakhir.

Strategi tersebut, memungkinkan JULO untuk mengembangkan dan menawarkan produk kartu kredit virtual, yang dirancang khusus untuk masyarakat berpenghasilan menengah di Indonesia. Ini berarti, memberikan akses kredit yang belum pernah ada sebelumnya kepada jutaan orang dan mendorong pemberdayaan ekonomi di seluruh negeri.

Baca Juga: Power Bank Anker 321 dan Speaker Soundcore A3102 Ditarik Kembali

Pencapaian pertumbuhan terbaru perusahaan ini juga mencakup peningkatan pendapatan sebesar 73% pada 2023, dan tingkat retensi per kelompok yang luar biasa sebesar 75%+, yang secara signifikan mengurangi biaya perolehan pinjaman dan meningkatkan efisiensi operasional.

Pertumbuhan JULO didukung oleh kemitraan dengan lembaga keuangan terkemuka. Termasuk perusahaan global seperti Credit Saison dan juga raksasa lokal seperti Bank Sampoerna dan Superbank, untuk memberdayakan penyaluran dana ke segmen berpenghasilan menengah di Indonesia.

Baca Juga: OJK Menyebutkan Generasi Milenial dan Z Rentan Terjerat Pinjol Ilegal dan Investasi Bodong

Baca Juga: Moto Guzzi V7 Stone Special Edition, Performa Lebih Tinggi dan Desain Baru

Presiden JULO Group, Ankur Mehrotra, menjelaskan bahwa sentimen investor dapat berfluktuasi, mencerminkan siklus ekonomi dan investasi yang lebih luas.

Meskipun terjadi gejolak, permintaan terhadap perusahaan jasa keuangan yang bertanggung jawab dan berfokus pada inklusi keuangan di Indonesia masih tetap ada.

"Di JULO, kami berkomitmen untuk menjadi entitas yang berorientasi pada dampak. Kini, lebih dari sebelumnya, terdapat minat investor yang jelas terhadap bisnis seperti milik kami; yang tidak hanya memberikan dampak sosial yang besar, namun juga menghasilkan keuntungan finansial yang besar bagi para investor kami," tuturnya,

Segmen pasar menengah di Indonesia memberikan peluang sekitar US$100 miliar, imbuhnya. Perusahaan baru-baru ini meluncurkan produk non-kredit, seperti asuransi, dan akan terus mengembangkan penawaran barunya.

Ankur mangaku sangat optimis terhadap prospek makroekonomi jangka panjang Indonesia, dan potensi industri jasa keuangan yang bertahan lama. Mengingat, Indonesia memiliki rasio utang rumah tangga terhadap PDB terendah di antara negara-negara ASEAN.

"Meskipun menghadapi berbagai krisis dan hambatan yang tidak terduga, JULO telah berhasil menavigasi pasar selama lebih dari tujuh tahun, dan kini berkembang lebih dari sebelumnya. Kami berkomitmen untuk membangun bisnis yang melampaui generasi," jelasnya.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI