Techverse.asia - Indonesia mempunyai ekosistem perusahaan rintisan alias startup digital yang dinamis dan terus berkembang. Para startup ini menghadirkan solusi inovatif yang menjawab beragam tantangan dan kebutuhan masyarakat. Kendati demikian, dalam perjalanannya, startup-startup itu menemui beberapa hambatan, seperti keterbatasan sumber daya, pengetahuan teknis, dan jaringan bisnis.
Baca Juga: Xurya Raih Investasi Tambahan Hampir Rp900 Miliar dari Investor Global
Guna membantu mereka mengatasi tantangan tersebut dan mengakeselrasi pertumbuhan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meluncurkan program Startup Studio Indonesia (SSI) X. Ini adalah inisiatif yang dirancang untuk membantu startup digital dalam mempercepat pengembangan produk mereka.
Program ini juga menawarkan beragam bentuk dukungan, mulai dari mentoring oleh praktisi yang sudah berpengalaman, lokakarya tematik, dan koneksi dengan investor potensial. Harapannya, program SSI X bisa menjembatani para startup untuk mencapai potensi mereka dan berkontribusi lebih besar dalam memperkuat ekosistem startup digital di Tanah Air.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Samuel Abrijani Pangerapan menyampaikan bahwa program SSI X diharapkan bisa mendorong pertumbuhan startup di dalam negeri. Ia menekankan pentingnya keberadaan startup yang tangguh dan inovatif untuk kemajuan digital Indonesia.
Baca Juga: Ducati DesertX Discovery: Perpaduan Warna Baru Thrilling Black dan Ducati Red
"Ekosistem startup yang sehat akan melahirkan terobosan-terobosan baru yang bisa meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan daya saing beragam sektor industri," ujar Semmy, sapaan akrab Samuel dalam keterangan tertulisnya kami kutip, Selasa (2/7/2024).
SSI X berkolaborasi dengan IBM kaitannya dengan kecerdasan buatan dan keamanan siber. Dua hal ini merupakan aspek krusial dalam perkembangan bisnis digital saat ini. Oleh karenanya, SSI X dan IBM akan mengajak startup yang terpilih untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam menghadapi tantangan keamanan siber.
"IBM akan berbagi keahlian dan pengalaman mereka dalam membangun sistem keamanan yang kuat serta terintegrasi. Selain itu, para startup juga bakal dibekali dengan pengetahuan guna mengoptimalkan manfaat kecerdasan buatan dalam operasional bisnis mereka," terangnya.
Baca Juga: Startup Studio Indonesia Batch 8 Resmi Dimulai, Ini 17 Startup Terpilih
Presiden Direktur IBM Indonesia Roy Kosasih mengatakan, inisiatif tersebut bertujuan untuk berbagi keahlian dan kemajuan teknologi yang dibuat oleh IBM. Sehingga diharapkan para startup bisa memanfaatkan teknologi AI, otomatisasi, dan teknologi lainnya guna mencapai potensi terbaik mereka.
"Kami percaya bahwa akses terhadap solusi teknologi serta integrasi kecerdasan buatan dalam aplikasi bisnis bisa membantu ekosistem startup di Indonesia supaya terus bertumbuh dan berkembang menjadi yang terdepan," paparnya.
Sebanyak 10 startup berhasil lolos seleksi yang ketat dan terpilih untuk mengikuti program SSI X. 10 startup tersebut bergerak di berbagai bidang yang relevan dengan perkembangan teknologi digital saat ini.
Baca Juga: Startup Studio Indonesia Batch ke-7 Sudah Dimulai, Berikut 18 Startup yang Terpilih
Mereka tak hanya mewakili keragaman ranah digital, tetapi juga menunjukkan potensi besar untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Berikut daftar lengkapnya:
Algobash: Platform penilaian karyawan (evaluation) berbasis kecerdasan buatan yang dapat membantu perusahaan membuat keputusan yang lebih objektif dalam hal promosi dan pengembangan karyawan.
Amtiss: Sistem pemantauan dan perawatan operasional untuk alat berat. Amtiss menawarkan solusi terintegrasi yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas perawatan alat berat, sehingga dapat menekan biaya dan mencegah kerusakan dini.
BETA-UAS: Sebagai penyedia desain pesawat udara tanpa awak (drone), BETA-UAS turut berperan dalam mengakselerasi perkembangan teknologi drone di Indonesia. Drone memiliki berbagai macam fungsi, mulai dari pemetaan, pertanian presisi, hingga pengiriman barang.
Botika: Perusahaan penyedia layanan chatbot, voicebot, dan solusi omnichannel. Botika membantu perusahaan untuk meningkatkan kualitas layanan pelanggan mereka melalui teknologi chatbot dan voicebot yang canggih. Selain itu, juga menawarkan solusi omnichannel yang memungkinkan perusahaan untuk melayani pelanggan melalui berbagai platform yang berbeda.
San Chikin: Perusahaan agritech San Chikin menyediakan solusi terintegrasi untuk peternak ayam pedaging. Melalui pemanfaatan teknologi Internet of Things (IoT) dan data analitik, San Chikin membantu peternak untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi peternakan mereka.
DoctorTool: Startup penyedia Sistem Informasi Manajemen (SIM) untuk fasilitas kesehatan. DoctorTool menawarkan solusi perangkat lunak yang terintegrasi untuk mendukung operasional fasilitas kesehatan secara menyeluruh, mulai dari administrasi pasien hingga rekam medis elektronik.
Investly.id: Platform riset investasi dan analisis manajemen portofolio. Investly.id membantu investor untuk membuat keputusan investasi yang lebih tepat dengan menyediakan informasi dan analisis yang komprehensif.
Safelog.ai: Startup penyedia alat pemeriksaan latar belakang karyawan. Safelog.ai membantu perusahaan untuk memastikan keamanan dan kredibilitas karyawan mereka melalui pemeriksaan latar belakang yang menyeluruh.
TruClimate: Startup teknologi iklim yang fokus pada mitigasi perubahan iklim. TruClimate menawarkan solusi inovatif untuk membantu perusahaan dan organisasi mengurangi emisi karbon mereka.
For You.ai: Startup penyedia rekomendasi reward berbasis AI. For You.ai membantu perusahaan untuk meningkatkan motivasi dan engagement karyawan mereka dengan memberikan reward yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan mereka.