Har Har Chicken! Kriuknya Cuan Ayam Goreng Terasi

Berbagai menu yang dijajakan oleh Har Har Chicken! (Sumber: East Ventures)

Har Har Chicken!, dikenal sebagai kios makanan takeaway dengan spesialisasi menu yang berfokus pada har cheong gai atau ayam goreng terasi.

Perusahaan rintisan atau startup F&B tersebut mengumumkan bahwa mereka telah meraih pendanaan yang dipimpin oleh East Ventures, perusahaan venture capital sektor-agnostik terkemuka, dan pelopor investasi startup di Indonesia dan Asia Tenggara.

Chief Executive Officer Har Har Chicken!, Bevin Desker, menyebut bimbingan dan dukungan dari tim East Ventures sangat berharga bagi mereka, terutama dalam perjalanan kewirausahaan Har Har Chicken!.

"Kami menghargai keyakinan East Ventures terhadap brand Har Har Chicken!, dan kami menantikan semakin banyak kolaborasi dan kerja sama ke depannya," kata dia, dalam keterangan yang dikutip Kamis (18/7/2024).

Baca Juga: MyTelkomsel Kini Berubah Menjadi MyTelkomsel Super App, Ini 5 Fitur Unggulannya

Baca Juga: Volta Debutkan PatriotX dan MandalaX, Buka Tutup Kunci Motor Cukup Pakai Smartphone atau NFC

Pendanaan ini mengikuti debut Har Har Chicken! baru-baru ini di Bishan, Junction 8, Singapura, pada 5 Juli 2024.

Sebagian besar dari pendanaan ini akan dialokasikan untuk optimalisasi rantai pasok guna memastikan kualitas yang konsisten untuk para pelanggan.

Principal East Ventures, Wesley Tay, mengaku bersemangat untuk mendukung Har Har Chicken!, yang menghadirkan sentuhan inovatif pada hidangan Singapura yang disukai masyarakat.

"Har Har Chicken! dihadirkan oleh tim pendiri yang kuat; Bevin, Liguang, Lennard, dan Jianli. Masing-masing dari mereka menghadirkan pengalaman unik, yang menurut kami akan menghadirkan sinergi luar biasa di bidang F&B. Kami menantikan pertumbuhan dan kesuksesan mereka," tuturnya.

Baca Juga: SUV Mewah AITO M9 Mejeng di GIIAS 2024, Simak Fitur-Fitur Cerdas di Dalamnya

Har Har Chicken! didirikan oleh Bevin Desker bersama Han Liguang (Chief Product Officer), pemiliki Labyrinth, restoran dengan predikat Michelin Star Bintang 1; Lennard Yeong (Chief Marketing Officer), social media influencer F&B; dan Tay Jianli (Chief Operating Officer) yang memiliki berbagai pengalaman restoran.

Misi tim Har Har Chicken! adalah untuk membangun brand makanan khas Singapura yang mudah diakses, dan memiliki potensi skalabilitas secara regional.

Baca Juga: Merek Baru Jetour Masuk Indonesia, Bawa 2 SUV Bensin

Asia Selatan dan Asia Tenggara merupakan pasar dengan pertumbuhan pasar unggas tercepat di dunia, dengan total perkiraan pertumbuhan gabungan sebesar 30% antara tahun 2023 dan 2030 – dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 4% hingga 5%.

Pasar ayam goreng di Asia Tenggara, termasuk Singapura, turut mengalami pertumbuhan besar karena meningkatnya permintaan akan pilihan makanan yang mudah didapat.

Tim di Har Har Chicken! (sumber: East Ventures)

Menjajaki peluang dari kesukaan masyarakat terhadap ayam goreng dan keakraban dengan har cheong gai, Har Har Chicken! menawarkan beberapa pilihan menu har cheong gai dalam bentuk sayap (wings), burger, nasi kotak, dan banyak lainnya. Masing-masing menu tersebut dilengkapi dengan kondimen untuk memberikan kenikmatan maksimal har cheong gai.

Har Har Chicken! berencana untuk memperluas kehadiran awalnya di Singapura, dengan menargetkan tiga gerai, termasuk Junction 8, Vivocity, dan ION Orchard. Tujuan jangka panjangnya adalah meningkatkan jumlah gerai di Singapura pada 2025, dan memperluas kehadiran Har Har Chicken! secara regional setelahnya.

Baca Juga: Hyundai IONIQ 5 N Resmi Dipasarkan di Indonesia, Ini 2 Negara Produksinya

Baca Juga: Mazda CX-30 Hadir di GIIAS 2024, SUV dengan Desain Khas Kodo

Berbicara soal pendanaan bagi perusahaan rintisan, dan betapa kompetitifnya startup di pasar global, East Ventures juga baru saja mengumumkan finalis Climate Impact Innovations Challenge 2024 (CIIC 2024).

Tahun ini, CIIC berfokus kepada pencarian solusi iklim yang dapat diimplementasikan di Indonesia, berdasarkan tiga trek: Transisi Energi, Pertanian Berkelanjutan, dan Ekonomi Sirkular.

Total ada lebih dari 500 pendaftar dari 50 negara. Startup-startup itu melalui proses evaluasi ketat dan dinilai secara teliti oleh East Ventures, Temasek Foundation, dan 14 shortlisting committee lainnya yang terdiri dari para ahli di bidangnya.

Berikut adalah finalis dari Climate Impact Innovations Challenge 2024:

  • Trek Transisi Energi:

ENWISE (China)

Renewable Metals (Australia)

SunGreenH2 (Singapore)

  • Trek Pertanian Berkelanjutan:

DayaTani (Indonesia)

Hydrogen Refinery (UK)

JALA Tech (Indonesia)

  • Trek Ekonomi Sirkular:

AC Biode (Jepang)

Mushroom Material (Singapore/New Zealand)

Parongpong RAW Lab (Indonesia)

Baca Juga: Berkenalan dengan 'Dira', Asisten Suara AI di Aplikasi GoPay

Baca Juga: Berkenalan dengan Lipstik dan Lip Balm Buttonscarves Beauty untuk Kecantikan Bibir

Dalam beberapa bulan ke depan, para finalis akan mendapatkan bimbingan dari para pemimpin ekosistem; meliputi wawasan tentang cara membangun kemitraan, strategi go-to-market, komersialisasi, serta public speaking.

Para finalis bersaing untuk memenangkan total hadiah senilai Rp10 miliar dan berbagai fasilitas eksklusif lainnya, untuk membantu meningkatkan bisnis mereka di Indonesia.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI