Techverse.asia - Dua perusahaan rintisan alias startup hasil binaan Direktorat Inovasi Science Techno Park (DISTP) Universitas Indonesia (UI) yakni Anjungan Teleheath Mandiri (ATM) Sehat dan Integrated Framing telah telah dinyatakan lolos dalam Seleksi UI Incubate 2024 Skema Scale Up dan Akselerasi yang merupakan bagian program Startup School National University of Singapore (NUS) Graduate Research Innovation Programme (GRIP) di Singapura.
Baca Juga: Koltiva Dukung Pemkab Aceh Singkil: Tandatangani MoU Tata Kelola Kelapa Sawit
Dengan demikian ATM Sehat dan Integrated Farming lolos seleksi dari penilaian tim peninjau Investment Board DISTP serta NUS Enterprise. NUS GRIP ialah sekolah akselerasi yang membantu para startup dalam mengembangkan inovasinya supaya bisa berkolaborasi dengan ekosistem modal ventura (venture capital) dan mentor internasional.
ATM Sehat sendiri adalah sebuah inovasi guna melakukan deteksi dini serta mencegah komplikasi masalah kesehatan, sementara itu Integrated Farming ialah perusahaan rintisan yang berfokus terhadap ekonomi sirkular peternakan ayam dengan cara memanfaatkan limbah rumah tangga.
Kedua program Startup School tersebut memberikan dukungan yang menyeluruh mulai dari tahap ide sampai peluncuran, untuk memastikan bahwa inovasi startup bisa berkembang dan dapat bersaing di tingkat global.
Baca Juga: Ruang Halal: Startup Asal Purworejo yang Bergerak di Bidang Ekonomi Halal
Program ini tujuannya adalah membantu startup dalam mengembangkan inovasi mereka, sehingga bisa berkolaborasi dengan industri serta venture capital secara global yang telah bergulir sejak 10 Juli lalu dan bakal berlangsung selama lima bulan ke depan.
Direktur Inovasi Science Techno Park UI Ahmad Gamal mengatakan bahwa dengan mengirimkan kedua startup binaan UI yang turut serta dalam program global akselerator itu diharapkan dapat memberikan pola pikir bisnis global serta memperoleh akses jejaring internasional.
"Ini sekaligus mendorong startup dari UI untuk mendapatkan pendanaan Seri A dan Seri B dari para investor sesuai dengan tujuan dari program Prime Step Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ADB," ujar Ahmad lewat keterangan tertulisnya kami lansir pada Selasa (30/7/2024).
Baca Juga: Chatime X One Piece Series: Hadirkan 4 Minuman Edisi Spesial Kru Luffy
Terpisah, Co-founder ATM Sehat Sigit Mohammad Nuzul mengaku sangat bahagia lantaran perusahaan startup-nya dapat menjadi wakil startup binaan DISTP UI untuk mengikuti NUS GRIP. Sigit berharap agar lewat program tersebut, pihaknya bisa bertemu dengan mentor internasional maupun perusahaan modal ventura di Negeri Singa.
"Harapan saya yang sudah dipilih untuk mengikuti program ini adalah bisa bertemu dengan mentor internasional serta perusahaan venture capital di Singapura yang dapat memberikan bimbingan mengenai cara mendirikan dan mengembangkan startup yang kompetitif di pasar global," paparnya.
Chief Executive Officer (CEO) Integrated Farming Adam Doni menambahkan, keberhasilannya mengikuti program akselerasi NUS GRIP di Singapura tersebut membukakan jalan untuk bisa bertemu dengan mitra global dan menerapkan teknologi anyar dalam bidang agritech.
Baca Juga: Startup Agritech Kora Dapat Pendanaan Rp6,1 Miliar, Ini 2 Investornya
"Ini menjadi kesempatan yang sangat bagus bagi kami untuk bisa mengembangkan bisnis Integrated Farming secara signifikan, meningkatkan efisiensi dan produktivitas, hingga memperluas jangkauan pasar di level internasional," ujarnya.
Di program itu mereka nantinya akan mendapatkan bimbingan intensif dari para ahli, akses ke pendanaan modal, hingga dukungan lain yang dibutuhkan guna memastikan perkembangan dan keberlanjutan usaha rintisan.
Mereka pun akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan untuk mendirikan serta mengelola perusahaan startup. Tak berhenti di situ, mereka juga punya kesempatan untuk membangun jejaring dengan industri serta menghadapi dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di dunia nyata.
Baca Juga: DayaTani Umumkan Raih Pendanaan Putaran Awal, Jadi Sinyal Positif Industri Agritech