Julo Gandeng Qoala dan Sompo, Hadirkan Fitur Baru Protect Plus

Julo hadirkan layanan Protect Plus. (Sumber: istimewa)

Techverse.asia - Julo menggandeng startup insurtech Qoala dan perusahaan asuransi Sompo guna meluncurkan Julo Protect Plus. Diluncurkan baru-baru ini, Julo Protect Plus adalah layanan asuransi terintegrasi dengan penggunaan kredit digital pertama di Indonesia pada Desember tahun lalu.

Dengan melakukan transaksi tarik dana di aplikasi Julo, maka smartphone pengguna dapat langsung terlindungi oleh proteksi asuransi secara terpadu.

Baca Juga: Ignite by Igloo Ekspansi ke Filipina dan Meluncurkan Fitur iLearn

Direktur Utama Julo Harri Suhendra menyampaikan, rendahnya penetrasi asuransi di kalangan masyarakat Indonesia menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah, yang mana salah satu faktor utamanya dikarenakan oleh minimnya literasi dan biaya akan akses asuransi.

Melihat persoalan itu, kolaborasi Julo Protect Plus bersama Qoala dan Sompo hadir dengan menawarkan manfaat proteksi yang terintegrasi ke dalam fitur aplikasi Julo kredit digital.

"Sudah menjadi komitmen untuk kami agar senantiasa berinovasi lewat teknologi, tak terkecuali meningkatkan inklusi asuransi lewat inklusi finansial dan berkontribusi untuk pertumbuhan masyarakat Indonesia," ujar Harri.

Baca Juga: Qoala Dapat Pendanaan Rp746 Miliar dari PayPal Ventures, Startup Asuransi Pribadi

Dengan dukungan startup insurtech seperti Qoala dan Sompo Insurance yang merupakan perusahaan asuransi global dengan rekam jejak lebih dari 48 tahun di Tanah Air, Julo Protect Plus diklaim telah berhasil melindungi lebih dari 200 ribu ponsel pintar yang dimiliki oleh pengguna.

Berkat kemudahan proses registrasi sampai klaim online cuma bermodalkan aplikasi Julo, pengguna bisa mengakses layanan asuransi tersebut kapan pun di mana pun tanpa perlu terbelenggu oleh batasan yang konvensional.

Menawarkan pengalaman proteksi gawai yang efisien, semakin banyak pengguna Julo yang terlindungi dan menikmati manfaat dari fitur Julo Protect Plus. "Hanya dalam tiga bulan setelah peluncuran Julo Protect Plus, jumlah pengguna baru layanan ini mengalami lonjakan secara signifikan setiap bulannya hingga mencapai 500 persen," ungkap Head of Marketing Julo Mikhal Anindita.

Menurut Mikhal, keberhasilan Julo Protect Plus turut disampaikan oleh beragam dua juta pengguna aplikasi Julo di seluruh daerah di Tanah Air. Salah satu pengguna Julo yang berdomisili di Kota Jakarta dan bekerja sebagai driver online, Reza pada awalnya mengaku tak terlalu berharap banyak dari layanan ini.

Baca Juga: Perbedaan Asuransi Total Loss Only dengan All Risk Beserta Manfaatnya

"Namun, ternyata pengajuan klaimnya mudah dan tim mereka sangat responsif dalam menjawab seluruh pertanyaan saya. Saya merasa puas dengan prosesnya," ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh pengguna lain yang berdomisili di Kota Tangerang, Mochamad. Ia mengatakan bahwa proses klaimnya dilakukan secara online, layanan asuransi tersebut benar-benar menjadi penyelamat untuk gawainya yang rusak.

"Biaya perbaikan smartphone saya jadi jauh lebih murah di saat kondisi (keuangan) saya sedang ngepas. Saya sudah menggunakan Julo selama dua tahun, jadi sekarang semakin betah dengan adanya fitur baru itu," paparnya.

Telah aktif melayani masyarakat Indonesia dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir, startup ini secara konsisten telah menghadirkan sejumlah inovasi produk meliputi transaksi tunan serta non-tunai - seperti isi saldo dompet digital, pembayaran lokapasar, dan pembayaran tagihan secara online - dengan visi membuat masyarakat Indonesia semakin berdaya dengan akses kredit digital.

Baca Juga: PasarPolis Mengungkap Outlook Industri Insurtech dan Rencana Strategis untuk Tahun Ini

Dalam setahun terakhir, Julo telah merilis fitur biaya pendidikan, layanan pembiayaan pendidikan yang mencakup lebih dari 250 ribu institusi pendidikan formal dan non-formal di seluruh Indonesia. Guna memberdayakan masyarakat lebih lanjut, Julo juga telah meluncurkan fitur biaya kesehatan, menawarkan fitur pembiayaan layanan kesehatan yang terkoneksi dengan lebih dari 25 ribu fasilitas kesehatan (faskes) di seluruh Indonesia.

Itu mencakup klinik, apotek, dokter gigi, rumah sakit, hingga biaya pengecekan medis di laboratorium.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI