amartha, prosperity platform yang menghadirkan layanan keuangan digital inklusif untuk masyarakat akar rumput, mengajak kaum ibu untuk berkolaborasi dalam kegiatan daur ulang minyak jelantah menjadi bioavtur (bahan bakar pesawat).
Lewat 'Gerakan Konversi Minyak Jelantah untuk Bioavtur', amartha menggerakkan rumah tangga berkolaborasi dengan Green Energi Utama (GEU). Ditargetkan, 1 juta liter minyak jelantah terkonversi menjadi bioavtur pada 2025, meliputi area Jawa Timur dan Bali.
Startup tersebut menilai langkah ini sebagai bagian dari komitmen mewujudkan ekonomi sirkular.
Baca Juga: Meta Tawarkan Jutaan Dolar untuk Selebritas Hollywood Jadi Pengisi Suara Asisten AI
Melalui gerakan bersama itu, amartha mengorganisasi jejaring Ibu Mitra Amartha untuk mengumpulkan minyak jelantah limbah rumah tangga, guna ditukarkan dengan insentif ekonomi.
Head of Impact and Sustainability Amartha, Katrina Inandia, mengatakan bahwa gerakan ini tidak hanya fokus pada pelestarian lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi langsung bagi Ibu Mitra Amartha dan keluarga.
Melalui kolaborasi inklusif ini, Amartha dan GEU berusaha menciptakan keseimbangan, antara peningkatan kesejahteraan masyarakat akar rumput, dengan semangat pelestarian lingkungan. Ini juga merupakan implementasi pilar Amartha Lestari yang fokus penciptaan lingkungan lestari.
"Sebagai layanan keuangan digital inklusif yang berfokus pada masyarakat akar rumput, Amartha senantiasa berkomitmen menerapkan sistem bisnis yang berkelanjutan. Meliputi implementasi berbagai program berbasis prinsip Environmental Social Governance (ESG) yang baik," jelasnya, seperti diakses dari keterangan resmi, Kamis (8/8/2024).
"Berdasar pilar Amartha Lestari dan Amartha Madani, kami senantiasa memastikan agar profitabilitas bisnis juga memiliki dampak sosial yang berkelanjutan," kata dia.
Baca Juga: Mooi Heartmade Hadirkan Program Mooi Artventure: Ajak Seniman Lokal
Baca Juga: Hyundai Catatkan 3.606 SPK Selama GIIAS 2024, Ini Mobil Paling Banyak Dipesan
Baca Juga: Hampir 3.000 Unit Mobil BYD Dipesan Pelanggan, Terlaris M6
Minyak jelantah merupakan limbah dengan dampak pencemaran lingkungan yang perlu menjadi perhatian khusus.
Selain dari konsumsi rumah tangga, dengan tingkat konsumsi minyak goreng rata-rata 11,34 liter per minggu, unit usaha ultra mikro turut menyumbang secara signifikan potensi minyak jelantah yang mencapai hingga 1.509,64 kiloliter/bulan.
Kondisi ini turut dipengaruhi perilaku masyarakat dalam pengolahan minyak jelantah. Mayoritas masyarakat (64,3%) tidak mengolah minyak jelantah, karena tidak tahu cara memanfaatkannya dan tidak ada yang mau membeli ataupun tidak tahu dijual kemana.
Minyak jelantah yang sudah terkumpul akan diolah melalui infrastruktur yang dikelola GEU, sesuai standar International Sustainability and Carbon Certification (ISCC).
Pengolahan limbah secara ramah lingkungan menjadi langkah penting dalam menekan angka tingkat pencemaran lingkungan. Hal ini dikarenakan dengan produksi minyak jelantah tahunan di Indonesia yang mencapai 6,46 hingga 9,72 juta kiloliter, hanya terdapat 3 juta kiloliter yang dikelola efektif, sisanya terbuang ke lingkungan.
Gerakan Konversi Minyak Jelantah untuk Bioavtur ini mengajak Ibu Mitra Amartha mengumpulkan minyak jelantah, guna diproses menjadi produk akhir bioavtur, dengan dukungan insentif ekonomi.
Strategi keberhasilan gerakan ini menggunakan pendekatan berbasis komunitas. Dengan model bisnis group-based lending, amartha telah memiliki kelompok Ibu Mitra yang sudah membentuk satu komunitas sendiri, yaitu Kelompok Majelis.
Saat ini, amartha juga telah memiliki lebih dari 9.000 karyawan; di mana 7.000 di antaranya merupakan pendamping lapangan yang tersebar di 72.000 desa di Indonesia.
"Melalui program ini, kami menargetkan keuntungan ekonomi bagi Ibu Mitra dan keluarga dengan total insentif kurang lebih mencapai Rp5 miliar, yang dihasilkan dari konversi minyak jelantah secara nasional," tambah Katrina.
Baca Juga: Garmin Menambahkan Tampilan Jam dan Lebih Banyak Aplikasi Baru
Manajemen pengolahan minyak jelantah yang baik dan sesuai standar, akan memberikan manfaat bagi pelestarian lingkungan, seperti mengurangi emisi karbon hingga 6 juta ton setiap tahun. Selain itu, menyelamatkan 321.000 hektar hutan dari ekspansi kebun kelapa sawit, dan mencegah kontaminasi terhadap air tanah.
CEO Green TechSolusi Utama, Amrullah Tahad, mengapresiasi dukungan amartha sebagai contoh baik keterlibatan aktif pihak swasta dalam upaya mewujudkan ekonomi sirkuler dan pelestarian alam.
Selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat akar rumput dan upaya pelestarian lingkungan, gerakan ini diharapkan berkontribusi terhadap industri penerbangan Indonesia yang berkelanjutan.
Lebih jauh ia menerangkan, dengan menargetkan 1 juta liter pengumpulan minyak jelantah dan tingkat konversi mencapai 85%, maka dari 1 liter minyak jelantah dapat menghasilkan 0,85 liter bioavtur.
"Program ini akan menghasilkan dampak yang signifikan dalam menekan jejak emisi karbon industri aviasi. Karena dapat menghemat 1 Kilogram emisi karbon dari setiap uraian 1 liter minyak jelantah," ungkap Amrullah.