Berdasarkan Global Education Monitoring Report yang disusun UNESCO, didapati bahwa pemerintah di Asia Tenggara telah berinvestasi besar-besaran dalam sumber daya digital, buku teks, perpustakaan, dan sistem manajemen pembelajaran untuk mendukung upaya ini.
Diketahui pula, terdapat perkembangan yang cukup besar dan berbagai tantangan baru di industri pendidikan pada era pasca pandemi Covid-19. Negara-negara termasuk Indonesia terus menunjukkan peningkatan pada investasi di sektor edutech atau edtech.
Diketahui, nilai ekonomi edtech pada 2022 mencapai US$ 906 juta dan diperkirakan akan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 15% menjadi US$ 1,8 miliar pada 2027. Demikian melansir dari East Ventures – Digital Competitiveness Index 2023, Kamis (15/8/2024).
Namun demikian, tantangan ekonomi global nyatanya juga memukul ekosistem startup di pertengahan semester 2024, menyebabkan investor masih berhati-hati dalam melakukan pendanaan ke startup. Faktor tech winter yang masih berlanjut, hingga memengaruhi sikap para investor tersebut.
Terkadang, bukan hanya soal pendanaan yang memengaruhi pertumbuhan keberlanjutan sebuah perusahaan rintisan. Tetapi juga kondisi ekonomi secara mikro, daya beli masyarakat, penguasaan teknologi, persaingan keunggulan dan inovasi yang dilakukan masing-masing platform.
Baca Juga: xAI Hadirkan Grok 2 dan Grok-2 Mini, Mampu Membuat Gambar di X
Di tengah kondisi yang sedemikian penuh tantangan, Cakap, perusahaan edukasi berbasis teknologi asal Indonesia, justru terus menunjukkan eksistensinya sebagai pemain utama dalam industri edukasi tanah air.
Dengan strategi yang tepat dan inovasi yang relevan, Cakap berhasil mencatatkan pencapaian positif pada semester pertama 2024.
CEO & Co-founder Cakap, Tomy Yunus, menyebut, pada semester pertama 2024 seluruh tim Cakap telah mengukir pencapaian yang sangat baik dengan tren positif melalui pengembangan bisnis yang sehat.
Kondisi itu mencerminkan komitmen mereka untuk terus berkembang, melalui inovasi yang relevan sesuai kebutuhan masyarakat, baik dari usia dini hingga angkatan kerja.
"Secara internal, kami juga terus melakukan peningkatan standar manajemen dan kualitas, tercermin melalui keberhasilan kami dalam menerima sertifikasi ISO 27001:2022 terkait keamanan informasi data konsumen dan ISO 9001:2015 manajemen kualitas pengajaran," ungkap Tomy, dalam keterangan yang diakses dari laporan SWA.
Cakap tak hanya sekadar fokus pada pertumbuhan jumlah siswa, yang hingga pertengahan 2024 telah mencapai lebih dari 5 juta secara kumulatif, tetapi juga memberdayakan lebih dari 2800 tenaga pengajar dan menawarkan lebih dari 1500 kursus.
Pengaruh Cakap semakin meluas dan merambah ke wilayah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, NTB, dan Bali.
"Pertumbuhan ini menjadi bukti nyata bahwa, kebutuhan akan pembelajaran bahasa dan keterampilan vokasi lainnya semakin dirasakan oleh masyarakat di berbagai daerah," lanjut tulisan itu.
Baca Juga: Garmin Integrasikan Layanan Respon SOS dengan Ekosistem Ponsel Android dari Google
Baca Juga: SoftBank Batalkan Rencana Kerja Sama Chip AI dengan Intel
Di antara materi yang paling diminati, kursus Business Management, Technology, dan Career Development menjadi pilihan utama bagi usia produktif, sedangkan pelatihan bahasa Inggris tetap menjadi favorit, diikuti oleh bahasa Jepang, Korea, dan Mandarin.
Hal demikian, menunjukkan antusiasme masyarakat Indonesia dalam melakukan upgrade diri, baik dari segi bahasa maupun keterampilan lain.
Cakap juga terus meningkatkan peningkatan kualitas internal dan memperkuat kolaborasi eksternal yang strategis.
Dalam bidang pendidikan, Cakap berpartisipasi dalam program Studi Independen Bersertifikat (SIB) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di mana mahasiswa universitas dapat mengikuti kelas yang disediakan oleh Cakap dan terhitung sebagai SKS mereka.
Inisiatif ini tidak hanya memperkaya pengalaman akademik mahasiswa, melainkan juga memperkuat peran Cakap dalam mendukung pengembangan pendidikan di Indonesia, sekaligus mendapatkan kepercayaan yang lebih besar dari pemerintah.
Cakap juga berkolaborasi dengan pemerintah daerah, seperti di Trenggalek, dengan memberikan total 2000 beasiswa untuk pembekalan bahasa serta persiapan SDM Trenggalek di dunia kerja.
Baca Juga: Komerce Akuisisi RajaOngkir, Perluas Jangkauan Bisnis Sebagai E-Commerce Enabler
Baca Juga: Menggandeng SeaMoney, Standard Chartered Hadirkan Paylater di Shopee
Demi memperluas jangkauan internasional, pada awal semester ini, Cakap bekerja sama dengan international development consultancy yang bermitra dengan Global Donors and Governments dari Amerika Serikat.
"Fokus kerja sama ini berpusat pada pengembangan program MOOC (Massive Open Online Course) terkait keuangan iklim, yang mencakup berbagai topik penting seperti pembiayaan adaptasi iklim, kebijakan fiskal, dan pembiayaan mitigasi iklim," imbuh dia.
Kolaborasi ini merupakan langkah strategis, yang tidak hanya memperluas jangkauan Cakap di kancah internasional, tetapi juga menegaskan komitmen perusahaan terhadap isu-isu keberlanjutan global.
Cakap juga menambah pencapaian dan memperkuat portofolio bisnis, dengan melayani beberapa industri keuangan seperti perbankan dan perusahaan multi-finance.
Kemampuan Cakap dalam membangun hubungan kemitraan yang kuat dan berkelanjutan, menjadi bukti nyata dari kemampuan perusahaan dalam beradaptasi dan berkembang, di tengah berbagai tantangan.
Baca Juga: Hollyland Meluncurkan VenusLiv V2, Terintegrasi untuk Live-streaming ke Banyak Platform
Salah satu pilar bisnis yang juga menunjukkan performa menggembirakan adalah Cakap Kids Academy (CKA), yang berfokus pada pendidikan anak-anak. Melalui CKA, Cakap berhasil mempertahankan minat dan keterlibatan peserta didik dengan menghadirkan berbagai program Science, Technology, Engineering, Art, and Math (STEAM).
Program-program ini dirancang dengan cara yang menyenangkan dan relevan bagi anak-anak, seperti melalui kegiatan berbelanja, memasak, dan lainnya. Sehingga anak-anak tidak hanya belajar teori tetapi juga praktik yang menyenangkan.
Pada kuartal ketiga 2024, Cakap berencana untuk terus mengembangkan CKA di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya, memberikan lebih banyak kesempatan bagi anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang menyenangkan dan bermanfaat.
Dengan segala pencapaian yang telah diraih hingga saat ini, Cakap optimistis untuk terus mengukir kesuksesan lebih lanjut di masa mendatang. Dedikasi dan kerja keras dari seluruh tim Cakap menjadi kunci utama dalam mewujudkan visi perusahaan untuk memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Telkom x Palo Alto Networks: Akselerasi Keamanan Siber dan Produk Digital
Chief Financial Officer Cakap, Jonathan Dharmasoeka, menekankan tentang Cakap yang terus memperluas kolaborasi dan memperkuat standardisasi di kuartal kedua 2024.
Total pendapatan semua pilar (Language, Upskill, Business, Kids) mengalami pertumbuhan 158% pada semester pertama 2024 dibandingkan periode yang sama di 2022. Cakap pun terus mempertahankan EBITDA positif sejak 2020.
"Perseroan optimis untuk dapat mencapai hasil yang optimal di tahun 2024," ujar Jonathan.
Baca Juga: Qoala Punya 2 Dewan Direksi Baru dan Hadirkan Lagi Program Buyback ESOP
Komitmen Cakap untuk terus melangkah maju sejalan dengan upaya perusahaan dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 4, 8, dan 10, yang mencakup pendidikan berkualitas, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, serta pengurangan ketimpangan.
Dengan semangat inovasi dan pemberdayaan yang tak pernah pudar, Cakap berkomitmen untuk terus menghadirkan solusi pendidikan terbaik bagi masyarakat. Sekaligus berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi Indonesia.