Techverse.asia - Grab menambahkan sebanyak seribu unit mobil listrik yang mana didominasi oleh armada BYD, yang akan terwujud sepenuhnya sampai akhir tahun ini. Dengan lebih dari 10 ribu kendaraan elektrik (EV) yang terdiri dari roda dua dan roda empat telah beroperasi sejak lima tahun lalu.
Baca Juga: BINUS University Resmikan 4 Prodi Baru, Dorong Bakat Digital dan Bisnis Bersaing Global
Armada Grab Electric diklaim telah menempuh jarak lebih dari 270 juta km perjalanan yang setara dengan 6.900 kali mengelilingi bumi. Dengan inisiatif tersebut, startup penyedia layanan ride hailing tersebut mengklaim telah berhasil mengurangi 26 ribu ton emisi karbon, setara dengan penghematan lebih dari 11 juta liter Bahan Bakar Minyak (BBM).
Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi menyampaikan, sebagai bagian dari warga Indonesia, Grab bangga dapat mempelopori keberadaan EV di industri ride hailing, dan terus berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan.
"Dengan semangat ini kami akan terus konsisten menghadirkan solusi mobilitas yang ramah lingkungan bagi masyarakat, dan mengakselerasi pengembangan ekosistem EV di dalam negeri," kata Neneng.
Baca Juga: Grab Indonesia Meluncurkan Pusat Keamanan dan Keselamatan Grab untuk Wisatawan
Peluncuran armada Grab Electric dilaksanakan bersamaan dengan Hari Mitra Grab bersama dua ribu perwakilan mitra pengemudi dari Sabang sampai Merauke.
Perayaan Hari Mitra Grab tahun ini sekaligus menjadi momentum guna menegaskan komitmen perusahaan agar terus memberdayakan para mitra dengan memberikan peluang penghasilan tambahan lewat pengaturan jam kerja yang fleksibel, khususnya di tengah tantangan yang ada.
"Kami percaya bahwa fleksibilitas jam kerja merupakan kunci dalam membuat peluang ekonomi yang memungkinkan setiap orang, tanpa memandang latar belakang, guna meraih penghasilan serta memenuhi kebutuhan mereka," tambah dia.
Dengan menghubungkan ratusan ribu mitra pengemudi ke jutaan pengguna di seluruh Indonesia diharapkan akan semakin banyak masyarakat yang bisa menikmati manfaat dari platform Grab.
Baca Juga: Live Modz Challenge: JDM War Siap Meramaikan IMX 2024
Terpisah, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pemerintah sangat serius dalam mendorong penggunaan EV sebagai upaya mengatasi persoalan polusi udara. Untuk itu, dia berpesan agar angkutan di perkotaan beralih memakai kendaraan elektrik.
"Kami konsisten menjadikan kendaraan elektrik sebagai angkutan mayoritas masyarakat. Memang tidak mudah, namun kami mengimbau angkutan umum perkotaan khususnya, supaya menggunakan mobil listrik," ujarnya.
Menhub turut mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Grab Indonesia tersebut, dalam mendukung program percepatan baterai sebagai solusi mengurangi polusi udara.
Sejak 2019 sampai saat ini, Grab sudah melayani warga Indonesia dengan lebih dari 10 ribu kendaraan listrik, khususnya di delapan kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Solo, Surabaya, Bali, hingga Medan.
Baca Juga: Superbank Terintegrasi dengan Grab, Simak Apa Saja Keuntungannya?
"Saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Grab Indonesia kaitannya dengan mobil listrik untuk lingkungan. Hal itu juga sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai, di mana pemerintah telah menargetkan pengoperasian dua juta mobil listrik di Tanah Air sampai tahun 2030," paparnya.
Menhub juga berpesan kepada Grab Indonesia dan seluruh mitra pengemudi Grab, untuk selalu berhati-hati dalam berkendara serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Budi berharapan pihak Grab Indonesia agar juga memberikan edukasi secara berkala kepada mitra, khususnya mengenai aturan keselamatan berkendara.
"Kemudian juga pemberian layanan kepada masyarakat sebagai pengguna jasa, sehingga tak hanya armada yang bagus tapi servis yang diberikan juga semakin bagus dan meningkat," ujarnya.