Investasi pada startup di Indonesia mengalami penurunan.
Kabar tersebut dikemukakan oleh Chairman Nexticorn Foundation, Rudiantara, yang seraya menjelaskan bahwa investor cenderung lebih ingin menanamkan dana ke startup early stage (tahap awal), dibanding later stage (sudah di tahap menghasilkan keuntungan).
Rudiantara menyebutkan, penurunan pendanaan startup turun sekitar US$226 juta atau sekitar Rp3,49 triliun. Yakni, dari US$526 juta pada semester pertama 2023 menjadi US$300 juta pada semester pertama 2024.
Investasi sebesar US$300 juta itu mayoritas diberikan pada startup early stage.
"Dari sisi jumlah uang, satu transaksi later stage lebih besar puluhan kali. Tapi dari jumlahnya, justru early stage yang banyak disuntik pada 2024,” ujarnya, seperti dilansir dari Katadata, Rabu (11/9/2024).
Dari angka tersebut, Rudiantara mengatakan, biasanya investor memberi pendanaan lebih kecil ke masing-masing startup level seed capital dan early stage.
Ia mencontohkan, biasanya pendanaan ke seed capital hanya US$200.000 hingga US$300.000. Sama halnya dengan early stage yang pendanaan paling besarnya bisa US$1 juta.
Menurutnya, hal ini bisa terjadi karena investor butuh banyak tempat untuk menyimpan uangnya. Oleh karena itu, mereka kerap menebar uang ke banyak startup.
"Daripada taruhan satu blok uang di satu tempat?" kata Rudiantara.
Baca Juga: Pemerintah Dorong Startup Aquatech dan Agritech Terapkan AI untuk Bisnis
Baca Juga: Riset Mekari x Litbang Kompas: Perangkat Lunak Berbasis Cloud Punya Dampak Positif untuk Korporasi
Lalu, saat ini orientasi investor beralih pada pertumbuhan dan profitabilitas.
Hal ini berbeda dengan era awal startup berkembang di Indonesia, saat investor kerap 'bakar uang' agar startup bisa lebih dikenal.
Kendati mengurangi duit buat startup, menurut Rudiantara, langkah investor ini bisa menjadi berkah bagi startup. Alasannya, startup jadi mulai menghitung bagaimana arus keuangan mereka dan membidik kapan keuntungan akan tiba. Ini bisa menguatkan sektor startup Tanah Air.
Di sisi lain, Rudiantara bilang pemerintah tidak bisa memberi pendanaan langsung pada startup karena terkendala regulasi. Maka, skenario yang mungkin diberikan contohnya adalah pemerintah mengalokasikan APBN pada kementerian, kemudian kementerian berinvestasi pada startup.
"Kita tahu, success rate startup itu hanya 10 persen dalam lima tahun. Kalau 10 tahun tidak lebih dari 5 persen, mungkin 4 persen, itu juga bisa bagus. Jadi nanti kehilangan uang negara, kerugian uang negara, itu susah," ujarnya.
Baca Juga: TCL 50 PRO NXTPAPER 5G dan TCL 50 NXTPAPER 5G, Tandai Kolaborasi Penerapan AI TCL Bersama Microsoft
Baca Juga: Apple Setop Produksi Casing FineWoven, Produk dari Beats Jadi Alternatif
Kejar Pendanaan untuk Startup, Kominfo Gelar NextHub Global Summit 2024
Untuk mendorong pertumbuhan ekosistem startup, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Nexticorn Foundation akan menggelar NextHub Global Summit 2024: Defrost the Tech Winter.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia, Budi Arie Setiadi, menyatakan kolaborasi tersebut merupakan upaya membangun ekosistem startup nasional yang agile, resilient, berdaulat dan berkelanjutan.
"Saya rasa tidak berlebihan jika saya menyatakan bahwa agenda ini akan menjadi 'The biggest startup matchmaking event in the region' dengan misi untuk membangun ekosistem startup nasional yang agile, resilient, berdaulat dan berkelanjutan," ujarnya, lewat keterangan resmi.
Acara yang akan berlangsung sejak 23-25 September 2024 di Nusa Dua Bali itu akan dihadiri 140 startup, 120 modal ventura dan 20 global enterprises dari Asia, Amerika dan Eropa.
Selain itu, Kementerian Kominfo RI juga menggelar global conference yang membahas peluang dan tantangan pengembangan startup digital di Asia Tenggara. Agenda ini berkolaborasi dengan Techsauce Media untuk mendorong kerja sama antar negara dalam menghadapi tantangan global.
Chairman Nexticorn Foundation, Rudiantara, menyebut Kementerian Kominfo RI dan Nexticorn telah berkolaborasi sejak 2022.
Keduanya memfasilitasi pengembangan ekosistem startup digital nasional lewat pertemuan matchmaking dengan venture capital atau investor dari luar negeri.
Nexticorn mendukung pengembangan startup later-stage agar bisa menjadi unicorn, sedangkan Kementerian Kominfo fokus mengembangkan startup early-stage hingga mid-stage.
Rudiantara cukup menyayangkan, pada tahun ini belum ada lagi unicorn di Indonesia. Padahal pada 2023, ada 22 unicorn yang muncul.
NextHub Global Summit 2024 akan mempertemukan pelaku startup Indonesia baik early-stage, mid-stage hingga later-stage.
"Mudah-mudahan ekosistem startup kita makin baik untuk semua stage, early stage, mid stage dan juga untuk later stage. Ini contoh gotong royong antara pemerintah Kominfo dengan Yayasan sebetulnya," jelasnya.