3 Startup Climate Tech Raih Pendanaan Rp10 Miliar Lewat CIIC 2024

3 Startup climate tech raih pendanaan Rp10 miliar dari East Ventures lewat CIIC 2024. (Sumber: East Ventures)

Kompetisi inovasi teknologi iklim terbesar, Climate Impact Innovations Challenge (CIIC) 2024, telah menemukan tiga startup yang berinovasi pada teknologi iklim (climate tech) dan akan meraih pendanaan total Rp10 miliar.

CIIC 2024 diluncurkan bertujuan mendukung inovasi teknologi iklim yang inovatif untuk diujicobakan solusinya di Indonesia.

Berfokus pada tiga trek utama: Transisi Energi, Pertanian Berkelanjutan, dan Ekonomi Sirkular, masing-masing trek memainkan peran penting dalam mendorong pergeseran global menuju praktik-praktik yang berkelanjutan.

Diumumkan dalam sesi tematik dalam acara bergengsi Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta Convention Center, East Ventures dan Temasek Foundation memutuskan bahwa tiga startup itu adalah SunGreenH2, Hydrogen Refinery, dan AC Biode.

Baca Juga: GoTo Group Mengadopsi GitHub Copilot dari Microsoft, Ini Alasannya

  • SunGreenH2, sebagai pemenang pada trek Transisi Energi, dengan inovasi utama yang menawarkan produksi hidrogen 200% dengan elektroliser hemat energi 20% lebih tinggi, dengan biaya produksi hidrogen sebesar US$3/kg.

  • Hydrogen Refinery, sebagai pemenang di trek Pertanian Berkelanjutan, dengan inovasi utama produksi pupuk berbasis amonia berbiaya rendah melalui elektrolisis plasma limbah, sehingga mengurangi hingga 11 ton emisi GRK per ton pupuk.

  • AC Biode, sebagai pemenang di trek Ekonomi Sirkular, dengan menawarkan kemolisis yang dapat dikembangkan dari limbah organik campuran untuk menghasilkan gas sintesis untuk pembangkit energi hijau.

"Selain itu, Bakti Barito Foundation memilih DayaTani untuk menerima investasi sebesar US$50.000, dan Sinarmas Agribusiness & Food memberikan dana hadiah sebesar US$50.000 kepada ENWISE," ungkap East Ventures, dalam keterangan yang diakses Rabu (11/9/2024).

Baca Juga: Pendanaan ke Startup Indonesia Anjlok, Pemerintah Gelar NextHub Global Summit 2024

Baca Juga: Pemerintah Dorong Startup Aquatech dan Agritech Terapkan AI untuk Bisnis

Tahun ini, CIIC 2024 menerima antusias yang luar biasa dari para inovator di seluruh dunia, menarik lebih dari 500 pendaftar dari 50 negara.

Sembilan finalis dari tujuh negara yang berbeda ini dipilih dari kumpulan inovator yang sangat kompetitif.

Mereka telah menghabiskan beberapa bulan terakhir di bawah bimbingan para pemimpin industri, untuk menyempurnakan proyek dan meningkatkan potensi mereka, dalam menciptakan efek positif yang berkelanjutan terhadap lingkungan.

Climate Impact Innovations Challenge 2024 turut didukung oleh para partner, termasuk Strategic Partners: PLN, Triputra Agro Persada; Pelindo Investor Partners: Bakti Barito Foundation, MDI Ventures, Sinarmas Agribusiness & Food, iForte, dan banyak lainnya.

Baca Juga: Riset Mekari x Litbang Kompas: Perangkat Lunak Berbasis Cloud Punya Dampak Positif untuk Korporasi

Partner East Ventures, Avina Sugiarto, mengaku senang dapat kembali mempersembahkan Climate Impact Innovations Challenge 2024 untuk memberdayakan lebih banyak inovasi dalam mengatasi salah satu isu terpenting saat ini, yaitu perubahan iklim.

East Ventures bersyukur dapat melanjutkan perjalanan penciptaan dampak positif ini bersama Temasek Foundation, serta para mitra pendukung.

"Keberlanjutan dan menciptakan dampak positif selalu menjadi bagian dari DNA East Ventures. Kami berdedikasi untuk memainkan peran kami dalam membangun Asia Tenggara yang sehat dan produktif untuk hari ini, esok, dan generasi mendatang," kata Avina.

Head Climate and Liveability Temasek Foundation, Heng Li Lang, menilai bahwa keberhasilan Climate Impact Innovations Challenge 2024 sangatlah menggembirakan. Ini juga menjadi katalis untuk memberi semangat pada ekosistem startup menuju masa depan yang berkelanjutan.

Temasek Foundation sangat senang dapat bermitra kembali dengan East Ventures, sebuah kolaborasi ini telah berperan penting dalam mendukung para inovator dan entrepreneur hebat dalam perjalanan yang berdampak ini, imbuh ujar Heng Li Lang.

"Ke depannya, kami berharap dapat bekerja sama dengan lebih banyak mitra yang sepemikiran, untuk mengembangkan solusi berarti yang akan bermanfaat bagi ekosistem Indonesia dan kawasannya," tuturnya.

Baca Juga: Harga dan Spesifikasi Vivo V40 di Indonesia, Didukung Teknologi Kamera dari ZEISS

Ketiga startup pemenang Climate Impact Innovations Challenge 2024 merasa terhormat dan senang atas keputusan tim juri, sekaligus berterima kasih atas dukungan luar biasa dari East Ventures serta Temasek Foundation.

CEO dan Co-Founder, SunGreenH2, Tulika Raj, menyebut bahwa pengakuan ini memperkuat komitmen mereka untuk memelopori inovasi hidrogen ramah lingkungan di Indonesia.

"Kami turut berantusias untuk dapat berkolaborasi dengan PT PLN (Persero), dan mendorong solusi transformatif dengan teknologi disruptif kami untuk mempercepat transisi energi bersih di Indonesia," kata dia.

Demikian pula CEO Hydrogen Refinery, Stephen Voller, melihat bahwa kemenangan atas kompetisi ini adalah sesuatu yang istimewa bagi perusahaan.

"Kami berharap dapat bekerja sama dengan mitra kami di Indonesia, untuk melakukan studi analisis ekonomi teknis (TEA), mengenai pembangunan pabrik pengolahan sampah menjadi pupuk di Bali, Indonesia," tegas dia.

Sementara itu Chief Engineer AC Biode, Habibur Rahman, mengatakan bahwa Indonesia berada di persimpangan jalan menuju masa depan yang lebih hijau, dan momentumnya tidak bisa ditunda lagi.

CIIC 2024 memberikan pilihan yang pasti tentang masa depan bagi startup AC Biode .

Dengan semua inovasi dan teknologi yang ada, menurut dia, kita dapat membentuk kembali masa depan industri yang lebih ramah lingkungan dan lebih berkelanjutan.

"AC Biode bangga menjadi bagian dari solusi ini, dan keinginan kami kuat dalam mengubah industri di Indonesia menjadi lebih hijau dan bersih," kata Habibur Rahman.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI