Aruna Optimistis Mampu Meningkatkan Pangsa Pasar Globalnya

Aruna optimistis mampu meningkatkan pangsa pasar dan memperbanyak ragam produk hasil laut. (Sumber: Aruna)

Pasar makanan laut global diperkirakan mengalami pertumbuhan pesat sebesar 8,92%. Hal ini membuka peluang besar bagi industri dan pelaku usaha perikanan untuk meningkatkan pangsa pasar.

Perusahaan rintisan (startup) yang berada di bidang ini, Aruna, memiliki optimisme tinggi dalam menyambut peluang tersebut.

Aruna akan memperluas variasi produk seafood (makanan laut) yang ditawarkan guna memenuhi permintaan global yang terus meningkat.

Didukung oleh lebih dari 55.000 nelayan dan 150 titik pasok yang tersebar di seluruh Indonesia, Aruna memiliki kekuatan untuk menjangkau pasar global dan domestik.

"Dengan banyaknya titik pasok yang kami miliki, jaringan suplai yang luas menjadi salah satu faktor utama yang memungkinkan Aruna menyediakan berbagai jenis seafood premium, seperti tuna, kepiting, lobster, dan produk seafood lainnya," ungkap perusahaan, dalam keterangannya, diakses Jumat (27/9/2024).

Tidak hanya fokus pada pasar domestik, mereka juga secara aktif memperluas jangkauan ke pasar global, termasuk Jepang, dan Timur Tengah.

"Kami berupaya memenuhi permintaan seafood di berbagai negara dengan menawarkan produk dan layanan berkualitas tinggi," lanjut keterangan itu.

Baca Juga: Hore! The Script Bakal Gelar Konser di Jakarta dan Surabaya pada 2025

Co-Founder dan CEO Aruna, Farid Naufal Aslam, menjelaskan bahwa Aruna meyakini dapat menciptakan peluang yang lebih besar di pasar global untuk produk seafood lokal.

Optimisme itu dibuktikan dengan kuatnya layanan Aruna, mereka mengklaim sdah menjangkau 90% provinsi di Indonesia.

Aruna berharap masyarakat di seluruh penjuru dunia dapat menikmati kesegaran dan kualitas seafood terbaik dari Indonesia.

"Kami memahami bahwa di era modern ini, teknologi memainkan peran penting dalam menunjang keberhasilan industri perikanan. Oleh karena itu, Aruna terus melakukan inovasi dalam memanfaatkan teknologi digital dan pengelolaan data, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional bisnis," imbuhnya.

Baca Juga: Pemeran Crocodile dan Nico Robin dalam One Piece Live Action Season 2

Baca Juga: Tokopedia Jadi Lokapasar Pertama yang Punya Fitur Daftar BPJS Ketenagakerjaan

Salah satu contoh komitmen Aruna terhadap teknologi tertuang dalam SEA for All Commitment 2030. Komitmen ini mencakup penerapan keterlacakan makanan laut untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam rantai pasokan.

Farid menyebutkan, untuk menjalankannya, Aruna mengembangkan teknologi pemantauan lokasi area penangkapan komoditas, dan menerapkan kalender musiman untuk mengidentifikasi tren waktu panen seafood.

Dengan sistem ini, Aruna dapat memastikan keberlanjutan sumber daya laut dan meningkatkan kesejahteraan para nelayan binaan, yang jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun.

Farid menambahkan, teknologi yang Aruna kembangkan harus banyak diawali dengan pengembangan komunitas pesisir yang konsisten, serius, dan berdampak.

"Itu bertujuan mempersiapkan komunitas pesisir untuk menerima segala inovasi dan tatanan baru yang diinisiasi oleh Aruna. Pendekatan secara humanis dan ramah, menjadi tolok ukur utama yang menentukan tingkat kepercayaan nelayan dan keluarganya pada Aruna," lanjut dia.

Memasuki usia kedelapan, Aruna terus menunjukkan komitmennya untuk memajukan industri perikanan Indonesia melalui berbagai terobosan dan inovasi.

Perluasan pasar, pemanfaatan teknologi, perluasan jaringan suplai, dan pengembangan produk berkualitas tinggi yang berkelanjutan menjadi kunci dalam mewujudkan visi Aruna, untuk menjadi pemimpin pasar seafood global.

Baca Juga: Movetix x Ticketmelon: Tingkatkan Pengalaman Pemesanan Tiket Event

Aruna adalah startup di bidang perikanan terintegrasi dengan teknologi, kali pertama didirikan pada 2016 oleh Farid Naufal Aslam, Utari Octavianty dan Indraka Fadhlillah.

Ide startup ini, mereka ingin masyarakat memperoleh ikan segar langsung dari nelayan dan memotong para ijon dan tengkulak.

Sebagai startup di bawah bendera PT Aruna Jaya Nuswantara, Aruna tidak hanya menciptakan inovasi pengelolaan hasil laut dalam bentuk teknologi, tetapi juga ekosistem. Dengan menciptakan ekosistem, Aruna bisa meningkatkan permintaan pasar akan makanan laut, yang berujung pada kenaikan harga jual bagi nelayan sehingga meningkatkan pendapatan mereka.

Aruna memanfaatkan teknologi dengan menggunakan internet, aplikasi seluler, dan pendekatan data yang lebih baik untuk membantu perdagangan perikananan lebih efisien. Cara ini memperpendek supply chain (rantai pasokan), karena transaksi terjadi secara langsung antara produsen (nelayan dan pembudidaya ikan) dengan pelanggan melalui platform Aruna.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI