Tahun Ini, Amartha Sudah Menyalurkan Pembiayaan Sebesar Rp5 Triliun

Fintech Amartha Salurkan Pembiayaan Lebih dari Rp5 Triliun Tahun Ini (Sumber: Amartha)

Fintech peer to peer (P2P) lending PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) menyatakan, penyaluran pembiayaan ke UMKM meningkat pada tahun ini.

Founder and CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra, menyebutkan bahwa sampai saat ini, Amartha telah mencatatkan penyaluran akses permodalan lebih dari Rp5 triliun.

"Nilai itu meningkat signifikan, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp3 triliun," kata dia, dalam wawancara bersama Kontan, dikutip Selasa (1/10/2024).

Secara kumulatif, Andi menyatakan Amartha telah menyalurkan pembiayaan produktif lebih dari Rp23 triliun kepada lebih dari 2,5 juta UMKM di Indonesia.

Andi juga menjelaskan, Amartha telah mencatatkan keuntungan selama tiga tahun berturut-turut dan terus berupaya menjaga keualitas portofolio yang sehat.

Sebagai informasi, laba fintech P2P lending tercatat terus naik secara month to month menjadi Rp383,68 miliar per Juli 2024.

Namun, laba tersebut tercatat menurun 9,54%, jika dibandingkan per Juli 2023 yang sebesar Rp 424,14 miliar.

Baca Juga: Mitra Bukalapak Jalin Kerja Sama dengan Bill & Melinda Gates Foundation

Dalam suatu kesempatan, Andi memaparkan, Asia Tenggara merupakan rumah bagi jutaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang menyumbang hingga 40% dari ekonomi wilayah tersebut. Bisnis mikro mewakili hingga 94% dari total UMKM, memainkan peran penting sebagai mesin pertumbuhan ekonomi, terutama di negara-negara seperti Indonesia dan Thailand.

Meskipun kontribusi mereka yang signifikan, sekitar 90% pedagang mikro di Asia Tenggara masih menemui hambatan bisnis. Seperti akses kredit yang terbatas, tantangan dalam mendapatkan pinjaman karena jaminan yang tidak memadai dan minim riwayat kredit, serta rendahnya literasi keuangan digital, terutama di daerah perdesaan.

Kondisi geografis yang luas selalu menjadi fokus utama dalam menyediakan akses permodalan yang merata bagi usaha mikro di Indonesia, lanjutnya.

Di sinilah peran kunci dari pelaku industri teknologi finansial seperti Amartha dibutuhkan, yakni dalam hal menyediakan layanan yang mudah diakses kepada segmen yang tidak terlayani; di mana proporsi pinjaman usaha mikro terhadap layanan pinjaman teknologi finansial lebih besar dibandingkan usaha menengah.

Baca Juga: California Akan Atur UU Privasi Data Mobil yang Terhubung Internet

Baca Juga: Softbank Akan Investasi $500 Juta di OpenAI

Asia Tenggara, khususnya Indonesia, saat ini menjadi tempat tujuan impact investing, yang memungkinkan para investor dan institusi global untuk diversifikasi portofolio mereka di pasar yang berkembang, dan turut serta memberikan dampak sosial bagi masyarakat.

Hal tersebut juga tak diabaikan begitu saja oleh Amartha, sehingga mendorong perusahaan untuk terus berkomitmen menghadirkan teknologi terbaik yang relevan dan ramah pengguna, bagi usaha pedagang mikro tradisional. Memungkinkan UMKM untuk mencapai potensi terbaik mereka.

Dalam konteks memastikan inklusivitas, Amartha telah membangun infrastruktur keuangan digital yang menghubungkan bisnis mikro di kota-kota Tier 2 dan 3 di luar Jawa, dengan menawarkan model pendanaan dan pemberian pinjaman yang terintegrasi baik dari sektor institusi maupun ritel.

Itu memungkinkan para peminjam untuk mengakses modal kerja dengan efisien. Selain itu, infrastruktur mereka menyediakan layanan pembayaran dan sistem skor kredit internal, menjadikannya platform keuangan mikro yang paling terintegrasi untuk segmen akar rumput Indonesia.

Lebih lanjut, guna menyediakan ketersediaan akses permodalan yang lebih luas, Amartha menggunakan local branchless agents, yang memberdayakan mitra bisnis lokal lokal di daerah pedesaan dengan menawarkan layanan keuangan digital seperti transfer peer-to-peer, tabungan mikro, dan pembayaran tagihan. Produk-produk strategis ini memperluas layanan keuangan esensial kepada para pelaku usaha mikro.

Melalui pendekatan tersebut, Amartha secara aktif mempromosikan literasi digital dan keuangan dengan menempatkan local branchless agents ke area perdesaan.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI