Banyak Anak Menatap Gadget Terlalu Lama, Batas Hadirkan Program Happy Hope

Platform Batas.

Techverse.asia - Perusahaan rintisan (startup) pendidikan anak usia dini Batas akan memperluas cakupan bisnis mereka dengan menyediakan program Happy Hope. Ini merupakan suatu wadah pendidikan after-school yang memiliki 13 program utama berbasis nilai-nilai agama Islam.

Baca Juga: Startup Insurtech Rey Dapat Pendanaan Puluhan Miliar, Siap Transformasi Proteksi Kesehatan

Batas dan Happy Hope adalah sekolah tempat bermain, berkumpul, hingga bagi anak-anak yang umurnya 3-15 tahun. Di dalamnya ada banyak program yang sudah disesuaikan dengan tumbuh kembang anak, dengan harapan peserta didik mendapat manfaat yang lebih banyak dari sekadar mengenal dan memahami Al-Quran.

Pre-school ini mengedepankan konsep Purposeful Learning Environment dan bakal membuka kelas pertamanya di Jalan Ampera Raya, Kota Jakarta Selatan.

"Kami bekerja sama dengan yayasan guna mengembangkan program after-school di sekolah internasional pada 2022, pembelajaran agama misalnya dari kami," papar Chief Executive Officer (CEO) Batas Issyarah Feah lewat keterangan resminya dikutip, Senin (1/10/2024).

Baca Juga: 4 Startup Edtech yang Patut Diperhatikan Versi East Ventures

Hingga kini, katanya, Batas sudah memberikan layanan after-school program di sejumlah sekolah internasional di dalam dan luar negeri. Ada sekitar 300 murid yang telah mendaftar secara privat dan ratusan siswa lainnya yang mengikuti kelas Batas.

"Kami berupaya untuk memberikan nilai-nilai pendidikan yang lebih luas lagi dalam sebuah wadah melalui Happy Hope," ujarnya.

Adapun layanan-layanan yang ditawarkan oleh startup Batas mencakup, Batas Learn and Play: program after-school dengan kelas seperti coding, robotic, seni, matematika, memasak, sains, memanah, hingga menggambar keahlian berbicara di depan umum.

Lalu ada BATASpace adalah ekosistem yang menghadirkan pengalaman guna mengenali Islam dan Al-Quran memakai teknologi imersif yang bisa dinikmati oleh semua anggota keluarga. Sekali lagi, program Happy Hope yang mengedepankan konsep Purposeful Learning Environment dengan mengintegrasikan pendekatan kreatif dan nilai-nilai Islami.

Baca Juga: Startup Edtech ErudiFi Mengakuisisi Platform Doyobi

"Kami juga punya Quran Learning Club yang tarif ikut kursusnya dibanderol Rp928 ribu sampai Rp2 jutaan. Selain itu, ada program privat belajar Al-Quran dengan tarif mulai dari Rp600 ribu sampai Rp2,3 juta secara luring dan secara daring tarifnya mulai dari Rp519 ribu sampai Rp1,7 juta," ujarnya.

Issyarah menyebutkan bahwa sekitar 85 persen anak-anak di Indonesia menghabiskan waktu yang cukup banyak menatap layar gawai (screen time). Fenomena ini tak hanya terjadi dalam negeri saja, tapi juga di luar negeri.

Untuk itu, Batas berusaha menyelesaikan persoalan ini lewat program after-school yang akan menjadi tempat bagi anak-anak untuk berkumpul dengan nilai-nilai keislaman yang baik.

"Kami mau membangun nilai-nilai Islami, jadi anak-anak dapat membangun koneksi yang mendalam terhadap Al-Quran sehingga mereka enggak hanya punya academic excellence saja tapi juga moral karakter yang cukup baik," ujarnya.

Baca Juga: Torch Dapat Tambahan Modal dari Init-6 Ventures, Ekspansi ke Asia Tenggara?

Startup Batas mencatatkan jumlah kelas yang diikuti oleh penggunanya sekitar 20 ribu kelas per tahun dengan total sebanyak 80 guru.

Pengumuman ini mengikuti pendanaan yang diperoleh Batas dari Achmad Zaky Foundation (AZF) yang merupakan perusahaan modal ventura dibawah kepemimpinan Ahmad Zacky - mantan pendiri Bukalapak. Namun demikian, AZF tidak mengumumkan nilai investasinya.

Selain mendapat investasi dari AZF, Batas juga mendapat investasi dari individu, termasuk pendiri Rolling Stone Indonesia Ratna Monika, pendiri grup Hirja Alami Bembi Juniar, pendiri Sembilan Matahari Adi Panuntun, dan pengusaha Febrinda Wulandari.

Investasi AZF ke startup teknologi pendidikan Batas adalah salah satu portofolionya guna menghadirkan platform pendidikan yang holistik tapi juga menyenangkan buat anak-anak dan orang tua. Pihaknya pun ingin menciptakan ekosistem dukungan yang komplet.

Baca Juga: ALVA menggunakan Google Cloud BigQuery dan Vertex AI, untuk Meningkatkan Pengalaman Pelanggan

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI