Dinilai Punya Peluang Besar, TransTRACK Coba Garap Kawasan Timur Tengah

TransTRACK mencoba eksplorasi peluang membuka usaha di Timur Tengah. (Sumber: istimewa)

Techverse.asia - TransTRACK mengambil langkah strategis untuk memasuki pasar Timur Tengah. Partisipasinya dalam Fleet Safety & Sustainable Mobility Summit 2024, yang digelar oleh Knowledge Expansion bersama Australasian Fleet Management Association (AfMA), menjadi momentum penting untuk memperkenalkan inovasi teknologi mereka di kawasan yang semakin fokus pada efisiensi dan keberlanjutan.

Founder dan CEO TransTRACK Anggia Meisesari yang menjadi pembicara dalam sesi panel bertema 'Smart Fleet Management: IoT & Automation for Optimized Safety and Efficiency', memaparkan bagaimana teknologi berbasis data real-time dari IoT dan AI dapat merevolusi manajemen armada.

"Hal ini mencakup peningkatan keselamatan, pengurangan biaya operasional, serta penurunan emisi karbon, ada tiga tantangan utama dalam industri logistik modern," ungkap Anggia pada Jumat (29/11/2024).

Baca Juga: Lamudi Jalin Kemitraan dengan Ray White Indonesia, Bakal Rilis Aplikasi SuperApp

Dia mengatakan bahwa segmen pasar di kawasan Timur Tengah, dengan pertumbuhan pesat di sektor logistik dan mobilitas, menghadirkan peluang besar untuk penerapan teknologi TransTRACK.

Dengan solusi berbasis IoT dan AI, kami dapat membantu perusahaan meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi risiko keselamatan, dan mendukung upaya keberlanjutan. "Keikutsertaan kami dalam summit ini adalah wujud komitmen TransTRACK untuk menjadi pemain global yang berkontribusi pada transformasi industri fleet dan mobilitas," ujarnya.

Pasar Timur Tengah sedang mengalami transformasi signifikan dalam sektor transportasi dan logistik, didorong oleh inisiatif seperti Saudi Vision 2030 dan UAE Energy Strategy 2050, yang berfokus pada pengurangan emisi karbon dan peningkatan efisiensi energi melalui elektrifikasi kendaraan.

Baca Juga: TransTRACK Dapat Penghargaan Logistics Platform of the Year

Kawasan ini juga menjadi pusat investasi besar dalam teknologi seperti Internet of Things (IoT), otomatisasi, dan logistik pintar untuk meningkatkan efisiensi rantai pasok, seperti dilaporkan oleh konsultan global PwC Middle East dan McKinsey.

Namun begitu, kawasan ini menghadapi tantangan yang unik, termasuk jaringan logistik yang luas dan kompleks, tingginya biaya operasional, serta kebutuhan untuk menjangkau daerah terpencil.

Laporan dari International Road Transport Union (IRU) mencatat bahwa fragmentasi rantai pasok sering menghambat efisiensi, sementara World Bank Logistics Performance Index menyoroti bahwa meski ada investasi besar, beberapa infrastruktur belum cukup mendukung operasi logistik regional yang efisien.

"Inisiatif berkelanjutan dan penerapan teknologi canggih terus menjadi fokus utama untuk mengatasi kendala ini, sekaligus meningkatkan daya saing kawasan sebagai pusat logistik global," paparnya.

Baca Juga: TransTRACK Gelar Technology Summit, Kolaborasi Bersama PIJ Halal Ventures dan YGL World Malaysia

Partisipasi TransTRACK dalam summit ini sekaligus menjadi langkah penting untuk memahami kebutuhan spesifik pasar Timur Tengah. Dengan solusi yang telah terbukti berhasil meningkatkan produktivitas armada hingga 40 persen serta mengurangi biaya operasional sebesar 30 persen, TransTRACK memiliki peluang untuk menjadi mitra utama dalam transformasi ini.

Melalui pemanfaatan IoT dan AI, teknologi TransTRACK menawarkan pengumpulan data secara real-time untuk memantau dan menganalisis performa armada. Pendekatan ini memungkinkan pemeliharaan prediktif (predictive maintenance), sehingga kerusakan dapat dicegah sebelum terjadi.

Dampaknya adalah penghematan biaya, peningkatan keselamatan, dan efisiensi operasional yang signifikan. Selain itu, solusi ini mendukung regulasi karbon global, seiring dengan implementasi kebijakan ketat terkait pengurangan emisi di banyak negara, termasuk Timur Tengah.

Baca Juga: TransTRACK Dapat Dana Ratusan Miliar, Mentransformasi Sektor Logistik dan Transportasi

TransTRACK berkomitmen pada visi keberlanjutan dengan menghadirkan solusi yang tidak hanya fokus pada efisiensi tetapi juga pengurangan jejak karbon. Dengan teknologi mereka, konsumsi bahan bakar dapat diminimalkan, dan emisi gas rumah kaca secara signifikan diturunkan.

"Solusi ini relevan bagi kawasan Timur Tengah, yang mulai menerapkan kebijakan hijau untuk mendukung agenda global melawan perubahan iklim," imbuhnya.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI