Techverse.asia - Waresix telah memiliki sertifikasi halal belum lama ini. Starup logistik mendapat sertifikasi halal karena sebagai bentuk langkah nyata guna mendukung visi Indonesia menjadi pusat industri halal terkemuka di dunia.
Chief Financial Officer (CFO) Waresix Edwin Wibowo mengatakan bahwa jajarannya paham betul akan pentingnya logistik halal bagi pasar dalam negeri yang sebagian besar penduduknya adalah umat muslim.
"Sehingga sertifikasi tersebut tak cuma sekadar bentuk kepatuhan pada peraturan serta dukungan kepada pemerintah, namun juga bentuk wujud komitmen kami dalam mendukung kebutuhan pelanggan dan kenyamanan konsumen lewat logistik halal," ujar Edwin.
Baca Juga: Endeavor Catalyst Sukses Cetak 59 Perusahaan Startup Unicorn
Lebih lanjut ia menerangkan bahwa pelaksanaan logistik halal sendiri nantinya bakal melibatkan pengawasan yang ketat terhadap seluruh proses operasional, mulai dari pemilihan transporter, pengelolaan gedung, hingga pengangkutan produk.
"Sertifikasi halal ini membuka peluang untuk kami guna mendukung beragam sektor, antara lain makanan, minuman, dan farmasi, serta industri lainnya yang perlu kepatuhan terhadap standar halal dalam proses logistik," paparnya.
Dengan meningkatnya kebutuhan layanan logistik halal, Waresix siap menjadi mitra andalan bagi pelaku industri yang ingin memastikan rantai pasokan mereka sudah memenuhi standar tersebut.
"Kami yakin bahwa dengan sertifikasi ini akan membawa dampak yang signfikan, baik bagi pelanggan kami ataupun bagi pengembangan ekosistem logistik di Indonesia," katanya.
Baca Juga: Geely EX5 akan Dipasarkan di Hong Kong, Sasar Konsumen Perkotaan
Ke depannya, Waresix berkomitmen untuk terus menghadirkan layanan yang terbaik lewat inovasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Sertifikasi itu tak cuma sebuah pencapaian saja, tapi juga langkah awal menuju visi perusahaan menjadi mitra logistik terpercaya.
"Tidak hanya di Indonesia saja, tapi juga di kancah global," papar dia.
Sebagai informasi, logistik halal adalah proses penanganan arus bahan atau produk melalui rantai pasokan yang sesuai dengan standar halal, sehingga bebas dari bahan kandungan yang dapat mengontaminasi barang menyebabkan tidak halal.
Proses ini mencakup penyimpanan, pengemasan, dan distribusi dengan mematuhi prinsip-prinsip halal yang ketat.
Untuk meraih sertifikasi ini, Waresix telah melalui serangkaian audit, pelatihan internal, serta pembaruan prosedur operasional sesuai dengan standar halal yang ketat. Proses tersebut melibatkan kolaborasi erat dengan lembaga sertifikasi resmi, guna memastikan bahwa setiap aspek layanan logistik memenuhi kriteria halal.
Baca Juga: HASAN Demo Day Jakarta 2024 Jadi Wadah untuk 18 Startup Halal
Waresix sendiri didirikan pada 2021 oleh Andree Susanto dan Edwin Wibowo. Saat ini, menurut Andree, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki biaya logistik tertinggi di Asia, menghabiskan hampir satu seperempat produk domestik bruto negara atau pengeluaran Gross Domestic Product (GDP).
Indonesia memiliki lebih dari 17 ribu pulau, sehingga dibutuhkan transportasi laut demi menjangkau pulau lainnya untuk keperluan distribusi. Adanya kombinasi pengiriman lewat darat dan laut berujung pada tingginya biaya logistik, yang menyebabkan biaya pengiriman antar pulau juga menjadi tinggi.
Andree menyebutkan bahwa selain biaya logistik yang tinggi, Indonesia juga menghadapi masalah ketidakpastian karena adanya rantai pasokan yang kurang transparan. Ada juga masalah dengan infrastruktur di beberapa daerah ditambah dengan adopsi teknologi yang rendah di industri logistik.
Baca Juga: TikTok Shop Resmi Tunjuk Ninja Xpress Sebagai Mitra Logistik di Indonesia
Contohnya, para pemilik truk masih harus melewati berbagai macam proses seperti pesanan dan verifikasi pengantaran manual melalui medium komunikasi yang hanya satu fungsi saja seperti WhatsApp.
Meski demikian, data dalam laporan RedSeer mencatat bahwa selama pandemi, bisnis logistik mengalami pertumbuhan hingga 100 persen, yang menjadi dorongan untuk mengarah ke digitalisasi.
Perubahan ini dapat dilihat di skor median dalam pilar Perekonomian dari East Ventures’ Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2021, yang mengalami peningkatan hingga 30.82 dari 27.25 di tahun lalu.
Salah satu indikator pengukurannya, yaitu Pertumbuhan PDRB Subsektor Pergudangan, Penunjang Angkutan, Pos & Kurir juga menunjukkan peningkatan di skor median 61.25 dari 56.21 di tahun lalu.