Techverse.asia - Perusahaan rintisan yang menyediakan solusi bertenaga kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI) resmi mendapat investasi sebesar Rp24 miliar atau setara dengan US$1,5 juta baru-baru ini. Investasi ini dipimpin oleh Skylar Capital.
Baca Juga: Ragnarok Idle Adventure Closed Beta Sudah Dibuka, Begini Cara Daftarnya
Selain itu, perusahaan modal ventura lainnya yang ikut serta dalam pendanaan ini antara lain Kopital Ventures serta Urban Gateway Fund. Pun ada beberapa angel investor, sementara Salim Group juga memberikan dukungannya sebagai pemegang saham Mimin.
Chief Executive Officer (CEO) dan Co-founder Mimin Joseph Simbar menyatakan bahwa dana tersebut rencananya akan dipakai untuk memperkuat posisi startup ini di sektor teknologi AI generatif. Juga memperluas usaha Mimin di kawasan Asia Tenggara, berinovasi dalam solusi interaksi pelanggan, dan meningkatkan penawaran produk.
"Kami ingin memberdayakan bisnis kami dengan teknologi yang enggak cuma menciptakan pengalaman pelanggan unggul, tapi juga bisa memberikan dampak yang riil seperti peningkatan penjualan dan juga loyalitas pelanggan," ujarnya.
Baca Juga: Kudeungoe Sugata Dapat Dana Hibah, Perkuat Rantai Pasok Kakao Berkelanjutan
Suntikan dana segar dari Skylar Capital tersebut, sambungnya, jadi langkah penting bagi Mimin guna memperluas jangkauan pasar mereka hingga menghadirkan fitur-fitur anyar, dan menguatkan kemampuannya untuk mendukung bisnis menangani volume interaksi pelanggan yang tinggi.
Solusi chatbot yang dimiliki oleh Mimin sekarang sudah dilengkapi dengan fitur Voice AI dan interaksi visual yang memberi pengalaman intuitif bagi pelanggan.
Terpisah, Managing Partner di Skylar Capital Abraham Hidayat menambahkan bahwa jajarannya sangat optimistis dengan potensi Mimin.
"Solusi yang ditawarkan oleh Mimin sudah terbukti relevan dan memiliki dampak yang nyata, sehingga membuat mereka sebagai partner yang ideal buat bisnis yang mau tetap kompetitif di era digital saat ini," kata dia.
Baca Juga: Mecca Mate: Chatbot Asisten Jamaah Haji dan Umrah, Ada Marketplacenya
Sejak tahun kemarin, Mimin telah merevolusi cara berbisnis terkait dengan interaksi bersama pelanggan lewat teknologi yang inovatif dengan menawarkan solusi yang personal, efisien, dan skalabel.
Sejauh ini, lebih dari 50 ribu bisnis yang ada di negara Indonesia, Malaysia, hingga Singapura telah memakai layanan Mimin di beragam sektor, yang mencakup perbankan, perhotelan, hingga ritel.
Mimin pun juga menjalin kerjasama yang strategis dengan sejumlah brand-brand besar seperti Bank Mandiri Tbk, Erajaya Group, dan Sinarmas Group. Startup ini juga sebagai Meta Business Solution Provider, ia bermitra dengan perusahaan teknologi global lainnya yaitu Celcom Digi serta Google.
Baca Juga: DANA Umumkan Penyelesaian Transaksi Investasi Terbaru dari Sinar Mas dan Lazada Group
Pada tahun lalu, Mimin telah memperoleh pendanaan tahap awal (seed) dari Otto Digital. Pendanaan ini telah digunakan Mimin untuk melayani para UMKM dan penjual online dengan produk dan fitur terbaru, serta memperkuat infrastruktur teknologi dan software manajemen pesanan.
Hal tersebut sesuai dengan lanskap industri jual-beli di Indonesia, dimana social commerce (transaksi belanja menggunakan media sosial dan aplikasi chatting) diperkirakan tumbuh sebesar 17,9% per tahun dari 2022-2028.
Menurut penelitian Populix tahun 2022, 86% masyarakat Indonesia
sudah pernah berbelanja melalui media sosial dan aplikasi chatting, seperti Tiktok Shop (45%), WhatsApp (21%), Facebook (10%) dan Instagram (10%).
Kenaikan tren tersebut menunjukkan bahwa mayoritas penjual online di Indonesia memiliki berbagai kanal penjualan. Tidak hanya membuka toko online di platform e-commerce, banyak
penjual yang berfokus mempromosikan jualannya melalui media sosial dan aplikasi chatting.
Baca Juga: Schneider Electronic Investasi ke Startup Dash Electric
Untuk mengelola penjualan social commerce ini, rata-rata penjual mengandalkan pencatatan order, pengecekan ongkir, dan penerimaan pembayaran secara manual.
Proses manual ini cenderung memakan waktu dan rentan dengan risiko human error. Karena itu, Mimin menawarkan automasi chat commerce dan platform pengelolaan pesanan agar para pelaku bisnis dapat lebih mudah menjalankan tokonya.