Techverse.asia - Setelah Elon Musk resmi membeli Twitter, ia mewacanakan fitur centang biru berbayar atau Twitter Blue seharga $8 dollar atau sekitar Rp130 ribu per bulan. Namun demikian, tampaknya rencana tersebut buyar lantaran pada 9 November lalu, Twitter memunculkan centang abu-abu sebagai tanda bahwa akun tersebut memang sesuai dengan informasi tentang identitas pemiliknya.
Lantas, hal ini sempat ramai dibicarakan di jagad Twitter, tapi tidak lama kemudian centang abu-abu itu menghilang kurang dari beberapa jam setelah diluncurkan. Elon Musk sendiri dalam cuitannya memastikan bahwa ia yang menonaktifkan verifikasi tersebut. Menurutnya, itu merupakan serangkaian uji coba dan ia mewanti-wanti kepada pengguna Twitter bahwa beberapa percobaan fitur atau layanan lainnya akan muncul dalam beberapa minggu ke depan.
"Harap dicatat bahwa Twitter akan melakukan banyak hal bodoh dalam beberapa bulan mendatang. Kami akan mempertahankan apa yang berhasil & mengubah apa yang tidak," cuitnya.
Namun, pada Jumat (11/11/2022), centang abu-abu kembali muncul yang menunjukkan bahwa akun itu resmi. Centang abu-abu dapat ditemukan pada akun media ataupun brand.
Baca Juga: Twitter Blue Sudah Hadir di iOS, Kapan Akan Diluncurkan untuk Android?
Bahkan beberapa akun selebriti dan media mainstream di Amerika Serikat sekarang memiliki tanda centang 'resmi' yang berwarna abu-abu, selain lencana terverifikasi biru. Misalnya seperti media Reuters, The New York Times, dan Rolling Stone, sekarang memiliki lencana ganda.
Di samping itu, tokoh masyarakat, politisi, dan akun merek resmi lainnya juga memiliki dua tanda centang ganda, yaitu warna biru dan abu-abu. Meski begitu, yang unik adalah akun Twitter milik Elon Musk hanya memiliki satu tanda yakni centang biru. Hingga kini Elon belum memberikan keterangan resmi akan hal tersebut.
Ketika Elon Musk mengumumkan bahwa langganan Twitter Blue akan menyertakan centang biru untuk pengguna yang membayar, ada kekhawatiran tentang bagaimana orang akan membedakan antara akun yang sah dan peniruan identitas, yang merupakan tujuan dari adanya akun centang biru. Itu tidak terlepas dengan anggapan bahwa siapa saja yang membayar Rp130 ribu bisa langsung mendapatkan tanda centang biru tanpa perlu proses verifikasi.
Sehingga sangat rentan menyebabkan kebingungan jika terdapat akun yang sengaja menyamar sebagai politisi atau portal berita tertentu. Musk sejak saat itu mengatakan bahwa pengguna yang menyamar sebagai orang lain di platform tanpa secara jelas menentukan akunnya sebagai 'parodi' akan ditangguhkan secara permanen.
Berita itu dibagikan oleh Esther Crawford dari Twitter @esthercrawford, yang mengonfirmasi bahwa label 'resmi' ini akan diluncurkan bersamaan dengan tanda centang biru berbayar yang digunakan untuk menunjukkan bahwa akun itu resmi atau untuk kepentingan publik. Namun, tampaknya tidak semua akun yang saat ini diverifikasi dengan tanda centang biru akan mendapatkan label 'resmi'.
Baca Juga: Karyawan Twitter yang Kena PHK Tuntut Elon Musk
Selain itu, label baru ini tampaknya menyelesaikan apa yang dilakukan tanda centang biru saat ini sebelum segera menjadi fitur berbayar yang bisa didapatkan semua orang. Akun yang akan menerima label 'resmi' baru ini termasuk akun pemerintah, perusahaan komersial, mitra bisnis, media besar, penerbit, dan beberapa tokoh masyarakat. Kemudian mereka yang tidak dianggap 'resmi' oleh Twitter masih dapat membayar Rp130 ribu per bulan untuk berlangganan Twitter Blue atau centang biru tanpa verifikasi identitas guna mendapatkan tanda centang biru dan akses ke fitur tertentu.
Seperti diketahui bahwa akun Twitter yang berlangganan Twitter Blue akan mendapatkan sejumlah benefit, antara lain prioritas dalam balasan, penyebutan(mention), dan pencarian, yang menurut Musk "penting untuk mengalahkan spam/scam"; kemampuan untuk memposting video dan audio dengan durasi yang lebih panjang; iklan yang muncul hanya setengah; dan bypass paywall untuk penerbit yang mau bekerja sama dengan pihaknya.