Penggunaan teknologi dan perangkatnya telah merambah hampir ke seluruh aktivitas kita sehari-hari. Beragam lapis usia, latar belakang seakan tak dapat lagi lepas dari pemanfaatan teknologi dan khususnya gadget.
Baca Juga: Cahaya Matahari Bukan Satu-satunya Sumber UV, Ini Daftar Benda-Benda Yang Hasilkan Radiasi UV
Meskipun gadget dan perkembangan teknologi memiliki efek positif, namun kita perlu juga menyadari efek buruk penggunaan perangkat teknologi bagi tubuh. Nah, untuk membantu kita peka terhadap dampak penggunaan perangkat teknologi secara konsisten pada tubuh kita, Toll Free Forwarding menghadirkan Mindy.
Toll Free Forwarding merupakan penyedia telekomunikasi internasional yang berbasis di Los Angeles, California. Bersama para ahli dan peneliti, mereka mendesain robot 3D bernama Mindy tadi. Tujuannya, memberikan gambaran pada kita bagaimana evolusi bentuk tubuh manusia di masa depan, bila telah ketergantungan perangkat teknologi atau gadget.
Baca Juga: Mendung-mendung, Langka Cahaya Matahari Sebagai Sumber Vitamin D? Coba Konsumsi Makanan Berikut
1. Punggung dan Leher Melengkung
Desain dan kebiasaan pengguna ponsel pintar dan monitor komputer, berdampak signifikan pada cara kita duduk dan berdiri. Menyesuaikan posisi kita secara konsisten untuk melihat ke bawah ke ponsel, atau ke atas ke layar kantor, telah terbukti membebani bagian tubuh.
Pakar Kesehatan dan Kebugaran di Maple Holistics, Caleb Backe mengatakan, menghabiskan waktu berjam-jam menatap ponsel membuat leher tegang dan membuat tulang punggung kehilangan keseimbangan.
Akibatnya, otot-otot leher harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk menopang kepala. Duduk di depan komputer di kantor selama berjam-jam, juga berarti batang tubuh kita ditarik keluar di depan pinggul. Ketimbang ditumpuk lurus dan sejajar. Hal ini kemudian yang membuat mereka menggambarkan tubuh Mindy memiliki bentuk condong ke dadanya dan melengkung.
2. Siku 900 dan Jari Melengkung
Kebiasaan berkirim pesan atau mengomentari unggahan, pada akhirnya membuat lengan dan tangan kita berada pada posisi konsisten.
'Cakar teks' atau jari yang melengkung ke dalam, menunjukkan betapa seringnya kita menggenggam ponsel.
Nikola Djordjevic dari Med Alert Help menjelaskan, cara kita memegang ponsel dapat menyebabkan ketegangan pada titik-titik kontak tertentu, sehingga menyebabkan sindrom terowongan kubital atau cubital tunnel syndrome atau 'text claw' tadi.
Sementara itu, Dr. Djordjevic menjelaskan siku 900 pada tubuh Mindy, 'manusia masa depan'. Disebabkan oleh posisi lengan yang khas saat memegang dan menggunakan ponsel, termasuk ketika kita harus mendekatkan telinga kita, saat melakukan panggilan telepon.
Teks cakar dan siku 900 dijelaskan Djordjevic sebagai sindrom yang disebabkan oleh tekanan atau peregangan saraf ulnaris, yang berjalan di lekukan di bagian dalam siku.
"Hal ini menyebabkan mati rasa atau kesemutan pada jari manis dan kelingking, nyeri lengan bawah, dan kelemahan pada tangan. Membengkokkan siku dalam waktu lama, -paling sering sambil memegang ponsel-, dapat meregangkan saraf di belakang siku dan menekannya," tuturnya
3. Leher Teknologi Tech Neck
Dalam sebuah artikel untuk Health Matters, Dr. K. Daniel Riew dari New York-Presbyterian Orch Spine Hospital menjelaskan bahwa, ketika kita sedang bekerja di depan komputer atau melihat ponsel, otot-otot di belakang leher harus berkontraksi untuk menahan kepala.
Semakin kita melihat ke bawah, semakin keras otot harus bekerja untuk menjaga kepala tetap tegak. Otot-otot ini bisa menjadi sangat lelah dan sakit, karena melihat ponsel dan tablet kita.
4. Tengkorak Lebih Tebal
Ada kekhawatiran bahwa radiasi frekuensi radio yang dipancarkan dari ponsel pintar dapat menyebabkan implikasi kesehatan yang serius saat terpapar ke otak. Bahkan sebuah studi pada 2018, menunjukkan bahwa radiasi ponsel cerdas dapat memengaruhi kinerja memori, yang efeknya diyakini sangat parah pada anak-anak.
Tengkorak mereka yang kurang berkembang lebih tipis, menyerap radiasi hingga tiga kali lebih banyak daripada otak orang dewasa. Mengingat dampaknya terhadap kita semua, 'manusia' Mindy mengembangkan tengkorak yang sedikit lebih tebal, melindunginya dari bahaya itu.
5. Otak Lebih Kecil
Berkat kemajuan teknologi di bidang pertanian, kesehatan dan lainnya, kita sekarang harus melakukan lebih sedikit usaha untuk bertahan hidup. Mengikuti teori evolusi, bukan hanya orang dengan otak lebih besar yang dipilih.
Adina Mahalli dari Enlightened Reality mengatakan, teori evolusi yang ia yakini akan menunjuk pada manusia yang lebih kecil di masa depan. Ini sebagian besar disebabkan oleh fakta, kelangsungan hidup tidak lagi bergantung pada menjadi orang terbesar dan terkuat dalam spesies tersebut.
"Demikian juga, keberhasilan reproduksi sekarang bergantung pada berbagai metrik, termasuk kemampuan finansial. Di masa depan, orang yang lebih paham teknologi kemungkinan besar akan menjadi yang paling sukses. Mengingat hal ini, manusia akan mulai menyusut."
6. Kelopak Mata Kedua
Kalau efek yang satu ini kaitannya dengan radiasi juga. Sama seperti efek ke tengkorak, di paragraf sebelumnya. Soal ini, Toll Free Forwarding berdiskusi dengan Kasun Ratnayake dari Universitas Toledo.
"Manusia dapat mengembangkan kelopak mata bagian dalam yang lebih besar untuk mencegah paparan terhadap cahaya yang berlebihan. Atau lensa mata mungkin berkembang secara evolusioner, sehingga menghalangi cahaya biru yang masuk," kata dia.
Kedipan Mindy ke samping, berasal dari kelopak mata bagian dalam lain yang melindungi kita dari paparan cahaya yang berlebihan dari perangkat teknologi, adalah perubahan evolusioner terakhir pada manusia futuristik dan terpengaruh teknologi.
Bentuk Mindy justru mengingatkan kita pada zombie. Zombie Teknologi, hehe. Apakah kamu juga berpikir demikian?