Sekelompok mahasiswa Sekolah Vokasi (SV) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan sebuah aplikasi, untuk memonitor kualitas air kolam buddiaya ikan.
Aplikasi yang dinamai dengan S-POND tersebut, dikembangkan melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) UGM bidang Karsa Cipta di bawah bimbingan drh.Dela Ria Nesti M.Sc. Digadang-gadang, SmartPond bisa mendeteksi perubahan PH, suhu kolam, suhu lingkungan, kelembaban, oksigen terlarut (DO), hingga kematian ikan.
Mahasiswa tersebut terdiri dari Bintang Ramadhan (Prodi Teknologi Veteriner), Saarah Khairunnisa (Teknologi Veteriner), Kaisa Fadhilah (Prodi Teknologi Veteriner), Rizky Nur (Prodi Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol) dan Latief Hasyim (Prodi Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol).
Bintang menjelaskan, pengembangan aplikasi ini bermula dari keprihatinan mereka terhadap persoalan yang banyak dialami para petani atau pembudidaya ikan nila. Salah satu persoalan utama yakni kematian ikan, akibat perubahan kualitas air kolam. Kondisi itu mengakibatkan kerugian besar bagi petani ikan.
"Tindakan pencegahan berupa monitoring kondisi kolam, dapat dilakukan petani ikan untuk mencegah kerugian akibat kematian massal ikan. Namun, monitoring pada umumnya dilakukan secara langsung melalui pengamatan di kolam atau menggunakan alat ukur yang dioperasikan secara manual," ungkapnya, seperti dalam laman UGM, Sabtu (3/12/2022).
Oleh sebab itu, kelima mahasiswa muda ini memutar otak mengembangkan alat berbasis internet of things (IoT) dan management data system, untuk mendeteksi dan memonitor kualitas air, kematian ikan secara berkala, dan mengetahui kondisi cuaca disekitar kolam.
Mereka berharap, dengan alat tersebut bisa membantu dan memudahkan pembudidaya ikan mendapatkan informasi dengan cepat melalui ponsel pintar. Petani ikan juga dapat melakukan penanganan dini, apabila terjadi kematian ikan sehingga mencegah kerugian yang besar.
Prototype SmartPond dapat mendeteksi kualitas air dan ikan mati menggunakan alat sensor yang dipasang pada tepi kolam dengan lima sensor. Mulai dari sensor ultrasonik, pH, suhu, dan dissolve oxygen.
"Aplikasi S-POND difungsikan untuk memonitoring parameter kondisi kolam dan kematian ikan. Parameter yang tertampil dalam aplikasi S-POND meliputi pH, suhu kolam, suhu lingkungan, DO, dan kelembapan lingkungan, serta lokasi keberadaan kolam," jelasnya.
Hasil pendeteksian disalurkan pada master control unit, selanjutnya dikirim pada aplikasi SmartPond. Informasi secara real time, dapat diketahui melalui notifikasi yang akan muncul pada layar tampilan aplikasi yang terpasang dalam ponsel pintar pembudidaya.
"Recording data akan disimpan selama sepekan melalui database dalam bentuk soft file di spreadsheet. Sehingga memungkinkan pemilik untuk mengevaluasi dan analisis kondisi kolam selama sepekan," terangnya.
Sementara itu, Latief Hasyim menjelaskan, prototype SmartPond telah diujikan pada kolam ikan dalam laboratorium dan kolam ikan nila kelompok tani Mina Rukun Kuton, Tegaltirto, Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman. Menggunakan alat berstandar SNI sebagai kontrol dan penentu keakuratan prototype SmartPond.
Berdasarkan pengujian, prototype SmartPond telah mencapai 99.986% akurat saat dibandingkan dengan alat berstandar SNI.
"Sistematika pendeteksian ikan mati, yaitu ikan mati akan mengapung akibat pembusukan terjadi di saluran pencernaan. Sehingga gas CO2 membuat perut ikan menggembung dan mengapung di permukaan air. Ikan akan terdeteksi sebagai ikan mati apabila tidak mengalami pergerakan aktif selama 1 jam," ujar Latief.
Pengembangan prototype SmartPond akan terus dilakukan, terutama untuk mengoptimalkan parameter deteksi, durasi penyimpanan database serta intergrasi sistem prototype dengan treatment tools, imbuhnya.
Sejauh ini, alat dapat terkoneksi dengan pompa oksigen. Apabila kadar oksigen di air berkurang di bawah batas normal, maka sistem dapat mengaktifkan pompa oksigen secara otomatis melalui aplikasi.
"Ke depan, pengembangan prototype akan terfokus pada parameter lainnya. Sehingga diharapkan alat ini menjadi dan comprehensive monitoring system bagi petani ikan," kata dia.