Ada beragam maskapai yang bisa kita pilih untuk menjadi teman perjalanan untuk liburan atau mudik. Sebagai orang Indonesia, tentunya juga sudah akrab dengan Lion Air Group.
Maskapai yang satu ini, mulai hari ini (Senin, 5 Desember 2022) memperkenalkan nomor kontak layanan pelanggan baru mereka.
Baca Juga: Traveloka Staycation Week 2022: Liburanmu Bisa Lebih Murah!
Sebagai informasi penting, nomor layanan kontak pelanggan ini diperuntukkan hanya melalui percakapan teks (chat only), tidak melayani panggilan telepon, menggunakan aplikasi WhatsApp Business pada nomor: 0 (+62) 81119380888. WhatsApp Business ini dikhususkan untuk akun perusahaan. Layanan ini beroperasi 24 jam setiap hari dan ditangani oleh petugas contact center (Live agent).
Baca Juga: Musim Hujan Tapi Ingin Tetap Liburan? Ini 5 Destinasi Yang Oke Dikunjungi Tanpa Kebasahan
Perusahaan berharap, WhatsApp Business ini semakin mempermudah proses komunikasi dari pelanggan (calon penumpang dan penumpang) menggunakan aplikasi pesan instan terpopuler di dunia, secara dua arah, dari pelanggan pengguna aktif.
Dari laman perusahaan juga diketahui, ada nilai lebih bagi pelanggan dengan adanya kebijakan baru ini. Melalui jangkauan yang dapat diakses langsung, dapat menjadikan sebagai salah satu solusi customer service karena sangat membantu dengan pelanggan secara pribadi dan aman.
Berdasarkan kajian dan evaluasi dinamika pasar, pelanggan mengharapkan sistem layanan dipersonalisasi yang terlibat dalam komunikasi real-time.
Sehingga, langkah ini sebagai upaya memperkuat pengalaman bagi pelanggan dalam customer service sehingga mampu memenuhi harapan pelanggan.
Yang pasti, perusahaan memastikan, Lion Air Group senantiasa berupaya meningkatkan kualitas pelayanan. Mendatang, inovasi atau pembaruan (transformasi) dilakukan secara bertahap.
WhatsApp business Lion Air Group memastikan keamanan data, sehingga pelanggan dapat melakukan berbagai pesan secara aman.
Lion Air Di Soetta Pindah Terminal, Mulai 7 Desember 2022
Maskapai Lion Air masuk dalam jajaran yang pindah terminal pada musim puncak liburan akhir tahun, di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).
Hal itu diketahui lewat keterangan PT Angkasa Pura II (persero) atau AP II. Tujuannya, untuk mengantisipasi tren peningkatan jumlah penumpang internasional menjelang akhir tahun. Kebijakan memindahkan Lion Air ke terminal barunya, merupakan bentuk menyeimbangkan kapasitas terminal atau rebalancing capacity.
Director of Operation AP II, Muhamad Wasid menjelaskan, rebalancing terminal di Bandara Soetta dilakukan demi menjaga aspek operasional dan pelayanan, serta juga mengakomodasi permintaan yang ada ke depannya.
Sebelumnya, rebalancing capacity terminal tahap I di bandara tersebut sudah dilakukan 1 September 2022. Dengan demikian, penerbangan umrah Lion Air sebanyak 8 penerbangan/hari pindah dari Terminal 3 ke Terminal 2F. Kini, pihaknya akan melakukan rebalancing capacity tahap II.
"Mulai dilakukan per 7 Desember 2022. Penerbangan internasional Lion Air Group yakni Lion Air, Batik Air, Malindo Air dan Thai Lion berpindah dari Terminal 3 ke Terminal 2F," kata dia, dikutip dari berbagai laman media.
Dengan dimulainya rebalancing capacity terminal Tahap II, maka pada akhir Desember 2022 ini akan berpindah sebanyak 40 penerbangan internasional (take off dan landing) per hari dengan sekitar 6.000 penumpang dari Terminal 3 ke Terminal 2F.
Lebih jauh ia menjelaskan, melalui rebalancing capacity Terminal Tahap II, sekitar 30% penerbangan internasional akan pindah dari Terminal 3 ke Terminal 2F. Rebalancing Terminal Capacity dilakukan secara bertahap untuk mengakomodasi penerbangan internasional di Bandara Soekarno-Hatta.
Tentang Lion Air
Lion Air merupakan anak perusahaan dari PT. Langit Esa Oktagon (PT. LEO Group), bagian dari Lion Group yang lebih luas. Lion menempatkan diri sebagai maskapai penerbangan domestik terkemuka dan maskapai berbiaya rendah yang disiplin.
Sejak penerbangan pertama mereka pada tahun 2000, Lion Air telah berkembang pesat menjadi maskapai domestik pilihan Indonesia. Pada 2018, mereka telah mengangkut 36,8 juta penumpang, hampir 35% dari seluruh penumpang udara ke berbagai daerah di Indonesia.
Bisnis mereka selanjutnya berkembang dengan menyediakan jasa pengangkut kargo udara lokal antara tujuan di Indonesia.