Imbas Lockdown Covid-19 di China, Apple Pertimbangkan Rakit iPad di India

Rahmat Jiwandono
Selasa 06 Desember 2022, 15:55 WIB
Ilustrasi Apple Store/Unsplash

Ilustrasi Apple Store/Unsplash

Techverse.asia - Setelah mengalihkan produksi iPhone dari China, sekarang tampaknya Apple memperhatikan produksi iPad. Menurut CNBC, Apple sedang mendiskusikan produksi beberapa iPad di India untuk membantu mendiversifikasi rantai pasokannya.

Berita itu muncul hampir dua tahun setelah muncul laporan bahwa Apple juga mempertimbangkan untuk membuat iPad di Vietnam. Apple melakukan ini karena perusahaan ingin memindahkan hingga 30 persen manufakturnya ke luar China.

Apple telah mencoba mendiversifikasi manufakturnya selama bertahun-tahun di tengah perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) dan meningkatnya biaya tenaga kerja di China. Baru-baru ini, pembatasan Covid-19 yang ketat memicu protes di seluruh negeri yang bulan lalu memaksa Apple untuk mengurangi produksi iPhone 14 di sana, yang menyebabkan penundaan pengiriman. 

Baca Juga: Alasan Apple Relokasi Produksi dari Tiongkok ke India Meski Kuasai Pasar Smartphone

Dimungkinkan ada beberapa komplikasi terkait dengan pemindahan produksi Apple ke India. Kurangnya sumber daya manusia (SDM) di India yang berpengalaman dalam pembuatan perangkat kompleks seperti iPad dan sengketa teritorial yang berkembang antara China dan India dapat menimbulkan hambatan.

Awal tahun ini, Apple juga mulai memproduksi iPhone 14 di India selatan tak lama setelah diluncurkan. Ini menandai pertama kalinya raksasa teknologi itu mengalihkan produksi dari China ke India begitu cepat setelah merilis smartphone andalannya. Para ahli memperkirakan produksi iPhone di India juga akan meningkat selama beberapa tahun ke depan, meski perlahan.

“Saya pikir dalam lima tahun, 35 persen iPhone akan diproduksi di India. Saya pikir Apple akan menambah produksi iPhone ke negara lain di luar India dan China dalam lima tahun ke depan,” kata Gene Munster di Loup Ventures. 

Sementara itu, Nikkei Asia melaporkan pada bulan Agustus bahwa Apple sedang mendiskusikan pengalihan produksi MacBook dan jam tangan pintar Apple ke Vietnam untuk pertama kalinya. Menurut laporan itu, pemasok Luxshare Apple sudah mulai menguji produksi perangkat di negara tersebut. 

Di samping itu, pemasok Apple Foxconn juga telah berinvestasi di India, dan Apple dikatakan bertujuan untuk memproduksi sekitar 25 persen iPhone di India pada tahun 2025 mendatang. Pemasok Apple lainnya seperti Wistron dan Pegatron telah memperluas ke India untuk membantu Apple memperluas manufaktur di luar China, ini merupakan bagian dari tujuan jangka panjang mereka. 

Baca Juga: Viral Pekerja Pabrik Perakit iPhone Saling Dorong dengan Polisi Anti Huru Hara di Tiongkok, Begini Penyebabnya

Apple telah dikritik karena ketergantungannya pada China, yang telah menjadi masalah besar pada tahun 2022 dengan meningkatnya ketegangan antara AS dan China serta penguncian Covid-19 yang sedang berlangsung di negara tersebut. Saat ini, model iPhone 14 Pro Apple kekurangan pasokan karena pembatasan di fasilitas manufaktur Foxconn yang mengakibatkan kerusuhan dan protes pekerja.

Pada bulan November, Apple mengonfirmasi bahwa pengiriman ‌iPhone 14 Pro‌ dan Pro Max akan lebih rendah dari yang diharapkan karena masalah di fasilitas Foxconn. Foxconn bertanggung jawab untuk memproduksi sekitar 70 persen model ‌iPhone 14 Pro‌. Akibatnya, Apple dapat melihat pukulan signifikan terhadap pendapatan liburan, dan pengiriman diperkirakan tidak akan kembali normal hingga paling cepat akhir Desember. 

Alhasil, menurut Analis Apple Ming-Chi Kuo menyatakan bahwa pengiriman iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max untuk kuartal akhir tahun ini akan ada di kisaran 15-20 juta unit lebih rendah dari yang diharapkan. Dengan demikian, permintaan iPhone 14 Pro diperkirakan akan 'menghilang'. 

Kuo telah memangkas prediksi pengirimannya untuk jajaran iPhone sekitar 20 persen secara total. Kuo sekarang menyebut pengiriman iPhone 14 Pro dan 14 Pro Max hanya sekitar 70-75 juta unit, dibandingkan konsensus pasar 90 hingga 85 juta unit.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno05 April 2025, 11:11 WIB

Jiplak Fitur TikTok, Reels Instagram Kini Bisa Dipercepat Saat Dilihat

Instagram kini memungkinkan pengguna untuk mempercepat Reels seperti di TikTok.
Reels Instagram sekarang bisa dipercepat saat diputar. (Sumber: istimewa)
Lifestyle05 April 2025, 11:00 WIB

Casio G-SHOCK x Barbie Rilis Jam Tangan Serba Pink

Jam Tangan GMAS110BE-4A Edisi Terbatas Mengekspresikan Pandangan Dunia Barbie.
Casio G-SHOCK GMAS110BE-4A x Barbie. (Sumber: Casio)
Techno04 April 2025, 16:36 WIB

Batas Waktu Pelarangan TikTok Berlaku 5 April 2025, Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Trump menegaskan bahwa TikTok harus menjual platform mereka agar bisa tetap beroperasi di AS.
TikTok.
Automotive04 April 2025, 16:12 WIB

Hyundai Ungkap IONIQ 6 dan IONIQ 6 N Line dengan Desain Terbaru

Dua mobil listrik baru tersebut diperkenalkan di Seoul Mobility Show 2025.
Hyundai IONIQ 6.
Techno04 April 2025, 15:37 WIB

Spek Lengkap POCO M7 Pro 5G, Didukung Aplikasi Google Gemini

Mendefinisikan Ulang Hiburan 5G dengan Gaya dan Harga Terjangkau untuk Generasi Berikutnya.
POCO M7 Pro 5G. (Sumber: POCO)
Startup04 April 2025, 15:15 WIB

Elon Musk Sebut xAI Telah Resmi Mengakuisisi X

Masa depan kedua perusahaan tersebut saling terkait.
Elon Musk (Sumber: Istimewa)
Techno04 April 2025, 14:28 WIB

Kebijakan Tarif Trump Gemparkan Pasar Keuangan Global

Hal ini berpotensi kembali memicu kenaikan inflasi dan akan semakin menunda dimulainya kembali tren penurunan suku bunga.
Presiden AS Donald Trump. (Sumber: null)
Techno03 April 2025, 16:29 WIB

Nintendo Switch 2 akan Dijual Seharga Rp7 Jutaan, Rilis 5 Juni 2025

Perusahaan tersebut mendalami perangkat keras, fitur, dan permainan selama Nintendo Direct yang sangat sukses.
Nintendo Switch 2. (Sumber: Nintendo)
Techno03 April 2025, 16:05 WIB

Generator Gambar ChatGPT Sekarang Tersedia untuk Semua Pengguna Gratis

Sekarang semua orang dapat membuat karya seni ChatGPT ala Studio Ghibli.
Logo OpenAI (Sumber: OpenAI)
Startup03 April 2025, 14:52 WIB

Grab Dilaporkan akan Akuisisi Gojek: Butuh Dana Rp33 Triliun

Yang jadi kekhawatiran atas akuisisi ini adalah terjadinya monopoli di sektor startup layanan ride hailing.
Grab (Sumber: GRAB)