Kementerian Perindustrian mengakselerasi penerapan peta jalan Making Indonesia 4.0 sebagai inisiatif strategi dan agenda nasional. Salah satu tujuannya merevitalisasi sektor manufaktur nasional melalui pemanfaatan teknologi industri 4.0.
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin), Doddy Rahadi mengatakan, upaya transformasi digital ini diyakini membuat industri semakin efisien dan berkualitas, sehingga bisa lebih berdaya saing global.
"Oleh karena itu, kami fokus melaksanakan berbagai program prioritas yang terdapat dalam roadmap Making Indonesia 4.0," ujarnya, dikutip dari laman Kemenperin, Selasa (6/12/2022).
Doddy menjelaskan, peta jalan Making Indonesia 4.0 telah diterapkan sejak 2018 sebagai strategi transformasi industri 4.0. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing industri nasional, serta membantu memudahkan industri dalam meningkatkan efisiensi dan bisnis perusahaan.
"Proses transformasi industri 4.0 juga sangat membantu perusahaan industri dalam menyesuaikan dan menjalankan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19. Baik dalam pengaturan proses kerja maupun terkait SDM," ungkapnya.
Dukungan para pihak dalam mempercepat transformasi digital amat dibutuhkan. Karena sinergi dan kolaborasi antar pihak merupakan kunci dalam implementasi industri 4.0. Selain itu, transformasi industri 4.0 dinilai menjawab permasalahan yang dihadapi pelaku industri dan mempercepat pemulihan industri nasional saat ini.
Menurut dia, di sinilah pentingnya mereka mengakselerasi Journey Transformasi Industri 4.0 ini.
Sebagai dampak positif transformasi industri 4.0, diketahui beberapa perusahaan manufaktur telah mampu menurunkan konsumsi energi antara 4% sampai 40%; peningkatan produktivitas 5% sampai 22%; penurunan cost production 3% hingga 78%.
Kepala Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Kebijakan Jasa Industri BSKJI Kemenperin, Heru Kustanto mengatakan, sebagai langkah awal akselerasi, pihaknya menggelar Conference Industry 4.0. Diharapkan kegiatan ini bisa menjadi wahana untuk mengakselerasi transformasi digital.
Bukan hanya itu, diharapkan ada berbagi pengetahuan antara pelaku industri dalam perkembangan industri 4.0. Termasuk saling berbagi pengalaman dalam menghadapi tantangan dan implementasi teknologi industri 4.0 di perusahaan masing-masing. Tentunya hal itu nantinya diyakini menunjang bisnis perusahaan.
Transformasi Digital Beri Beragam Keuntungan Bagi Bisnis
Dalam konferensi itu, hadir Manufacturing Director dari PT Supernova Flexible Packaging, David Riman, sebagai salah satu narasumber.
Ia menjelaskan, transformasi Industri 4.0 di perusahaannya dijalankan oleh Tim Industri 4.0 yang berasal dari seluruh departemen.
Transformasi industri 4.0 di perusahaannya memberikan dampak positif. Terdapat basis data digital dengan automation, sehingga banyak proses di shopfloor yang tersimplifikaso. Karena proses-proses validasi, perhitungan, pencatatan manual digantikan dengan data digital.
"Kemudian, data real time mesin-mesin yang berjalan akan secara otomatis terpantau, dan secara aktif memberikan notifikasi, apabila ada hal yang di luar toleransi atau standar," tuturnya.
Di perusahaan tersebut, dari total 128 unit mesin-mesin produksi sejak 2019 sampai dengan kuartal III tahun 2022, sebanyak 52% telah terintegrasi dengan dashboard Supernova dan tercatat di dalam Big Data Serve.
Sementara itu, SVP IT and Digital Divison PT Waskita Karya, AS Wisnu menyatakan, salah satu terjadinya journey transformation industry 4.0 di perusahaan pelat merah itu, yakni menggunakan model digital construction. Dengan demikian, terjadi end-to-end integration.
"Proses Digital Construction diawali dengan pemodelan 3D, yang didapat dari pemodelan menggunakan Building Information Modelling (BIM) tools dan Digital Survey seperti lidar, laserscan dan fotogrametri," sebutnya.
Model 3D dan hasil digital survey merupakan proses produksi informasi yang efektif dan efisien, dengan produktivitas serta akurasi yang tinggi. Hal itu memberikan informasi untuk banyak proses seperti perhitungan volume galian/ timbunan, progress pekerjaan, analisis, AI, data VR dan 3D printing.
Selanjutnya, kembali berbagi praktik terbaiknya, PT AISIN mengembangkan AISIN BISA (AISIN Business Integrated System AIIA) dalam proses transformasi industri mereka. Yakni, dengan 25 sistem aplikasi yang terintegrasi.
Production Head PT AISIN Indonesia, Anet Reza Andrian menuturkan, lewat smart system AISIN BISA, perusahaan dapat memantau dan mengontrol kegiatan produksi di AISIN.
"AISIN BISA adalah sistem asli yang dibuat sejak 2015 oleh AISIN secara mandiri," ujarnya.
Salah satu aplikasi yang dikembangkan adalah traceability system, untuk melakukan traceability produk, mulai dari penyuplai hingga pelanggan.
"Dampak positif adanya aplikasi ini berupa mempercepat pendataan produk secara akurat sebesar 99,9 persen dan menghindari biaya yang tidak perlu sebesar 87 persen," ungkapnya.