Techverse.Asia - Mengenal apa itu TV digital yang sekarang banyak digaungkan oleh pemerintah, terutama dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (KOMINFO RI).
TV digital sendiri menjadi salah satu pionir perubahan dari yang sebelumnya masyarakat kerap kali menggunakan platform TV analog.
Di lain sisi, perubahan TV analog ke TV digital ini juga sedikit banyak menguntungkan bagi para penontonnya, apalagi tidak terlalu merogoh kocek yang dalam.
Lantas, apa itu TV digital? Bagaimana jika dilihat dari segi manfaat dan kelebihannya jika dibandingkan dengan TV analog pada umumnya?
Mengenal Apa itu TV Digital
TV digital atau siaran TV digital adalah siaran televisi dengan menggunakan modulasi sinyal digital dan sistem kompresi, sehingga gambar yang dihasilkan lebih berkualitas, lebih bersih, dan didukung dengan suara yang lebih jernih.
Melalui pengertian tersebut, disebutkan pula apabila sinyal TV digital tidak bagus, maka gambar TV digital tidak akan ditampilkan.
Layaknya teknologi digital pada umumnya, sinyal TV digital ini diproses dengan menggunakan kode biner (binary code) 1 dan 0. Binary code ini yang selanjutnya di-translate / diterjemahkan ke dalam gambar dan suara.
Baca Juga: 4 Fitur Terbaru Whatsapp yang Akan Segera Rilis, Keluar Grup Tanpa Notifikasi
Uniknya dan kelebihannya, siaran TV digital ini akan menghasilkan gambar yang lebih jernih, tidak ada gangguan, tidak ada patah-patah, hingga gambar yang "seperti semut" saat sinyal TV digital sulit ditangkap.
Hal ini dikarenakan pada siaran TV digital, menggunakan teknologi yang selangkah jauh lebih canggih, sehingga gambar yang dihasilkan semakin baik dan berkualitas.
Penting mengenai perubahan ini, karena berdasar data dari Nielsen Consumer Media View (CMV), penetrasi televisi di Indonesia masih menjadi yang pertama, di angka 96%.
Angka 96% ini terbilang tinggi, dibandingkan dengan internet, radio, koran, hingga majalah.
Di Indonesia sendiri, melalui KOMINFO akan melakukan Analog Switch Off (ASO) 2022 yang dilangsungkan ke dalam 3 tahapan periode waktu:
- ASO tahap pertama pada 30 April 2022
- ASO tahap kedua pada 31 Agustus 2022
- ASO tahap ketiga pada 30 November 2022
Perbedaan TV Digital dan TV Analog
Setelah mengudara sekitar hampir 60 tahun di Indonesia, TV analog sekarang masuk dalam fase Analog Switch Off (ASO) pada tahun 2022.
Selama masa peralihan dalam 3 tahapan tersebut, masyarakat Indonesia masih tetap bisa menggunakan TV analog, tetapi hingga selambat-lambatnya pada tanggal 2 November 2022.
Peralihan ini tentu menimbulkan pertanyaan bagi sebagian besar masyarakat, mengapa diharuskan berubah ke TV digital. Apa yang menjadi pembeda antara keduanya?
- Fitur yang diimplementasikan: TV digital memiliki layanan interaktif terkait jadwal acara yang telah dan akan ditayangkan, sedangkan pada TV analog tidak memiliki keunggulan pada fitur tersebut.
- Jenis TV: TV digital ditandai dengan sistem pemancar DVB-T2, bahkan Smart TV juga bisa termasuk di dalangnya, sedangkan TV analog identik dengan bentuknya yang besar (TV tabung) dan membutuhkan set top box (STB) untuk menerima siaran digital.
- Kemampuan dalam menangkap sinyal: TV digital tidak bergantung pada jarak TV dengan pemancarnya di mana jauh ataupun dekat tidak menjadi masalah, sedangkan TV analog masih bergantung pada stasiun pemancar yang mana jauh dekatnya sangat berpengaruh terhadap tangkapan sinyal penyiaran.
- Kualitas gambar dan audio yang dihasilkan: TV digital kualitas gambar dan audio jauh lebih baik, bahkan HD, sedangkan TV analog kurang maksimal dikarenakan pengaruh jarak antara televisi dengan stasiun pemancar.
- Sinyal yang digunakan: TV digital memiliki kemampuan memproses sinyal digital maupun analog, sedangkan TV analog hanya bisa menerima sinyal dari antena UHF (ultra-high frequency).
Baca Juga: Ingat dengan Aplikasi Pemutar Musik Winamp? Akan Segera Comeback
Menariknya lagi, implementasi TV digital ini tidak membutuhkan antena khusus. Yang menentukannya justru adalah tuner yang ada pada TV digital.
Penting bagi kalian yang belum mengubah atau beralih ke TV digital untuk sesegera mungkin mengubahnya.
Karena, Analog Switch Off (ASO) selama masa peralihan sudah mulai dilakukan dan dimulai dari beberapa kota besar yang ada di beberapa wilayah di Indonesia.