Kemacetan Di Jakarta Bakal Diurai Dengan Bantuan Teknologi AI?

Uli Febriarni
Kamis 15 Desember 2022, 17:49 WIB
kemacetan di jalanan / freepik

kemacetan di jalanan / freepik

Sampai sebelum ibukota negara dipindah ke Borneo, maka Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta masih menjadi ibukota dan pusat pemerintahan. Hal itu menjadikan Jakarta masih terus dianggap gula bagi sebagian orang. Dampaknya keramaian dan kepadatan penduduk terus terjadi, tak terkecuali kemacetan menjadi efek ikutan.

Sebetulnya, pemerintah daerah setempat sudah melakukan beberapa cara untuk mengatasi kemacetan. Mulai dari ganjil-genap, pembangunan jalan layang, menambah armada transportasi umum, pengaturan jam lalu-lintas untuk kendaraan tertentu, pembatasan dan lainnya. Namun kenyataannya, kepadatan jalanan terus terjadi.

Kekinian, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta sedang menyiapkan sistem pengurai kemacetan lalu-lintas dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).

Proyek ini dilakukan melalui kolaborasi dengan perusahaan teknologi swasta, yakni Google Indonesia.

Melansir LKBN Antara, Kepala Unit Pengelola Sistem Pengendalian Lalu Lintas Dishub Provinsi DKI Jakarta, Emanuel Kristanto mengungkap, teknologi AI itu disiapkan beroperasi pada 2023.

Menurut Emanuel, nantinya Google Indonesia akan menggunakan teknologi AI untuk mengoptimasi lampu lalu lintas di persimpangan. Namun, dia tidak menjelaskan secara pasti detail teknologi yang digunakan.

"Seperti apa detailnya AI dimaksud, kewenangannya ada di Google ya," ujarnya, dikutip dari media itu, Kamis (15/12/2022).

Sementara itu, Bisnis Indonesia memberitakan, pada teknologi itu, secara garis besar Google akan menggunakan teknologi AI untuk menganalisis volume lalu lintas di persimpangan. Selanjutnya, Google merekomendasikan waktu yang optimal di masing-masing kaki persimpangan.

Data yang telah dikumpulkan oleh Google kemudian dikirim ke Dishub DKI dan diaplikasikan di jalanan. Diketahui, teknologi kecerdasan buatan yang digunakan untuk proyek ini berupa machine learning dan komputasi awan alias cloud computing.

Proyek penerapan teknologi pengurai kemacetan tersebut diberi nama Green Light. Kalau proyek ini jadi dijalankan, maka DKI Jakarta menjadi kota pertama di Asia Tenggara, yang memanfaatkan AI untuk membantu menganalisis kondisi kemacetan kota.

Emanuel berharap selain dapat mengurangi kemacetan, pemanfaatan AI itu bisa membantu masyarakat dalam efisiensi bahan bakar kendaraan, serta membantu mengurangi polusi.

Sementara itu laman Merdeka menjelaskan, Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, jika telah siap, maka proyek Green Light ini sedianya diujicobakan di lima ruas jalan pada awal 2023.

"Tahap awal, kami akan melakukan uji coba di jalan-jalan koridor. Mulai Jalan Imam Bonjol, Jalan Pangeran Diponegoro, Jalan Proklamasi, Jalan Pramuka dan Jalan Pemuda. Jadi sepanjang jalan ini lebih kurang 11 simpang," kata Syafrin kepada reporter merdeka.com.

Syafrin menjelaskan, AI akan menganalisis volume lalu lintas dan merekomendasikan persimpangan jalan yang perlu diberi durasi lampu hijau menyala lebih panjang.

Simpang-simpang ini akan menggunakan data satelit Google. Hasil identifikasi lampu APILL oleh Google, diberikan kepada Dishub. Diikuti pengatuan ulang terhadap keseluruhan lampu APILL yang ada.

"Sehingga akan ada semacam prioritas [lampu] hijau," terangnya. 

Meskipun demikian, penggunaan AI masih dalam tahap penyiapan kajian sehingga belum dapat diaplikasikan.

VP of Engineering and Research Google, Yossi Matias mengatakan, proyek ini sebelumnya sudah diterapkan oleh beberapa kota yang kerap mengalami kemacetan, di negara-negara lain. Yossi menyebutkan salah satunya yakni Kota Bengalore, India. Dengan menerapkan teknologi ini, pihaknya mengklaim telah membantu efisiensi mobilitas hingga 20% dari kondisi kemacetan normal.

Menurut dia, AI yang digunakan dalam proyek Green Light tidak membutuhkan biaya tambahan saat beroperasi, dan mampu memberikan rekomendasi yang juga efisien dalam praktiknya.

"Teknologi AI memungkinkan Google menganalisis data tanpa sensor tambahan atau bahkan mengubah infrastruktur, sebelum mengirimkan rekomendasi ke dinas, yang kemudian menerapkan cara-cara untuk mengoptimalkan pengaturan," urai Yossi.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno20 Desember 2024, 17:43 WIB

ASUS TUF Gaming A14 Resmi Meluncur di Indonesia, Lihat Speknya

Jelang akhir 2024, ASUS rilis laptop gaming tipis berteknologi AI.
ASUS TUF Gaming A14. (Sumber: istimewa)
Techno20 Desember 2024, 17:29 WIB

Sandisk dengan Logo Baru akan Segera Tiba

Filosofi kreatif yang mencerminkan dunia dengan ketangguhan ekspresi data yang memajukan aspirasi dan peluang.
Logo baru Sandisk. (Sumber: Sandisk)
Techno20 Desember 2024, 15:27 WIB

Samsung Luncurkan Kulkas Anyar: Disematkan Teknologi AI Hybrid Cooling

Kulkas inovatif merevolusi cara pendinginan dengan modul Peltier.
Kulkas Samsung dengan teknologi AI Hybrid Cooling. (Sumber: Samsung)
Techno20 Desember 2024, 15:17 WIB

Khawatir Aplikasinya Dilarang di AS, CEO TikTok Bertemu Donald Trump

TikTok meminta Mahkamah Agung AS untuk menunda larangan yang akan datang.
Tangkapan layar CEO TikTok Shou Zi Chew memberikan kesaksian di depan anggota Kongres AS, Kamis (24/3/2023) waktu setempat. (Sumber: Youtube C-SPAN)
Startup20 Desember 2024, 14:56 WIB

Funding Societies Raup 25 Juta Dolar, Tingkatkan Modal bagi UMKM

Startup teknologi finansial ini akan memberi pinjaman dana bagi pelaku UMKM.
Funding Socities. (Sumber: istimewa)
Startup20 Desember 2024, 14:43 WIB

Grup Modalku Dapat Investasi dari Cool Japan Fund, Segini Nominalnya

Modalku adalah platform pendanaan digital bagi UMKM di Asia Tenggara.
Modalku.
Startup20 Desember 2024, 14:03 WIB

Impact Report 2024: Soroti Kepemimpinan Perempuan dan Pengurangan Emisi CO2

AC Ventures, bekerja sama dengan Deloitte, merilis Impact Report 2024 yang menunjukkan komitmen berkelanjutan terhadap dampak sosial dan lingkungan di Asia Tenggara.
AC Ventures.
Startup20 Desember 2024, 13:39 WIB

Qiscus Bertransformasi Jadi AI-Powered Omnichannel Customer Engagement Platform

Qiscus mengmumkan transformasi AI guna akselerasi pasar Asia Tenggara.
Qiscus.
Techno19 Desember 2024, 19:07 WIB

Google Whisk: Alat AI Baru untuk Bikin Gambar dari Gambar Lain

Google bereksperimen dengan generator gambar baru yang menggabungkan tiga gambar menjadi satu kreasi.
Hasil imej berbasis gambar yang dibuat oleh Google Whisk. (Sumber: Whisk)
Techno19 Desember 2024, 18:29 WIB

ASUS NUC 14 Pro: PC Mini Bertenaga Kecerdasan Buatan yang Desainnya Ringkas

ASUS mengumumkan NUC 14 Pro AI.
ASUS NUC 14 Pro. (Sumber: asus)