Techverse.asia - TikTok telah mulai menguji mode layar penuh horizontal baru atau full screen horizontal. TechCrunch melaporkan bahwa pengguna TikTok tertentu mulai melihat tombol layar penuh baru pada video persegi dan persegi panjang biasa. Tombolnya, seperti yang serupa di YouTube, mengubah video TikTok menjadi mode layar penuh horizontal.
TikTok mengkonfirmasi tes terbatas ke TechCrunch, setelah beberapa pengguna memperhatikan tombol layar penuh muncul dalam beberapa minggu terakhir. Sekarang membawa jaringan video sosial lebih dekat ke YouTube. Apa yang sebagian besar membedakan TikTok dan YouTube adalah fokus TikTok pada video potret, dengan pembuat harus membuat video terpisah untuk TikTok dan YouTube untuk memanfaatkan kekuatan platform yang berbeda.
Jika mode layar penuh ini berarti pengguna TikTok sekarang dapat membuat satu video yang dioptimalkan untuk YouTube dan TikTok, dengan begitu mungkin melihat lebih banyak video berformat panjang di TikTok yang biasanya hanya ditemukan di YouTube. TikTok memperluas panjang video maksimumnya menjadi 10 menit awal tahun ini, setelah menguji unggahan yang lebih lama selama bertahun-tahun.
Sementara TikTok semakin menawarkan lebih dari sekadar video pendek, pesaing seperti Instagram dan YouTube sama-sama telah meluncurkan video bentuk jepretan masing-masing dalam bentuk Reels dan Shorts. Snapchat bahkan menawarkan Spotlight, sebuah tab di aplikasi Snapchat yang menawarkan konten video bentuk pendek.
Tes TikTok untuk mode layar penuh horizontal mengikuti tes fitur belanja dalam aplikasi yang telah lama ditunggu-tunggu. TikTok Shop akan memungkinkan pengguna untuk membeli produk tanpa meninggalkan aplikasi, dan telah diluncurkan di wilayah seperti Amerika Serikat (AS) dan Indonesia.
Social Commerce Paling Laris
TikTok Shop kini menjadi social commerce yang paling laris dan banyak diminati masyarakat. Pasalnya, TikTok Shop punya cara berbeda dalam mengiklankan suatu produk di mana produk tersebut tak jarang dipakai langsung oleh si pengunggah.
Sehingga pembeli bisa mendapat referensi dari barang tersebut. Bahkan, tak jarang untuk produk-produk yang memiliki nilai guna, misal pembersih lantai kamar mandi, dipraktikkan dengan membersihkan lantai kamar mandinya dari yang awalnya kotor berubah menjadi bersih. Menurut survei yang dilakukan Populix terhadap 1.020 responden di seluruh Indonesia dari rentang usia 18 sampai 55 tahun. Survei ini dilaksanakan mulai 28 Juli 2022 sampai 9 Agusuts 2022.
Dari hasil survei itu, tercatat kurang lebih 52 persen responden di Indonesia mengaku tahu mengenai social commerce seperti TikTok Shop tersebut. Di sisi lain, sekitar 86 persen responden menyatakan bahwa mereka pernah berbelanja melalui media sosial. Dari angka tersebut, TikTok Shop menjadi aplikasi yang paling banyak digunakan untuk berbelanja.
Baca Juga: Menganalisis Badai Twitter Dan Tiktok, Bagaimana Masa Depan Media Sosial?
Total 46 persen respondon memiilih TikTok Shop sebagai media sosial yang paling sering digunakan untuk berbelanja online. Selain itu, sebanyak 21 persen responden pernah berbelanja online melalui WhatsApp. Kemudian, responden yang berbelanja online melalui Facebook Shop dan Instagram Shop sama-sama sebesar 10 persen. Telegram, Line Shop, dan Pinterest sama-sama digunakan oleh satu persen responden untuk berbelanja online, sedangkan 10 persen responden mengaku berbelanja online di media sosial lainnya.
Sekadar diketahui, TikTok Shop adalah marketplace inovatif yang sepenuhnya terintegrasi ke dalam platform TikTok. Pada platform tersebut, penjual, pembeli, dan pembuat konten online berada di dalam satu wadah yang sama, yaitu TikTok.
Didukung dengan berbagai macam fitur di dalam platform, produk penjual dapat direkomendasikan langsung kepada pengguna TikTok melalui video in-feed, streaming langsung, dan tab etalase produk secara menarik yang ditampilkan pada halaman profil penjual TikTok.