Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia terus mendorong seluruh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), untuk terus melakukan beragam inovasi dan terobosan.
Tentunya, dilakukan dengan mengacu pada Teknologi Toll Road 4.0, sesuai dengan pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM). Demi mendukung terwujudnya infrastruktur Jalan Tol berkeselamatan, dan menjadi bagian penting dari strategi peningkatan keselamatan jalan dan user experience para pengendara.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR RI, Danang Parikesit mengatakan, hingga saat ini tercatat total pengoperasian Jalan Tol di Indonesia telah mencapai sepanjang 2.578 Km. Jarak sepanjang itu terbagi menjadi 69 ruas Jalan Tol dan 47 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang ada di Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, hingga Pulau Sulawesi.
"Aspek keselamatan jalan menjadi kinerja utama dalam sistem pengoperasian Jalan Tol. Saat ini kami semua fokus pada upaya mengurangi fatalitas, melalui inovasi keselamatan di Jalan Tol," ungkapnya, dalam laman BPJT, dilansir pada Sabtu (17/12/2022).
Pihaknya berkomitmen untuk menempatkan keselamatan para pengendara sebagai aspek terpenting di Jalan Tol, melalui zero fatality atau seminimal mungkin ditargetkan tidak adanya korban jiwa.
Ia menambahkan, kehadiran jalan tol tentunya semakin memberikan efisiensi waktu tempuh perjalanan. Namun, untuk dapat semakin mengurangi jumlah kecelakaan, diperlukan adanya kolaborasi maupun sinergi dalam peningkatan layanan di bidang pengoperasian, pelayanan, keselamatan, serta penegakan hukum di Jalan Tol. Langkah itu, tentunya perlu melibatkan dukungan dari para penampu kepentingan.
Beberapa Teknologi Yang Sudah Diterapkan Di Jalan Tol
Sejauh ini, ada beberapa upaya yang dilakukan Kementerian PUPR, dalam mendorong pemanfaatan kecanggihan teknologi yang mendukung keselamatan berkendara.
Apa saja? Simak di bawah, siapa tahu kamu ternyata sudah pernah mendapatkan manfaat dari teknologi ini
- Penerapan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) di Jalan Tol yang sudah resmi diberlakukan penindakan hukumnya oleh Korlantas Polri. Dalam rangka mendukung penindakan kendaraan yang melakukan pelanggaran Over Load dan Over Speed.
- Pengelolaan kendaraan barang bermuatan besar di Jalan Tol, melalui kegiatan operasi gabungan secara rutin mulai dari pengawasan, pelarangan, serta penindakan hukum kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL) tersebut.
Melengkapi penindakan ODOL, ada teknologi Weigh in Motion (WIM) Bridge atau sensor pengukuran beban kendaraan bergerak. Dipasang di jembatan serta menggunakan mesin WIM, yang terpasang di Bakauheni Selatan Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar.
- Simulasi penyelamatan khusus kecelakaan di Jalan Tol, menggunakan rescue udara berupa helikopter yang dilakukan oleh PT. Jasa Marga (Persero) bersama BASARNAS.
- Uji emisi kendaraan CO2 untuk roda empat atau lebih secara gratis, bagi kendaraan yang akan memasuki Jalan Tol. Langkah ini seperti yang pernah dilakukan di Gerbang Tol Tanjung Priok Jalan Tol Cawang-Tanjung Priuk.
- Inspeksi rutin lapangan secara visual serta pemeriksaan non-destructive test, pengujian vibrasi, dan pengambilan data 3D jembatan. Menggunakan metode Unmmaned Aerial Vehicle (UAV) atau drone.
Jika dalam pemeriksaan tersebut ditemukan kondisi jembatan dengan performa yang menurun, maka segera dilakukan perbaikan untuk mempertahankan Level of Service jembatan tersebut.
- Inovasi teknologi Artificial Intelligence untuk memantau kualitas jalan. Diterapkan pada beberapa jalan tol secara bertahap.
- Rumble Dot pada 179 lokasi, Chevron Speed Reduction dan Dragon Teeth. Terpasang pada 12 lokasi. Diharapkan mampu memberikan peringatan dini kepada pengguna jalan. Sehingga dapat mengurangi kecelakaan disebabkan faktor lelah atau mengantuk.
- Inovasi penerapan teknologi transaksi nirsentuh tanpa kartu atau Multi Lane Free Flow (MLFF), juga akan diimplementasikan di Indonesia. Nantinya layanan transaksi tersebut akan dilakukan secara otomatis melalui aplikasi di smartphone bernama Cantas.
Aplikasi dijalankan menggunakan sistem server based dengan teknologi Global Navigation Satelit System (GNSS) dan data kendaraan dikenali menggunakan satelit.
- BPJT Kementerian PUPR juga memiliki aplikasi 'BPJT INFO' berbasis mobile smartphone. Memiliki bermacam fitur pendukung teman perjalanan berkendara. Dapat diunduh pengguna Android (Playstore) maupun iOS (App Store), dalam aplikasi ini tersedia informasi seputar estimasi tarif tol dari asal perjalanan hingga ke tujuan.
Kalau menurutmu, inovasi teknologi seperti apa yang harus ada pada jalan tol di Indonesia? Atau teknologi yang diterapkan BUJT sudah cukup komplit?