YouTube Akan Luncurkan Course, Sebuah Fitur Edtech Untuk Metode Pembelajaran Alternatif

Uli Febriarni
Senin 19 Desember 2022, 18:32 WIB
watching Youtube / Youtube

watching Youtube / Youtube

Layanan education technology (edtech) saat ini akan semakin banyak menemukan saingannya. Atau justru, masyarakat yang akan diuntungkan karena semakin beragamnya pilihan kanal.

Karena pada Senin, 19 Desember 2022, YouTube telah mengatakan dalam konferensi tahunan mereka di India, jika mereka akan bekerja sama dengan Google untuk menambahkan fitur Course. 

Fitur Course ini, nantinya hadir khusus untuk memberikan pengalaman belajar terstruktur melalui YouTube. Demikian seperti dilansir dari freepressjournal.in

Berakar Dari Banyaknya Video Tutorial Edukasi 

Selama ini, kita mengenal YouTube sebagai ruang edukasi alternatif terbesar. Banyak video-video edukasi dengan durasi yang cukup lama, diunggah di platform tersebut.

Sebagian besar video-video yang edukasi tersebut berupa tutorial pembelajaran di luar aspek sekolah, dan dapat disebut sebagai kursus online yang cukup interaktif.

Course sebagai fitur terbaru tersebut, tentunya bakal memberikan banyak pengalaman yang cukup menguntungkan bagi para pelajar. Atau seseorang yang membutuhkan sebuah kursus otodidak, dan juga para pengajarnya. Karena konten-konten pembelajaran tersebut dapat dimonetisasi.

Laman indianexpress.com mengungkap, fitur ini akan menggunakan Learning Management System (LMS) yang diintegrasikan langsung ke dalam aplikasi YouTube.

LMS adalah sebuah perangkat lunak yang dirancang untuk membuat, mendistribusikan, dan mengatur penyampaian sebuah proses pembelajaran.
Sesuai dengan namanya, sistem ini memfasilitasi pengguna untuk merencanakan dan membuat silabus, mengelola bahan pembelajaran, mengelola aktivitas belajar, nilai, hingga sampai dapat mengelola tampilan dari e-learning.

Layanan fitur Course ini akan diluncurkan pada 2023. YouTube tidak menyebutkan tanggal pasti dan fitur ini pada mulanya hanya tersedia pada tiga negara, yang pertama India, kedua Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Bisa Dimonetisasi, Bisa Tak Dimonetisasi

Managing Director dari YouTube India, Ishan John Chatterjee menyatakan dalam sebuah wawancara, jika ia percaya bahwa India menjadi salah satu pasar terbesar dalam ruang pembelajaran digital, dengan peluncuran Course dalam bulan-bulan mendatang.

"Soal apakah mereka mau memonetisasi konten mereka untuk seputar pembelajaran digital atau tidak, itu menjadi keputusan pembuat konten," kata Chatterjee selama wawancara, dikutip dari indiatoday.in..

"Tetapi jika mereka ingin manfaat monetisasi dari video mereka yang membantu meningkatkan keterampilan dari penontonnya, mereka akan segera memiliki opsi tersebut," lanjut dia.

Untuk awal mulanya, YouTube akan mengeksplorasi banyak sektor dalam pengembangan platformnya, dari keterampilan digital, kewirausahaan, profesi, dan juga minat pribadi dalam kursus-kursus online.

Fitur ini akan mengizinkan kreatornya untuk mengupload hal lain selain video, seperti halnya mengunggah dokumen dalam bentuk format PNG dan PDF yang berfungsi sebagai penjelasan lebih detail tentang kursus yang pengguna tawarkan.

YouTube ingin memberikan banyak peluang untuk para kreator, untuk dapat memonetisasi para pembuat dengan konten-konten tersebut dalam fitur Courses.

Ekosistem YouTube Dianggap Menggerakkan Ekonomi Kreator Di India

Direktur Youtube Emerging Markets Asia Tenggara, Ajay Vidyasagar mengaku senang, bahwa ekosistem kreatif YouTube terus menggerakkan ekonomi kreator India, mendukung pekerjaan dan peluang baru di seluruh pelosok negeri.

"Kami telah menempuh perjalanan panjang dalam perjalanan ini dan tetap berkomitmen untuk memperkenalkan cara baru bagi kreator untuk terlibat dengan audiens mereka, lintas bahasa, dan meningkatkan pendapatan mereka," tutur Ajay, dalam laman media yang sama. 

Selain itu menurutnya, terdapat temuan terbaru dari Oxford Economics yang memperlihatkan jika selama 2021, ekosistem kreatif dalam platform YouTube telah berkontribusi dari Rs 10.00 Cr ke PDB India. 

India diketahui mengalami kekacauan ruang pendidikan, setelah adanya pandemi kemarin. Namun masyarakat setempat sering mengunjungi platform pendidikan digital, seperti Unacademy, BYHU’S, Vedantu, upGrad, dan terkhusus Youtube.

Adanya penambahan fitur 'Course' dalam YouTube, berarti menambah ruang pembelajaran alternatif, yang dapat membantu menstabilkan kebutuhan pendidikan di India. Bila dibuka untuk di negara lain, tentu juga memberikan pengembangan-pengembangan peran teknologi di bidang edukasi.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno20 Desember 2024, 17:43 WIB

ASUS TUF Gaming A14 Resmi Meluncur di Indonesia, Lihat Speknya

Jelang akhir 2024, ASUS rilis laptop gaming tipis berteknologi AI.
ASUS TUF Gaming A14. (Sumber: istimewa)
Techno20 Desember 2024, 17:29 WIB

Sandisk dengan Logo Baru akan Segera Tiba

Filosofi kreatif yang mencerminkan dunia dengan ketangguhan ekspresi data yang memajukan aspirasi dan peluang.
Logo baru Sandisk. (Sumber: Sandisk)
Techno20 Desember 2024, 15:27 WIB

Samsung Luncurkan Kulkas Anyar: Disematkan Teknologi AI Hybrid Cooling

Kulkas inovatif merevolusi cara pendinginan dengan modul Peltier.
Kulkas Samsung dengan teknologi AI Hybrid Cooling. (Sumber: Samsung)
Techno20 Desember 2024, 15:17 WIB

Khawatir Aplikasinya Dilarang di AS, CEO TikTok Bertemu Donald Trump

TikTok meminta Mahkamah Agung AS untuk menunda larangan yang akan datang.
Tangkapan layar CEO TikTok Shou Zi Chew memberikan kesaksian di depan anggota Kongres AS, Kamis (24/3/2023) waktu setempat. (Sumber: Youtube C-SPAN)
Startup20 Desember 2024, 14:56 WIB

Funding Societies Raup 25 Juta Dolar, Tingkatkan Modal bagi UMKM

Startup teknologi finansial ini akan memberi pinjaman dana bagi pelaku UMKM.
Funding Socities. (Sumber: istimewa)
Startup20 Desember 2024, 14:43 WIB

Grup Modalku Dapat Investasi dari Cool Japan Fund, Segini Nominalnya

Modalku adalah platform pendanaan digital bagi UMKM di Asia Tenggara.
Modalku.
Startup20 Desember 2024, 14:03 WIB

Impact Report 2024: Soroti Kepemimpinan Perempuan dan Pengurangan Emisi CO2

AC Ventures, bekerja sama dengan Deloitte, merilis Impact Report 2024 yang menunjukkan komitmen berkelanjutan terhadap dampak sosial dan lingkungan di Asia Tenggara.
AC Ventures.
Startup20 Desember 2024, 13:39 WIB

Qiscus Bertransformasi Jadi AI-Powered Omnichannel Customer Engagement Platform

Qiscus mengmumkan transformasi AI guna akselerasi pasar Asia Tenggara.
Qiscus.
Techno19 Desember 2024, 19:07 WIB

Google Whisk: Alat AI Baru untuk Bikin Gambar dari Gambar Lain

Google bereksperimen dengan generator gambar baru yang menggabungkan tiga gambar menjadi satu kreasi.
Hasil imej berbasis gambar yang dibuat oleh Google Whisk. (Sumber: Whisk)
Techno19 Desember 2024, 18:29 WIB

ASUS NUC 14 Pro: PC Mini Bertenaga Kecerdasan Buatan yang Desainnya Ringkas

ASUS mengumumkan NUC 14 Pro AI.
ASUS NUC 14 Pro. (Sumber: asus)