OpenAI Rilis Sebuah Generator Model 3D Yang Disebut Point-E

Uli Febriarni
Rabu 21 Desember 2022, 20:49 WIB
Point-E: A System for Generating 3D Point Clouds from Complex Prompts / GitHub

Point-E: A System for Generating 3D Point Clouds from Complex Prompts / GitHub

OpenAI kali ini menawarkan suatu fitur terbaru dari pengembangan DALL-E 1 dan 2.

Jika pada kedua fitur yang disebut tadi, kita dapat membuat karya lukisan lewat tulisan dengan gambar yang kita mau, lewat pengembangan terbaru ini mereka membuat pengembangan dengan membuat software yang dapat menciptakan karya tiga dimensi.

Sama seperti pendahulunya, software tersebut menggunakan point cloud 3D dari pesan teks. Dengan hal itu, penggemar teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dapat beralih dari teks ke gambar 2D ke model 3D dengan gambar secara generatif.

OpenAI merilis sebuah publikasi ilmiah mereka, pada 16 desember 2022 dengan judul Point-E: A System for Generating 3D Point Clouds from Complex Prompts. Tulisan itu mereka unggah di laman Git Hub, kemudian kami lansir pada Rabu (21/12/2022).

Di dalamnya disebutkan, jika perusahaan mempunyai tujuan untuk menggabungkan manfaat dari kedua kategori dengan memasangkan teks-ke-gambar dengan model gambar-ke-3D.

Mereka menggunakan model text to image, memanfaatkan korpus besar atau yang dimaksud teks dan gambar secara berpasangan. Hal itu memungkinkan untuk menawarkan sebuah petunjuk yang beragam dan kompleks.

Sedangkan untuk model 3D, mereka dilatih untuk memasangkan kumpulan data yang lebih kecil untuk gambar dan 3D.

Pandangan mereka dalam paper menjelaskan, metode mereka ini masih membutuhkan banyak evaluasi dibandingkan teknik yang lebih canggih. Namun dalam konteks ini mereka mampu menghasilkan sampel dalam waktu yang cukup singkat, dengan objek 3D yang berkualitas lebih tinggi.

Jadi, dalam penerapan teknologi ini, untuk dapat menghasilkan sebuah objek 3D, pertama-tama kita harus membuat sampel gambar menggunakan text-to-image model, lalu sampel tersebut akan dikondisikan dengan model 3D yang sesuai dengan gambar sampel.

"Dua langkah tersebut dapat dilakukan hanya dalam beberapa detik, tanpa harus menggunakan sebuah pengoptimalan yang cukup lama," tulis mereka. 

Metode mereka tidak melatih sebuah model generatif tunggal yang secara langsung menghasilkan point cloud. Namun metode mereka membuat proses pembentukannya menjadi tiga langkah.

Pertama, mereka memunculkan tampilan sintetik yang dikondisikan pada keterangan teks. Langkah kedua, Point-E akan menghasilkan titik-titik kasar awan yang berjumlah 1.024 titik, yang dikondisikan dengan pandangan sintetik awal. Berikutnya, mereka menghasilkan point cloud yang lebih bagus dengan jumlah 4.096 titik, dikondisikan pada titik sebelumnya dan tampilan sintetis.

Untuk dapat menghasilkan tampilan sintetik bersyarat dari teks, mereka menggunakan 3 miliar parameter, dengan model GLIDE yang disesuaikan dengan model 3D, lalu di render dari set data yang mereka punya.

Untuk menghasilkan point cloud beresolusi rendah, mereka menggunakan model difusi invarian. Sementara untuk upsampel dari point cloud pada gambar, mereka menggunakan sebuah model difusi yang sama. Namun, hal itu hanya sebuah penambahan atau opsi pada point cloud yang beresolusi lebih rendah.

Selanjutnya, render 3D tersebut diubah menjadi bentuk jerat dengan menggunakan alat Blender. Menurut laman Analytics India Mag, algoritma dibuat dengan fokus pada realitas virtual, game, dan desain industri. Karena dapat menghasilkan sebuah objek 3D hingga 600x lebih cepat dari daripada metode saat ini.

Sebagai informasi tambahan, semua hasil karya dari Point-E dapat digunakan untuk aplikasi metaverse, atau tugas intensif dari 3D lainnya seperti pemrosesan pasca untuk produksi sebuah film.

Sementara Dall-E telah merevolusi proses pembuatan teks-ke-gambar, Point-E bertujuan melakukan hal yang sama untuk ruang 3D.

Mungkin perusahaan OpenAI menjadi perusahaan yang terbaru untuk terjun dalam generator pembuat objek 3D, tapi tentunya bukan yang pertama.

Engadget mengulas, pada wwal tahun ini Google merilis Dream Fashion dengan menggunakan versi yang lebih luas, yaitu Dream Fields. Sebuah sistem generatif yang diluncurkan pada 2021, dapat menghasilkan sebuah objek 3D tanpa menggunakan data sampel 3D.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno20 Desember 2024, 17:43 WIB

ASUS TUF Gaming A14 Resmi Meluncur di Indonesia, Lihat Speknya

Jelang akhir 2024, ASUS rilis laptop gaming tipis berteknologi AI.
ASUS TUF Gaming A14. (Sumber: istimewa)
Techno20 Desember 2024, 17:29 WIB

Sandisk dengan Logo Baru akan Segera Tiba

Filosofi kreatif yang mencerminkan dunia dengan ketangguhan ekspresi data yang memajukan aspirasi dan peluang.
Logo baru Sandisk. (Sumber: Sandisk)
Techno20 Desember 2024, 15:27 WIB

Samsung Luncurkan Kulkas Anyar: Disematkan Teknologi AI Hybrid Cooling

Kulkas inovatif merevolusi cara pendinginan dengan modul Peltier.
Kulkas Samsung dengan teknologi AI Hybrid Cooling. (Sumber: Samsung)
Techno20 Desember 2024, 15:17 WIB

Khawatir Aplikasinya Dilarang di AS, CEO TikTok Bertemu Donald Trump

TikTok meminta Mahkamah Agung AS untuk menunda larangan yang akan datang.
Tangkapan layar CEO TikTok Shou Zi Chew memberikan kesaksian di depan anggota Kongres AS, Kamis (24/3/2023) waktu setempat. (Sumber: Youtube C-SPAN)
Startup20 Desember 2024, 14:56 WIB

Funding Societies Raup 25 Juta Dolar, Tingkatkan Modal bagi UMKM

Startup teknologi finansial ini akan memberi pinjaman dana bagi pelaku UMKM.
Funding Socities. (Sumber: istimewa)
Startup20 Desember 2024, 14:43 WIB

Grup Modalku Dapat Investasi dari Cool Japan Fund, Segini Nominalnya

Modalku adalah platform pendanaan digital bagi UMKM di Asia Tenggara.
Modalku.
Startup20 Desember 2024, 14:03 WIB

Impact Report 2024: Soroti Kepemimpinan Perempuan dan Pengurangan Emisi CO2

AC Ventures, bekerja sama dengan Deloitte, merilis Impact Report 2024 yang menunjukkan komitmen berkelanjutan terhadap dampak sosial dan lingkungan di Asia Tenggara.
AC Ventures.
Startup20 Desember 2024, 13:39 WIB

Qiscus Bertransformasi Jadi AI-Powered Omnichannel Customer Engagement Platform

Qiscus mengmumkan transformasi AI guna akselerasi pasar Asia Tenggara.
Qiscus.
Techno19 Desember 2024, 19:07 WIB

Google Whisk: Alat AI Baru untuk Bikin Gambar dari Gambar Lain

Google bereksperimen dengan generator gambar baru yang menggabungkan tiga gambar menjadi satu kreasi.
Hasil imej berbasis gambar yang dibuat oleh Google Whisk. (Sumber: Whisk)
Techno19 Desember 2024, 18:29 WIB

ASUS NUC 14 Pro: PC Mini Bertenaga Kecerdasan Buatan yang Desainnya Ringkas

ASUS mengumumkan NUC 14 Pro AI.
ASUS NUC 14 Pro. (Sumber: asus)