Phygital, Terobosan Untuk Mengurangi Limbah Tekstil Dalam Industri Fesyen

Uli Febriarni
Jumat 23 Desember 2022, 19:53 WIB
salah satu koleksi pakaian yang ditampilkan secara phygital / @cfsbylablaco

salah satu koleksi pakaian yang ditampilkan secara phygital / @cfsbylablaco

Konsumsi sumber daya yang berlebihan alias overconsumption bukan soal makanan, melainkan juga dalam konteks makanan.

Kita yang selalu berganti pakaian mengikuti tren yang berjalan dan kerap membeli pakaian dengan kualitas yang tidak awet, bisa dibilang over konsumsi. Dalam dunia fesyen, tren industri bisnis yang mengakomodasi kebiasaan seperti itu dinamakan fast fashion

Laman Nine Vibe mendefinisikasi fast fashion sebagai suatu fenomena dalam industri pakaian, yang mana proses produksi dipercepat. Agar menghasilkan sebuah tren berbusana yang terjangkau dan cepat untuk diperbarui lagi. Baik itu dari segi model, tekstur, serta jenis-jenis material yang digunakan.

Dengan adanya kecepatan produksi tersebut, tentu akan sangat berpengaruh kepada lingkungan. Limbah tekstil yang menumpuk akibat dari pembuatan pakaian tersebut menghasilkan sebuah partikel dan bahan kimia bagi seluruh ekosistem, dan makhluk hidup yang hidup di dalamnya.

Selain itu, pakaian yang 'lahir' dari fast fashion hanya digunakan pemiliknya sedikitnya tiga sampai lima kali. Tentunya, itu menyesuaikan jangka waktu berlakunya sebuah tren fesyen. Jadi, dari total 85% baju yang telah diproduksi hanya berujung ke tempat pembuangan. Padahal, jika pakaian tersebut tidak didaur ulang menjadi berkelanjutan, maka akan membuat pencemaran pada tanah dan air.

Kantor berita BBC yang kami lansir pada Jumat (23/12/2022) menuliskan, rerata di Amerika Serikat masyarakatnya membuang sekitar 37 Kg pakaian per tahun. Diperkirakan, ada sebanyak 92 juta ton limbah tekstil yang muncul. Jumlah itu setara dengan satu truk sampah penuh pakaian, yang berakhir di tempat pembuangan sampah setiap detiknya.

Laman itu juga memperkirakan, kita akan membuang limbah tekstil lebih dari 134 juta ton pada 2023.

Untuk menanggulangi hal itu, diperlukan gerakan-gerakan untuk peduli terhadap lingkungan dan mempercepat daur ulang tekstil. Beberapa fashion blogger sudah mempromosikan hal ini dalam beberapa unggahan outfit of the day mereka, sejak lama. Namun, seperti yang kita yakini, belum tentu ada banyak orang yang mengikuti jejak mereka.

Dan kini dengan kemajuan sebuah teknologi, sebuah perusahaan Italia, Lablaco, bekerja sama dengan rumah mode dan brand mendigitalkan koleksi-koleksi yang dimiliki.

Lablaco didirikan pada 2016 oleh Lorenzo Albrighi dan Eliana Kuo, yang mempunyai latar belakang luxury fashion. Namun kemudian, mereka melihat kredensial dari keberlanjutan industri  fesyen dan ingin merancang sebuah pasar fesyen dengan mengurangi limbahnya melewati pasar digital.

Mendorong perubahan fesyen ke dalam ruang digital membantu menghasilkan sebuah data yang penting untuk menuju era sustainability fashion circular.

Kepada CNN, mereka mengatakan, dengan adanya model Leblaco item fisik dan digital akan tetap berpasangan bahkan setelah diperjual belikan. Jadi jika item fisik tersebut dijual kembali, maka ekuivalen digitalnya akan ditransfer ke dompet digital ke pemilik yang baru.

Dengan adanya transparansi model teknologi blockchain, maka akan dijamin keasliannya kepada pemilik baru mereka.

Kuo mengatakan, dengan ruang digital dapat dipergunakan sebagai testbed untuk dunia aslinya. Misalkan saja, seorang desainer merilis sebuah item pakaian digital dalam 10 warna di mertaverse. Lalu ia menggunakan data penjualannya untuk membuat suatu informasi warna mana yang akan digunakan di dunia nyata. Hal tersebut akan secara otomatis menjadi contoh permintaan yang pasti dan sangat mengurangi limbah fesyen.

Mencoba pakaian secara virtual juga dapat mengurangi pakaian yang tidak diinginkan, atau menurut mereka sudah old fashion (ketinggalan zaman). Selain itu, pementasan peragaan busana secara virtual juga dapat mengurangi kebutuhan wisata dunia fesyen. Kedua hal tersebut berpotensi mengurangi jejak karbon dalam industri.

Namun agar inovasi ini bisa tersebar luas, Albrighi mengatakan hal berikut: memberi sebuah intensif kepada desainer adalah kuncinya.

Dengan adanya model phygital, transparansi blockchain sangat dapat memungkinkan sebuah brand dapat menerima sebuah royalti, ketika suatu barang dijual kembali sepanjang masa pakaian tersebut.

Phygital: physic dan digital. Hal itu adalah sebuah cara untuk memproduksi lebih sedikit dan menghasilkan lebih banyak.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Lifestyle21 November 2024, 19:57 WIB

Pop Mart Christmas Town Hadir di Gandaria City, Buka Selama 50 Hari

Pop Mart memberikan Pengalaman Otentik Berbagai Karakter melalui "Pop Mart Christmas Town.
Pop Mart Christmas Town. (Sumber: null)
Lifestyle21 November 2024, 19:36 WIB

Lisa BLACKPINK Segera Rilis Solo Albumnya Berjudul Alter Ego

Album ini akan mengikuti rangkaian tiga singel dari bintang K-pop tersebut pada tahun 2024.
Lisa BLACKPINK.
Techno21 November 2024, 18:56 WIB

Messenger Mendapat Serangkaian Fitur Tambahan Baru, Apa Saja?

Fitur terbaru Meta untuk Panggilan Messenger mencakup latar belakang AI.
Messenger mendapat sejumlah pembaruan fitur. (Sumber: Meta)
Techno21 November 2024, 18:11 WIB

OPPO Find X8 Series Resmi Meluncur Global dengan Kamera Hasselblad

Seri Find X8 menghadirkan kamera, performa, dan masa pakai baterai kelas atas.
Oppo Find X8 dan X8 Pro (kanan). (Sumber: Oppo)
Travel21 November 2024, 16:29 WIB

Rayakan Ultah ke-32, Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Promo Ceria Rp1.000

Indonesian Heritage Agency (IHA) bersama Museum Benteng Vredeburg menghadirkan program istimewa ini.
Benteng Vredeberg.
Automotive21 November 2024, 15:58 WIB

Hyundai IONIQ 9 Resmi Diperkenalkan, Ada 2 Model AWD yang Ditawarkan

Hyundai Motor Mendefinisikan Ulang Mobilitas EV dengan SUV Listrik IONIQ 9.
Hyundai IONIQ 9. (Sumber: Hyundai)
Techno21 November 2024, 15:02 WIB

Tawaran Investasi Apple di Indonesia Naik 10x Lipat, iPhone 16 Segera Dijual?

Kemenperin mengaku sudah menerima tawaran proposal investasi dari Apple tersebut.
Apple (Sumber: Apple.com)
Techno21 November 2024, 14:11 WIB

ASUS Republic of Gamers Mengumumkan Seri ROG Phone 9, Lihat Speknya

Versi terbaru dari ponsel gaming premium yang ikonik ini memiliki fitur tampilan AniMe Vision yang disempurnakan.
ASUS ROG Phone 9 Series. (Sumber: ASUS)
Techno20 November 2024, 19:27 WIB

Casio CRW-001-1JR: Cincin Pintar Pertamanya yang Memiliki Stopwatch dan Alarm

Namun tidak ada pelacakan kebugaran atau pemantauan detak jantung dengan perangkat wearable baru Casio.
Cincin pintar Casio adalah jam tangan digital kecil. (Sumber: Casio)
Techno20 November 2024, 18:57 WIB

OpenAI Menghadirkan ChatGPT Advanced Voice Mode ke Web

Jadi, sekarang pengguna untuk berbicara dengan chatbot AI langsung dari peramban mereka.
OpenAI (Sumber: OpenAI)