Bagi yang pernah melihat film Venom, kita akan melihat sebuah makhluk yang mirip slime berwarna hitam, lengket, dan dapat merasuki tubuh inangnya lalu mengubahnya menjadi monster. Sebuah karakter tersebut sepertinya masuk ke dalam sebuah imajinasi seorang ilmuwan asal Hong Kong, bernama Li Zhang.
Li Zhang dengan rekan-rekannya mencampurkan partikel magnet neodymium dengan boraks, deterjen rumah tangga, juga dengan alkohol polivinil, sejenis resin untuk membentuk slime yang dapat dikendalikan. Informasi awal ini kami dapatkan dari laman News Scientist.
Baca Juga: Merata Se-Indonesia, BMKG Prediksi Masa Natal Dan Tahun Baru 2023 Bakal Diguyur Hujan
Sementara dari laman Cnet, dikutip pada Jumat (23/12/2022), diketahui bahwa menurut Zhang, jika kalian menyentuh slime ini dengan kecepatan tinggi, maka ia akan berperilaku menjadi benda padat. Tetapi jika kalian menyentuhnya dengan lembut dan perlahan, maka ia akan berperilaku seperti cairan.
Nah, hal ini memungkinkan robot slime untuk dapat bergerak secara elastis dan dapat masuk ke berbagai macam ruang-ruang sempit.
Kontrol robot ini datang partikel magnet tersebut, dapat dipandu untuk melalui ruang dan saluran sempit menggunakan suatu magnet. Atau bisa juga berlabuh dan diregangkan menggunakan dua magnet.
Campuran slime tersebut juga dibuat dari konduktor listrik. Maka dapat digunakan untuk membungkus kabel dan memperbaiki sirkuit kabel, di tempat-tempat yang susah dijangkau.
Meski demikian, robot hasil penelitian Zhang dan rekannya yang ditulis dalam jurnal peer-review Advanced Functional Materials ini, belum memiliki tujuan komersial secara resmi.
Baca Juga: Musim Hujan Tapi Ingin Tetap Liburan? Ini 5 Destinasi Yang Oke Dikunjungi Tanpa Kebasahan
Zhang sudah menjelaskannya kepada The Guardian. Mereka menganggap robot slime ini masih sebagai penelitian fundamental, mencoba memahami sifat materialnya.
Para ilmuwan tidak memiliki rencana untuk mengujinya dalam dunia medis, tetapi sejauh ini mereka membayangkan robot slime ini dapat berguna dalam sistem pencernaan. Misalnya dalam mengurangi bahaya dari benda-benda yang tertelan.
Sebab, partikel magnetik dalam slime itu sendiri adalah racun.
Namun, untuk perkembangannya, robot ini diharapkan untuk dapat diuji pengaplikasiannya untuk pengobatan penyakit dalam. Dimana robot slime ini dapat digunakan untuk melewati saluran pencernaan, tanpa menyebabkan sebuah kerusakan organ.
"Saat ini idenya, apakah dapat menggunakan robot slime untuk membungkus atau menelan bahan berbahaya di perut atau usus kecil kalian. Misalnya saja jika seseorang menelan baterai secara tidak sengaja," kata Zhang.
Dan karena ini adalah bahan seperti gel, Zhang meyakininya sebagai sesuatu yang sangat lembut dan tidak ada ujung yang tajam.
Saat ini, slime magnetik masih memerlukan campur tangan manusia untuk bergerak dan mengenali lingkungannya. Karena slime tersebut tidak memiliki organ yang dapat mengarahkannya.
Zhang dan rekan-rekannya masih melakukan tes penggunaan slime robot sebagai tangan robot, untuk melakukan prosedur pembedahan di dalam saluran pencernaan. Hal itu juga dapat digunakan dalam perangkat-perangkat kecil lainnya, hingga melakukan reparasi jalur listrik di luar angkasa.
Baca Juga: Manfaat Lain Wortel: Sebagai Sunscreen Alami
Soal reparasi jalur listrik di luar angkasa tadi, Zhang menjelaskan, bisa dilakukan jika gaya magnet di luar angkasa masih ada dan mereka masih dapat menggerakkan robot tersebut.
"Namun masih banyak penelitian dan percobaan yang harus dilakukan untuk uji cobanya. Kami masih ingin memastikan materialnya tidak berubah saat di luar angkasa," ujarnya, dilaporkan oleh The New Stack.