Kabar baik untuk masyarakat di Nusa Tenggara!
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate mengatakan, sebanyak 53 menara base transceiver station (BTS) dari total 66 unit yang dibangun kementerian di Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, sudah beroperasi.
Dengan demikian, Johnny mengungkap saat ini masih tersisa 13 BTS yang masih berproses. BTS-BTS itu akan diselesaikan paling lambat di kuartal pertama tahun 2023. Ia berharap, BTS yang sudah selesai dibangun nantinya dapat digunakan dengan baik oleh masyarakat.
Baca Juga: Tren AI: Quora Bikin Chatbot Mirip ChatGPT, Namanya Poe
BTS adalah infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara perangkat komunikasi dan jaringan operator.
Fungsi BTS adalah mengirimkan dan menerima sinyal radio ke perangkat komunikasi seperti telepon seluler, telepon rumah dan sejenis gawai lainnya. Kemudian sinyal radio tersebut akan diubah menjadi sinyal digital, selanjutnya dikirim ke terminal lainnya menjadi sebuah pesan atau data.
Dengan adanya BTS, maka masyarakat terbantu dalam berkomunikasi satu dengan yang lainnya yang terpisah oleh jarak dan waktu. Instalasi BTS biasanya dilakukan pada sebuah tower, menara dan bangunan tinggi lainnya, agar sinyal yang dipancarakan dapat menjangkau area yang luas.
Baca Juga: Riset Tokopedia dan INDEF: Penjualan UMKM Dengan Inisiatif Hyperlocal Meningkat 147%
Sementara itu kembali pada proyek pembangunan dan pengoperasian BTS di sejumlah wilayah Indonesia, Kementerian Kominfo melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) membangun menara BTS menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Pemerintah membangun infrastruktur di wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T), yang belum mendapatkan akses ke sinyal 4G, termasuk di wilayah Kabupaten Manggarai Timur.
BTS menjadi infrastruktur hilir yang memungkinkan masyarakat memanfaatkan infrastruktur hulu berupa jaringan pita lebar kabel serat optik.
"Kami ingin berpesan bahwa pembangunan infrastruktur hulu baik itu pembangunan pita lebar melalui fiber optic, itu sudah dilakukan secara masif, termasuk di Provinsi Nusa Tenggara Timur, sudah sekitar 600 kilometer lebih," kata Johnny, dikutip dari keterangannya, di laman kementerian, Sabtu (24/12/2022).
Jaringan kabel serat optik yang melintasi NTT dan Nusa Tenggara Barat berasal di Selat Sape, Manggarai Barat. Jaringan itu terhubung ke jalur internasional di Perth, Australia, ujarnya.
Selain menara BTS, Kementerian Kominfo juga sedang menyiapkan satelit multifungsi SATRIA-1 dan satelit cadangan, untuk mendukung penyediaan akses internet bagi fasilitas publik antara lain sekolah dan layanan kesehatan.
Stasiun bumi satelit itu salah satunya berada di Kabupaten Kupang, Kecamatan Amfoang. Menurut Johnny pembangunan stasiun bumi di Kabupaten Kupang sudah hampir selesai.
Stasiun bumi di Kabupaten Kupang akan melayani seluruh provinsi NTT.
Baca Juga: Riset Tokopedia dan INDEF: Penjualan UMKM Dengan Inisiatif Hyperlocal Meningkat 147%
Sebelumnya Direktur Utama BAKTI, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), yakni Anang Latif, menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengupayakan untuk menyelesaikan pembangunan menara Base Transceiver Station (BTS) 4G.
Pembangunan tersebut harus terus dilakukan, agar jaringan telekomunikasi di wilayah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T) di Indonesia bisa tersedia dengan baik.
Anang mengatakan, pandemi Covid-19 sempat membuat pemerintah mengatur ulang fokus anggaran demi memulihkan dampak pandemi. Anggaran untuk infrastruktur telekomunikasi menjadi salah satu yang terkena pemotongan tersebut.
"Namun Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate sudah memberi arahan, bahwa proyek pembangunan menara BTS harus tetap dilanjutkan dan diselesaikan," terangnya.