Techverse.asia - Mahasiswa yang berada di balik akun Twitter @ElonJet yang sekarang dilarang yang menggunakan informasi publik untuk melacak jet pribadi milik Elon Musk telah melanjutkan aktivitasnya di Twitter dengan nama pengguna baru. Sebelumnya akun @ElonJet ditangguhkan secara permanen oleh Twitter karena dianggap menyebarkan lokasi keberadaan jet pribadi Elon Musk secara real time.
Ini menurut Elon sudah termasuk doxxing karena memberitahu lokasi seseorang yang bisa saja membahayakannya. Lantas Twitter memperbarui kebijakannya untuk melarang publikasi lokasi real-time seseorang pada hari yang sama ketika ElonJet ditangguhkan.
Meski akun @ElonJet sudah tidak bisa diakses kembali, Jack Sweeney (20) telah membuat akun baru bernama @ElonJetNextDay. Akun ini yang sekarang melacak jet pribadi Musk dengan penundaan 24 jam untuk menghindari pembatasan kebijakan Twitter. Sweeney mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa dia akan "memposting secara manual" untuk saat ini sementara dia mengerjakan kerangka kerja untuk mengotomatiskan akun sepenuhnya.
Baca Juga: Benefit Twitter Blue: Bisa Upload Video Berudrasi 60 Menit dengan Resolusi Tinggi
Musk mencuitkan pada 15 Desember kemarin bahwa "Memposting lokasi yang dikunjungi seseorang dengan waktu yang sedikit tertunda bukanlah masalah keamanan, jadi tidak apa-apa." Twitter juga secara eksplisit menyatakan bahwa membagikan informasi lokasi yang tersedia untuk umum setelah waktu yang wajar berlalu, sehingga individu tersebut tidak lagi berisiko mengalami cedera fisik bukanlah pelanggaran aturan platform. Di bagian lain dalam kebijakan, disebutkan bahwa definisinya tentang data lokasi "langsung" berarti keberadaan seseorang secara real-time atau di hari yang sama.
Sebagian besar pesawat komersial dan pribadi dilengkapi dengan teknologi Automatic Dependent Surveillance-Broadcast (ADS-B) yang mentransmisikan kode unik (terkait dengan nomor ekor pesawat) yang berisi informasi seperti ketinggian dan lokasi GPS. Informasi ini tersedia untuk umum dan pesawat yang terbang di Amerika Serikat (AS) dan Eropa diharuskan menyiarkannya untuk mencegah tabrakan di udara.
Dalam sebuah pernyataan di bulan November, Musk mengatakan dia tidak akan melarang akun asli ElonJet sebagai bagian dari "komitmennya untuk kebebasan berbicara" meskipun mengklaim itu adalah risiko keselamatan pribadinya langsung. Akun ElonJet otomatis memposting informasi yang tersedia untuk umum mengenai lokasi Gulfstream G650ER Musk 2015, dan telah mengumpulkan lebih dari 540 ribu pengikut (followers) sebelum dilarang secara permanen pada 14 Desember 2022. Musk sebelumnya menawarkan Sweeney $5.000 agar akunnya dihapus.
Wartawan yang melaporkan ElonJet akunnya juga sempat ditangguhkan dari Twitter pada 16 Desember. Musk kemudian mengaktifkan kembali beberapa akun pada 18 Desember setelah menjalankan kembali jajak pendapat yang menanyakan pengguna apakah dia harus "Membatalkan penangguhan akun yang melakukan doxxing lokasi persis saya secara real-time." Wartawan yang dilarang meliput ElonJet tidak mengungkapkan lokasi jet pribadinya secara real time.
Baca Juga: Phygital, Terobosan Untuk Mengurangi Limbah Tekstil Dalam Industri Fesyen
Seperti diketahui, CEO Twitter Elon Musk pada Rabu (14/12/2022) memutuskan untuk melarang akun di jejaring sosialnya yang melacak pergerakan jet pribadinya. Kemarin Twitter telah melakukan banned permanen kepada akun @ElonJet, akun bot yang menggunakan data yang tersedia untuk umum untuk melacak lokasi jet pribadi pribadi Musk yaitu Gulfstream G700. Itu terlepas dari klaim Musk sebelumnya bahwa dia tidak akan menutup akun tersebut.
“Komitmen saya untuk kebebasan berbicara meluas bahkan untuk tidak melarang akun mengikuti pesawat saya, meskipun itu adalah risiko keselamatan pribadi langsung,” cuite miliarder itu pada 6 November, lebih dari seminggu setelah dia menutup pengambilalihan Twitter senilai $44 miliar.
Twitter secara singkat memulihkan akun @ElonJet di kemudian hari, sementara juga mengeluarkan kebijakan baru yang mengatakan bahwa akun yang didedikasikan untuk melacak lokasi langsung orang lain adalah hal yang melanggar privasi seseorang dan akhirnya kembali memblokir lagi akun tersebut. Sebelum ditangguhkan (untuk kedua kalinya), @ElonJet memiliki lebih dari 540 ribu pengikut atau followers.
Bot pelacak jet dibuat oleh mahasiswa asal Florida, Jack Sweeney yang akun Twitter pribadinya juga ditangguhkan pada hari yang sama. Sweeney mengatakan kepada Bloomberg News bahwa Twitter telah menangguhkan semua 30 akun yang dia jalankan, termasuk yang melacak pesawat yang digunakan oleh Mark Zuckerberg dari Meta, Jeff Bezos dari Amazon dan Bill Gates.
Dalam sebuah tweet Elon Musk menulis, "Postingan realtime dari lokasi orang lain melanggar kebijakan doxxing [Twitter], tetapi posting lokasi yang tidak disiarkan secara realtime (masih) tidak apa-apa," tulisnya dikutip Techverse.asia pada Kamis (15/12/2022).