Consumer Electronics Show (CES) 2023 yang digelar awal tahun ini, sepertinya menghadirkan banyak produk baru, dengan teknologi yang sangat membantu pekerjaan manusia.
Tak terkecuali robot yang satu ini, yang dikenalkan sejumlah media kepada kita dengan sebutan robot AEO.
Baca Juga: Beli KW Karena Tipis Dana Tapi Tinggi Gengsi? Lebih Banyak Rugi
Bisa dikatakan, robot yang dikembangkan AEOLUS ini adalah robot humanoid yang menjalankan banyak tugas medis, layaknya petugas rumah sakit dan alkes (alat-alat kesehatan).
Robot ini nampak bekerja dengan lambat, namun terlihat gerakan halus dan tanpa patah-patah. Berwarna putih dan memiliki sensor, robot ini dipasangkan layar di kepala dan menampilkan mata yang 'berbicara'.
Bagaimana tidak, video perkenalan AEO memperlihatkan, saat bekerja normal layar itu hanya menunjukkan bentuk lingkaran kuning, demikian juga lampu indikator yang bekerja di kepala. Tetapi, 'mata' robot akan terlihat seperti menampilkan emosi kesal dan lampu berubah menjadi merah sejenak, saat kondisi tertentu.
Founder & CEO Aeolus, Alex Huang menjelaskan, orang-orang bekerja dengan banyak tugas yang mereka jalani. Pekerjaan di rumah sakit itu mereka kerjakan hari ke hari, secara rutin, termasuk pekerjaan yang berbahaya dan kotor.
Lelaki yang sudah 30 tahun malang melintang di bisnis teknologi tinggi ini, mengungkap bahwa, alasan AEOLUS membuat AEO adalah untuk membantu pekerjaan tersebut.
"Robot ini juga bisa datang ke kamar untuk mengecek kondisi pasien. Kalau pasien terlihat sedang tidur, mereka akan berpindah ke kamar lainnya. Tetapi kalau pasien terlihat dalam kondisi bahaya, robot akan mengirimkan pesan realtime kepada petugas medis, pesan itu akan tampil dalam bentuk notifikasi pada ponsel petugas," ujarnya, lewat tayangan video, Kamis (5/1/2023).
Dengan demikian, maka petugas yang ada di rumah sakit bisa langsung menuju ke kamar pasien yang dimaksud dan memberikan pertolongan yang dibutuhkan pasien.
"Untuk pekerjaan disinfeksi, robot AEO menggunakan tangan yang ditambahkan lampu UV," terang Mantan Presiden Wilayah Microsoft Greater China itu.
Sementara itu masih dalam tayangan video yang sama, Direktur Ten-Chen Medical, Norman Hsu, memandang kalau pekerja di rumah sakit terlalu banyak menghabiskan waktu mereka untuk menghandel pekerjaan-pekerjaan seperti mengelola limbah medis. Idealnya, mereka bisa melakukan pekerjaan lain yang lebih signifikan daripada itu.
Mereka mau bekerjasama dengan AEOLUS karena robot AEO memiliki kapabilitas kinerja robotik yang bagus. Bahkan sampai ke urusan sekadar menekan tombol lift sendiri. Tangan robot bisa diganti-ganti sesuai kebutuhan untuk apa mereka dipakai, sehingga robot ini bisa fokus ke pekerjaan-pekerjaan yang penting.
AEO diulas oleh laman CNET sebagai robot yang memang dirancang untuk menjadi penolong. Mereka punya bekerja mengantarkan makanan dan obat-obatan ke orang dewasa yang lebih tua.
Peralatan pelengkap mereka cukup kuat untuk mengangkat pendingin seberat 8 pon. Tetapi juga cukup lembut untuk memegang ponsel, tanpa menjatuhkan atau menghancurkannya dengan lengan robot mekanisnya.
Dengan mengikuti kegiatan CES, CNET juga jadi tahu bahwa melalui sensor yang dimilikinya, robot ini mampu mengenali rintangan di jalurnya dan menghindarinya.
Bentuk AEO terbaru ini dinilai lebih manusiawi, ketimbang AEO versi 2018 yang sudah digunakan dalam pelayanan perawatan lansia, di Jepang.
Menjelaskan alasan AEO bisa membantu mengecek kedaruratan pasien, robot ini ternyata dapat mempelajari perbedaan antara perawat dan pasien. Ia dapat mengetahui dengan melihat postur tubuh seseorang, apakah mereka mungkin terjatuh dan membutuhkan bantuan.
Robot juga dapat dioperasikan dari jarak jauh bila diperlukan, meskipun perusahaan mengatakan beberapa contoh membutuhkan tingkat kontrol itu.
Techcrunch menyebut bila saat ini AEO tersedia melalui model langganan RaaS (robotics as a service). Saat ini, Jepang adalah satu-satunya pasar di mana robot tersebut benar-benar digunakan, meskipun perusahaan tersebut secara aktif mencari lebih banyak pelanggan di lebih banyak pasar.