Usaha Mikro, Kecil Menengah (UKMM) merupakan salah satu fondasi perekonomian nasional. Namun, sejak pandemi Covid-19 langkah UMKM untuk mempertahankan maupun mengembangkan usaha menjadi semakin sulit, sehingga menyebabkan perekonomian nasional juga turut melemah.
PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom) sebagai lokomotif digitalisasi bangsa terus berupaya memenuhi amanat Menteri BUMN RI, khususnya dalam hal menjadi jembatan inisiatif pemerintah dalam membantu pengembangan UMKM.
Salah satu bentuk nyata yang dilakukan Telkom adalah pengembangan platform digital PaDi UMKM, sebagai lokapasar utama, yang menghubungkan UMKM dengan calon konsumen. Terutama perusahaan BUMN untuk dapat menjalin kerja sama dan bertransaksi.
Berjalan dua tahun beroperasi, PaDi UMKM berhasil menjadi wadah bagi pelaku UMKM untuk mendapatkan pasar baru yang lebih luas. Selain itu, BUMN dan pengguna yang memanfaatkan platform PaDi UMKM juga terbantu dalam memenuhi kebutuhan pengadaan barang.
PT Pegadaian sebagai salah satu BUMN pengguna platform PaDi UMKM, memiliki kebutuhan rutin pengadaan barang untuk agen di bawah naungan perusahaan.
Assistant Manager Divisi Jaringan & Operasional Pegadaian, Nanda Dicky Wijaya, mengatakan bahwa sebelumnya, pengadaan barang yang dilakukan oleh Pegadaian mengandalkan berbagai vendor. Sehingga standar kualitas berbeda-beda dan proses rekapitulasi data cenderung tidak teratur.
Saat ini, PaDi UMKM telah membantu seluruh proses pengadaan yang dilakukan oleh Pegadaian.
"Dengan berbasis digital, alur pengadaan barang dan jasa oleh Pegadaian menjadi 90% lebih efisien. Biaya proses pengadaan juga menurun, kini proses meeting pra pegadaan sudah tidak diperlukan lagi. Sehingga mengefisiensikan pengeluaran hingga 90%," ujarnya, seperti di situs Telkom Indonesia, Kamis (5/1/2023).
Kehadiran PaDi UMKM, menurutnya sangat membantu Pegadaian untuk memenuhi kebutuhan yang ada di perusahaan.
Bahkan tak hanya barang, jasa yang ditawarkan UMKM melalui platform PaDi UMKM juga kerap dimanfaatkan Pegadaian, untuk menunjang kebutuhan bagi agen-agennya.
Pendataan dan dokumen di PaDi UMKM tersedia secara daring, sehingga memudahkan kami dalam rekapitulasi.
"Alur pengadaan barang di Pegadaian saat ini sudah menjadi paperless, semua kebutuhan kami juga terpenuhi dengan baik," kata Nanda.
Direktur Digital Bisnis Telkom Fajrin Rasyid menuturkan, semangat yang dibawa PaDi UMKM adalah membuat para pelaku UMKM mendapatkan kemudahan akses ke pasar pengadaan. Baik pembelian langsung melalui fitur marketplace (lokapasar) maupun pembelian secara tender melalui fitur e-procurement.
"PaDi UMKM memudahkan aktivitas perbelanjaan kebutuhan kantor, ke lebih dari puluhan ribu seller UMKM yang telah terverifikasi dan tersentralisasi di vendor management system, serta termonitor oleh Kementerian BUMN melalui layanan control tower," tutur Fajrin.
Saat ini, lanjut dia, PaDi UMKM telah berhasil menghubungkan lebih dari 97 BUMN dengan lebih dari 5.000 buyer group yang sudah terdaftar.
PaDi UMKM juga berhasil menciptakan pasar BUMN yang inklusif. Karena lebih dari 30% BUMN yang bertransaksi di PaDi UMKM bukan vendor langganan BUMN.
"Artinya, PaDi UMKM membuka lebar kesempatan yang sama bagi semua UMKM yang telah terdaftar di marketplace ini," tandasnya.
PaDi UMKM merupakan bagian dari Leap, sebagai umbrella brand produk dan layanan digital Telkom, untuk mengakselerasi digitalisasi masyarakat Indonesia.
Dengan adanya Leap, diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekosistem digital di Indonesia. Demi mengakselerasi terwujudnya kedaulatan digital nasional, sejalan dengan target pemerintah dalam beberapa tahun mendatang.
Proses transaksi yang tersedia di PaDi UMKM, menumbuhkan rasa aman bagi pembeli.
PaDi UMKM juga memiliki fitur tracking process, sehingga setiap barang yang diperoleh melalui platform tersebut dapat terlacak secara real time, dan dapat selalu dipantau oleh pembeli.